Puisi
Cinta-Mu Tak Pernah Melukai
Oleh. Mak Ayu
Dalam mizan waktu yang usai kutinggalkan
Begitu banyak jejak-jejak hitam bak lantakan
Mengikuti tiap langkah meniti masa depan
Ingin kupotong dan campakkan agar tak jadi beban
Saat salatku bolong-bolong entah berapa kali
Saat puasaku berutang tak ingat jumlah lagi
Saat ibadah-ibadah lain kuabaikan dengan santai
Sesak dada mengingat perilaku jahil ini
Semua itu ibadah besar! Lantas ibadah kecilku?
Saat kubuat orang tua menangis tergugu
Saat kuambil sedikit barang yang bukan hakku
Ya Allah tersungkur malu aku di hadapan-Mu
Apa yang kulakukan dulu?
Menyia-nyiakan waktu di masa lalu
Penggalan noktah kehidupan yang luyu
Demikian lama berjalan tanpa ilmu
Separuh hidup kelam membayangi
Penyesalan hakiki yang ingin kuganti
Dengan noktah-noktah putih tiap hari
Tapi apa mampu menjadi putih kembali
Ya Allah malu aku bertemu dengan-Mu
Hamba yang bergumul dalam lumpur masa lalu
Waktu yang tak bisa kembali menjadi goresan biru
Berharap kebaikan di sisa umurku
Hanya cinta-Mu yang tak pernah melukai
Kau selalu memberiku keindahan hingga kini
Kau selalu memberiku jalan untuk kembali
Kau selalu memberiku cinta hakiki
Meski terlambat dalam berhijrah
Ketakberdayaanku memilih untuk pasrah
Sepenuh diri aku sujud berserah
Memohon ampun atas masa lalu yang tak berarah
[Ni]
Ngawi, 22 Juli 2023
0 Comments: