surat pembaca
Minyakita Jadi Buronan, Seharusnya Kebutuhan Warga Terjamin
Oleh. Ayin Zahira
Siapa yang bisa hidup tanpa minyak goreng? Sedikit atau banyak, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan dalam rumah tangga untuk memasak. Pelaku UMKM dan wirausaha yang berkecimpung dengan perminyakan pun juga sangat banyak. Namun yang kita rasakan adalah minyak goreng sempat langka dan menjadi mahal. Baru-baru ini, Minyakita yang sudah beredar dan diminati masyarakat, kini untuk mendapatkannya saja juga dipersulit.
Minyak Jadi Langka
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di Pasar Baru Bekasi, Senin (29/5/2023), produk Minyakita tersedia di beberapa lapak, tapi jumlahnya tidak banyak.
Pedagang sembako bernama Via mengungkapkan bahwa dalam seminggu dirinya hanya bisa menyediakan stok Minyakita dua dus (@dus berisi 12 pcs). Itupun dia dapatkan dari tangan ketiga dengan harga lebih mahal dibandingkan jika dia beli dari tangan kedua atau agen.
Dia menuturkan, alasan dirinya tidak lagi membeli di agen lantaran ada persyaratan yang harus dipenuhi, yakni harus membeli barang lain atau "bundling" untuk bisa mendapatkan Minyakita. Jika tidak demikian, pembeli tidak bisa mendapatkan minyak tersebut. Padahal minyak keluaran pemerintah itu banyak peminatnya. (Channel.com, 29/5/2023)
Kebijakan atau aturan ini tentu tidak mudah dijalankan bagi setiap orang. Tidak semua orang mampu memenuhi persyaratan yang ada yaitu membeli barang lain. Membeli minyak goreng sebagai bahan pokok utama menjadi prioritas dibandingkan membeli barang lain yang kurang dibutuhkan, selain juga tidak ada uang untuk membeli barang yang kurang dibutuhkan.
Ada Apa?
Rakyat diperdaya alih-alih dijadikan alat untuk meraup keuntungan yang besar. Produk minyak dari pemerintah "Minyakita" seharusnya lebih mudah didapatkan dengan harga terjangkau. Bukan malah menjadi produk iming-iming supaya membeli produk lain.
Produksi dan distribusi Minyakita yang digadang sebagai jenis minyak yang "affordable" bagi masyarakat justru tidak bisa dijalankan dengan lancar. Distribusi di masyarakat dibatasi dan diberikan aturan yang memberatkan. Tentu rakyat akhirnya tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka akan minyak goreng ini yang menjadi kebutuhan utama sehari-hari.
Sebenarnya, bagaimana Islam memandang tentang pemberlakuan distribusi kebutuhan pangan dalam tatanan pemerintah? Tentu harus ada solusi efektif yang memudahkan setiap rakyat untuk mendapatkan minyak goreng ini dengan harga murah. Negara tidak boleh hanya memprioritaskan kepentingan korporasi agar mereka bisa meraup keuntungan. Negara beserta jajaran penguasa harus memikirkan kepentingan rakyat di atas kepentingan lainnya, hingga rakyat mampu memenuhi kebutuhan mereka akan produk ini.
Islam Punya Solusi
Sistem distribusi dalam Islam sangat terjamin. Tidak ada pihak yang meraup keuntungan seuntung-untungnya. Tidak ada pula harga-harga yang naik turun dengan kenaikan yang sangat melonjak. Karena dalam Islam, distribusi bahan pangan akan dikelola oleh negara. Pengelolanya adalah insan yang memegang teguh keimanan, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Terkait pengelolahan minyak goreng, negara akan menjual dengan memperhitungkan biaya pengolahannya saja. Tidak menambahkan biaya lain dan menambahkan keuntungannya juga. Karena kebutuhan masyarakat adalah prioritas bagi Negara. Negara akan memastikan bahwa setiap rakyat akan mudah memperoleh minyak goreng ini dengan harga murah. Akan ada para "syurto" atau polisi yang berkeliling di pasar untuk memastikan kemudahan distribusi ini dan tidak ada tindak kecurangan para pedagang yang menimbun barang kebutuhan masyarakat. Jika ada, negara akan memberikan sanksi pada pelaku penimbunan.
Islam adalah agama yang lengkap dan detail. Dari hal terbesar hingga terkecil, lebih-lebih hal penting, pasti ada solusinya. Pun dalam hidup, pasti ada aturannya. Senangnya jika kehidupan kita dinaungi oleh negara Islam (Khil4f4h). Kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan mudah. Harga bahan pangan stabil. Untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah dan stok sesuai kebutuhan masyarakat akan mudah.
Inilah sistem Islam yang diterapkan dalam bingkai negara yang akan menjamin kesejahteraan kehidupan masyarakatnya.
Wallahualam bissawab.
[Dn]
0 Comments: