Headlines
Loading...
Antraks Merebak, Rakyat Terdampak, Penguasa Tak Bijak

Antraks Merebak, Rakyat Terdampak, Penguasa Tak Bijak

Oleh. Ika Kartika Sari

Terungkap alasan warga Gunungkidul memakan daging sapi yang sudah dikubur. Penyakit Antraks telah menyebabkan 3 orang warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meregang nyawa (tempo.co, 8/7/23).

Akibat susulan puluhan warga terpapar penyakit antraks. Setidaknya 87 warga Gunung Kidul terjangkit Antraks. Karena sapi yang sebelumnya sudah dikubur sesuai SOP, digali  kembali  oleh warga dan dikonsumsi bersamaan dengan 2 sapi yang belum dikubur. Dari November 2022 sudah terdapat 6 ekor sapi yang terkena Antraks. Semuanya tidak ada wujudnya alias dikonsumsi warga. Akibatnya 3 orang meninggal akibat mengkonsumsi daging sapi tersebut. 

Penularan Antraks terhadap puluhan warga Gunungkidul sebagai akibat adanya tradisi Brandu. Tradisi ini adalah pemotongan sapi atau kambing sakit, kemudian diperjualbelikan ke beberapa tetangga dengan harga di bawah standar. 

Hal ini terjadi akibat minimnya pengetahuan warga. Pemenuhan kebutuhan pokok yang semakin sulit turut andil menyemarakkan tradisi ini. Padahal sangatlah berbahaya mengkonsumsi daging yang telah terpapar bakteri antraks.

Bakteri Antraks ini mampu bertahan hidup puluhan tahun di bawah tanah. Oleh karena itu, saking berbahayanya Antraks sudah menelan banyak korban. 

Budaya Brandu jelas menunjukkan potret buram kemiskinan yang sudah sangat parah di masyarakat. Dan juga minimnya pengetahuan tentang Islam bahwa jelas menjadi suatu keharaman memakan bangkai.

Di sistem saat ini, yaitu kapitalisme,  kesehatan seolah menjadi hal yang tak penting. Betapa rakyat begitu susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Harus difahami dengan benar bahwasanya kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab penguasa. 

Pengetahuan Islam pun menjadi tanggung jawab penguasa, agar difahami oleh rakyatnya. Allah Maha Tahu atas segala sesuatu. Di balik apa-apa yang diharamkan oleh Allah ada kebahayaan yang bisa dihindari. Bangkai itu haram sekaligus menjijikkan dan juga mampu menimbulkan penyakit. 

Maka dari itu pentingnya mengkaji syariat Islam agar kita faham mana yang halal dan yang haram. Penting untuk memahami Islam kaffah, jangan takut meninggalkan tradisi nenek moyang yang tidak jelas kebenarannya dan bertentangan dengan syariat. 

Semoga kita dimudahkan menuntut ilmu dan bisa istiqamah mengkaji Islam kaffah. Aamiin. Wallahu a'lam bish showab. [ry]

Baca juga:

0 Comments: