Headlines
Loading...
Oleh. Nunik Umma Fayha

Beberapa hari lalu, saya bertemu teman lama yang puluhan tahun terpisah. Seperti biasa kami bersalaman, berpelukan, dan bertanya tentang kabar. Akan tetapi, ada satu hal yang berbeda yang sungguh membuatku terharu.
Seorang teman yang dulu tidak terlalu dekat, karena meski satu sekolah tapi tidak pernah sekelas, membuatku terharu dengan apa yang dia sampaikan.

Beliau berkata, "Mbak, makasih ya... Aku banyak belajar dari membaca tulisan-tulisan di FB-mu."

Masya Allah. Yang membuatku terharu, beliau bercerita bahwa dari membaca postingan itu,  beliau jadi tahu bagaimana menjalankan kehidupan sebagai muslim. Betapa beliau terkesan dengan postingan tentang bagaimana seorang perempuan mempersiapkan diri menuju pernikahan yang lalu disampaikan pada anak laki-laki dan gadisnya yang sudah waktunya menikah. 
Saking seriusnya, beliau berkata bahwa ada tema yang belum bisa dipahami dengan sekali baca. Maka hal ini akan diulanginya sampai paham. Masya Allah. 

Jadi merasa malu jika kita tidak bisa menyampaikan kebaikan di media sosial yang kita punya. Sebab dari apa yang kita posting, meski bukan tulisan kita, bisa menjadi wasilah, membawa kebaikan pada orang lain. 
Jadi, akan kita pakai media sosial kita untuk kebaikan atau kah untuk sekadar eksistensi diri yang tak perlu, itu semua adalah pilihan.
Teknologi itu hanya alat. Baik buruknya ada pada pemakainya. Yuk! Kita jadikan media sosial kita sebagai wasilah untuk  menyampaikan kebaikan. Semoga postingan kita membawakan hidayah bagi pembacanya dan menjadi sarana buat kita melakukan muhasabah diri, menghisab diri sebelum kita dihisab-Nya. Wallahu a'lam bishawwab. [Dn].

Baca juga:

0 Comments: