Headlines
Loading...
Oleh. Mida Istiqomah

سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Doa merupakan bentuk ikhtiar yang tak boleh ditinggalkan. Ia merupakan senjata ampuh umat Islam. Ketika Allah sendiri yang mengatakan bahwa Allah itu dekat. Allah akan kabulkan segala permintaan manusia ketika ia beriman dan taat atas segala syariat Allah Subhana wa taala.
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ ۙ  فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

Para Nabi sangat mengetahui akan hal itu, sehingga mereka tidak berputus asa dari berdoa kepada Allah Subhana wa taala. Lihatlah di dalam Al-Qur'an begitu banyak doa para nabi yang Allah sematkan. 

Ayat berikut merupakan doa Nabi Ibrahim alaihisallam. Iya, puluhan abad yang lalu sebelum Rasulullah di utus, Khalilullah yakni nabi Ibrahim alaihisallam meminta penuh harap kepada Allah. Tatkala beliau telah membangun Kabah bersama putranya nabi Ismail alaihisallam. Doa beliau termaktub dalam QS. Al-Baqarah ayat 129 :

رَبَّنَا وَا بْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَ يُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

"Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 129)

Allahu Akbar, sungguh Allah maha mengijabah doa. Allah menjawab permohonan nabi Ibrahim alaihisallam kekasih-Nya yang syahdu penuh penyerahan diri. 

كَمَاۤ اَرْسَلْنَا فِيْکُمْ رَسُوْلًا مِّنْکُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْکُمْ وَيُعَلِّمُکُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِکْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ 

"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 151)

Benar, jika nabi Ibrahim sudah tahu akan ada nabi terakhir. Beliau tahu bahwa Allah akan mengutus Rasulullah ke muka bumi. Hanya saja beliau tidak tahu bagaimana dan di mana Rasulullah akan Allah utus. Namun karena keimanaan Nabi Ibrahim yang luar biasa. Karena cinta nabi Ibrahim kepada Allah yang tak terkira. Sehingga Allah menyebut nabi Ibrahim kekasih-Nya, maka Allah menyambut cinta nabi Ibrahim. Allah pula mengilhami hati yang lembut lagi bersih, hati yang selalu tertuju pada Allah. Bukti cinta itu berwujud dalam berbagai bentuk, salah satunya doa indah yang Allah kabulkan. 

Masyaallah, sungguh indah nama Nabi Ibrahim alaihisallam bersanding bersama nama Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tercinta.

Allahhumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. 

Wallahu a'lam bishawab. [Rn]

Medan, 2 Juni 2023
Mida Istiqomah

💞 Hakekat Kurban Adalah Ketaatan dalam Istiqomah & Tasbih Cinta💞

Baca juga:

0 Comments: