Headlines
Loading...
Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa

Engkau adalah janin kedua yang hidup di dalam rahim ummi. Setelah kehamilan pertama ummi mengalami keguguran. Saat itu ummi dan abi tinggal di Batam, tak punya saudara dan jauh dari sanak keluarga.

Penuh kasih dan sayang ummi merawatmu sejak dalam kandungan, setiap hari engkau diperhatikan, walaupun sakit, mual dan muntah yang terus-menerus ummi rasakan, bahkan setiap bulan abi harus menemani ummi ke dokter kandungan untuk melihat perkembanganmu. Karena khawatir dengan riwayat keguguran yang pertama kali ummi alami. 

Tepat di tanggal 14 September 2011, engkau pun lahir ke dunia. Perjuangan dan pengorbanan tak lagi bisa dihitung dengan angka. Engkau pun tumbuh menjadi anak sulung ummi dan abi yang saleh, seorang abang dengan tiga orang adik perempuan yang selalu ummi repotkan. Karena sering dimintai bantuan.

Kini dua belas tahun sudah usiamu, jenjang pendidikan sekolah dasar telah engkau selesaikan. Saatnya melanjutkan cita-cita menjadi penghafal dan pengemban Al-Qur’an. Menjadi fakih fiddin, generasi Islam yang mulia.

Rasa galau pun melanda jiwa yang rapuh ini.
Berbulan-bulan kesedihan terus melanda, sulit sekali rasanya harus berpisah jauh denganmu. Dari Medan ke kota Batu, Malang, bukan jarak yang dekat. Apalagi dengan waktu tujuh tahun yang lama.

Banyak yang bertanya padaku, apakah aku tidak sedih? Kenapa anak sekecil itu sudah sekolah yang jauh? Jangan ditanya lagi, apakah aku sedih atau tidak. Akulah orang pertama yang sedih, jauh darinya anak sulungku.

Tapi aku harus bisa berdamai dengan diriku sendiri, aku harus ikhlas dan rida dengan keinginannya yang mulia, ingin menuntut ilmu, menjadi ulama, menjadi anak saleh yang akan melanjutkan estafet perjuangan Islam kafah, yang kelak akan menjaga keutuhan dan kekuatan Islam sebagai super power.

Aku harus benar-benar yakin bahwa ada Allah yang akan selalu melindungi dan menjaganya. Allah adalah sebaik-baik penjaga. Allah akan selalu bersamanya kapan pun dan dimana pun.

Allah juga sudah mengingatkan di dalam Al-Qur'an, QS. Yusuf ayat 64
 فَاللّٰهُ خَيْرٌ حٰفِظًا وَّهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ

Artinya :"Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang".

Akhirnya aku bergelut dengan diriku sendiri, merenung dan bermuhasabah diri. Bahwa pengorbanan dan perjuanganku selama ini belumlah ada apa-apanya dibandingkan dengan pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan Nabi Ibrahim yang harus rela kehilangan Nabi Ismail, seorang anak yang sangat dinanti-nantikan kehadirannya.

InsyaAllah ummi dan abi sudah ikhlas dan rida. Dua pekan lagi membersamai, karena engkau akan pergi menuntut ilmu, demi meraih rida Ilahi.

Tanjung Morawa, 26 Juni 2023. [Ni]

Baca juga:

1 komentar