Oleh. Agustia
Dalam bulan Zulhijah umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya IdulAdha, tepatnya setiap tanggal 10 Zulhijah. IdulAdha sendiri berasal dari Bahasa Arab yaitu kata id dan adha. Id artinya menengok atau kembali, atau sering disebut dengan hari raya, sedangkan Adha artinya kurban. Bisa diartikan kembali berkurban. Hari yang diperingati kembali secara berulang setiap tanggal 10 Zulhijah atau hari raya kurban.
Idul Adha juga disebut “Idul Nahr” yaitu Hari Raya Penyembelihan. Ini untuk memperingati ujian yang dialami oleh Nabi Ibrahim as, yang diuji dengan kesabaran yang cukup berat. Allah menguji ketaatan Nabi Ibrahim as dengan perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail, sebagai bukti kepatuhan dan ketaatannya pada Allah Swt. Namun berkat kesabaran Nabi Ibrahim as, yang karena kesabarannya ini, ia diberi gelar Khalilullah (kekasih Allah), Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Hal ini tergambar dari Firman Allah dalam QS:Ash-Shaffat :102
“Ibrahim berkata: “Hai, anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu?” Ismail menjawab: “Wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
MasyaAllah, betapa bijaksananya Ismail. Tidak takut dan tidak gentar sekalipun akan menemui ajalnya? Patuh pada Allah dan orang tuanya. Sungguh, tidak ada gambaran manusia seperti itu saat ini. Yang ada kita takut nggak makan, takut miskin, nggak punya harta, takut nggak bisa liburan, nggak puas dengan apa yang kita punya. Astaghfirullah.
IdulAdha diperingati dengan penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu, yang dilaksanakan setelah melaksanakan Shalat Id di pagi hari. Hewan kurban berupa sapi atau kambing (domba, unta). Oleh karenanya IdulAdha juga disebut Idul Kurban. Daging kurban dibagikan terutama kepada kaum fakir. Itulah hakekat berkurban.
Idul Adha juga disebut Hari Raya Haji. Karena bertepatan saat umat Muslim dari seluruh dunia melaksanakan Haji ke Baitullah, Mekah. Setelah melaksanakan wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian putih. Teristimewa bagi Laki-laki, mereka memakai pakaian Ihram tidak berjahit, yang melambangkan akidah dan pandangan hidup. Semua manusia sama dihadapan Allah Swt, tidak ada bedanya. Apapun jabatannya, apapun gelarnya, kaya atau miskin sekalipun, sama dihadapan Allah Swt.
Itulah sekelumit tentang IdulAdha, mengapa disebut IdulAdha, dan apa saja yang mendasari dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah setiap tahunnya. InsyaAllah akan kita bahas seputar IdulAdha dihari berikutnya, agar semakin bertambah pengetahuan kita tentang Hari Raya IdulAdha dan semakin cinta dan terang sejarahnya bagi kita. [Rn]
****
0 Comments: