Headlines
Loading...
Oleh. Tini Ummu Faris

Membaca Al-Qur'an atau tilawah merupakan kebiasaan yang dilakukan hampir setiap muslim. Ada yang setiap hari satu juz bahkan lebih, ada yang hanya beberapa lembar saja, atau bahkan hanya beberapa ayat saja. Ada pula sebagian muslim yang baru rajin tilawah saat Ramadan saja. Bahkan, ada juga yang tilawah semaunya saja, maksudnya tak dijadwalkan khusus, kalau ada waktu luang baru tilawah, kalau tidak, ya bablas terlewat. Astagfirullah, semoga kita bukan golongan dari yang tak pernah tilawah sama sekali. Na'udzu billahi min dzalik. 

Di saat orang lain sudah bersibuk-sibuk melakukan ODOJ (one day one juz), sungguh memalukan diriku masih ada di zona nyaman. Tilawah semaunya. Sehari kadang cuma beberapa halaman saja, bahkan mungkin beberapa ayat saja. Berbagai alasan selalu ada. Astagfirullah. Pernah khatam? Tentu. Namun tak sesering sahabat yang sudah terbiasa ODOJ. Paling tidak, Ramadan suka ditargetkan bisa khatam. Lama banget ya kalau setiap Ramadan. Bagaimana kalau Ramadan berikutnya sudah tutup usia? Astagfirullah.

Hingga suatu hari di awal tahun 2021. Bulan Februari 2021, saat ku-scroll beranda FB-ku, tiba-tiba ada pinangan dari sahabat jauh yang baru kukenal. Bunda Lilik Yani dari Surabaya mengajak sahabat FB untuk menemaninya tilawah plus plus. Masyaallah tabarakallah, Allah menggerakkanku untuk menerima tawaran itu. Challenge ODOJ Plus. Awalnya ragu. Sudah lama juga ingin mencoba ikut program ODOJ hanya selalu belum kesampaian terus. Qadarullah, pinangan Bunda Lilik langsung kuterima. Bismillah, semoga bisa. Harapanku saat itu, ingin lebih terjadwal tilawah dan istikamah serta belajar menadaburi ayat-ayat-Nya. 

Masyaallah, tak tanggung-tanggung, bukan hanya tawaran ODOJ, tapi ODOJ Plus. Selain tilawah targetnya sejuz sehari, peserta challenge juga harus membaca dengan terjemahannya. Keren, bukan! Kok aku berani ya untuk ikut challenge itu? Bagaimana bisa mengubah habit yang awalnya sehari saja boro-boro tilawah sejuz? Terus, menerima tawaran Bunda Lilik untuk tilawah bareng plus membaca terjemahannya. Masyaallah tabarakallah... 

Bunda Lilik memaparkan latar belakang challenge ODOJ Plus tersebut. Beliau merasa miris sekali akan kondisi muslim saat ini. Mereka tilawah tetapi hanya sedikit yang tahu makna yang dibacanya. Ya, kebanyakan mereka mengejar cepat khatam saja tanpa paham apa yang dibacanya. Kalau tahu bahasa Arab masih mending ya, tapi bagi yang non Arab, tentu harus belajar lebih banyak lagi. Diantaranya bahasa Arab. Minimal saat membaca terjemah, akan terbantu saat memahami apa yang dibaca. 

Jauh lebih lanjut lagi, sangat diharapkan saat sudah paham apa yang dibaca, akan tergerak untuk menjalankan atau menerapkan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi yang dilarang-Nya. 

Terlebih lagi setiap muslim diharuskan untuk membaca Al-Qur'an. 

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankbut, 29: 45) 

Juga dorongan untuk selalu membaca Al-Qur'an 

.عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ »

"Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu  berkata: “Rasulullah. shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

Masyaallah, kalau saja setiap orang selalu ingat pahala membaca Al-Qur'an, tentu banyak yang berbondong-bondong untuk selalu menyempatkan bahkan menjadwalkan rutin tilawah. 

Kala itu, aku sedang hamil anak kelima. Bismillah, pinangan Bunda Lilik aku terima dengan senang hati. Selain melatih istikamah tilawah, juga dalam rangka memberikan pendidikan sejak dini untuk anakku. Banyak penelitian bahwa janin yang sering dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an lebih cerdas. Masyaallah tabarakallah. Kalau teori Barat, biasanya mereka memperdengarkan musik klasik. Padahal sebagai muslim ada yang lebih dahsyat pengaruhnya untuk janin, yaitu bacaan Al-Qur'an. Alhamdulillah, Farid, anak kelimaku sudah terbiasa mendengar ayat-ayat cinta-Nya sejak dalam kandungan. Rabbi hablii minashshaalihiin. Aamiin.

Challenge ODOJ Plus yang pertama Bunda Lilik menamakan grup dengan Berbagi Surat Cinta. Nama yang unik. Bunda memberikan pemantik bagi yang bisa khatam dalam waktu 30 hari atau kurang dengan hadiah berupa Al-Qur'an terjemah per kata ukuran A4. Masyaallah, memang challenge plus plus. Pahala plus hadiah. 

Generasi awal SSCQ/ Sahabat Surga Cinta Qur'an (nama komunitas ODOJ Plus Plus setelah 2 bulan berjalan) masih sedikit. Aku, beberapa sahabat dari Cianjur kuajak juga untuk bergabung ikut. Ada Bunda Iha, Bunda Eni, Nuy, Nadia. Juga sahabat dari berbagai daerah. Masa pandemi seakan menambah kehangatan. Walaupun tilawah bareng di rumah masing-masing, tetapi rumah kedua kami yaitu WA grup Berbagi Surat Cinta termasuk yang ramai terus, online hampir 24 jam. Berbagi kabar, kendala, trik, motivasi dan inspirasi. Masyaallah, pandemi membawa berkah. Jauh di mata, dekat di kuota. Eh... Dekat di hati. He he.. 

Tak kusesali pinangan Bunda. Bahkan sangat bersyukur berkat ajakan Bunda, bukan hanya aku yang terwarnai dengan indahnya bermesra dengan ayat-ayat cinta-Nya. Namun, sahabat lain juga merasakan hal yang sama. 

Jazakillah khairan katsira Bundaku Lilik Yani. Semoga sehat selalu dan menjadi amal jariahmu. Semoga kelak kita berkumpul kembali di surga-Nya. Aamiin.

Baca juga:

0 Comments: