motivasi
Dulit (Dunia Literasi), Apaan Tuh?
Oleh. Syarifah
Mengenal pertama kali dengan Dulit (Dunia Literasi, saat bergabung bersama Sahabat Surga Cinta Qur'an. Sekitar 18 bulan yang lalu, sejak challange 9. Sudah hampir satu tahun setengah ya, gak terasa.
Literasi adalah kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menganalisa fakta persoalan kehidupan sehari-hari.
Membaca
Membaca adalah bagian dari Dulit. Apalagi yang dibaca soal opini, males dan ngantuk. Awalnya terpaksa sih! ketika sering dilatih membaca insya Allah akan terbiasa dan menjadi habits.
Bagaimana cara melatih agar gemar membaca? Nah di SSCQ aku tiap hari membaca Al-Qur'an dan terjemahannya. Kalau kantuknya datang, terus aku buat baca. Pernah sampai tidur sambil duduk. Tapi ini tidak menyurutkan aku untuk berhenti membaca.
Kemudian, membaca buku-buku yang mudah dan ringan untuk dicernah. Seperti buku bagaimana menjadi ibu salihah dan majalah-majalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, aku juga membaca tafsir dari ayat berkesan. Biasanya aku lihat dari mbah gogle dengan berbagai sumber. Bayangkan membaca satu ayat plus terjemahan plus tafsirnya, ini terkadang sudah bikin aku kecanduan membaca. Temen-temen bisa mencoba deh!
Selanjutnya, aku mulai buka buku-buku terkait dengan opini. Misalnya tentang kesehatan, pendidikan, politik, sosial, pemikiran Islam. Sehari selembar, besuk lagi terus lagi. Alhamdulillah hasilnya sekarang aku sudah suka membaca.
Ketika aku sampaikan pada emak-emak lain. Mereka bilang," Iya mbak suka membaca, nah aku tuh kalau membaca suka kantuk.”
Mau tak kasih tahu ya, semua orang awalnya tidak suka. Gak tiba-tiba langsung suka ya. Semua butuh proses. Nah proses suka membaca inilah yang sulit. Aku pernah dapat info dari pemateri kajol, bahwa orang Indonesia minim minat bacanya. Apa aku, kamu bagian orang itu? Tentu gak mau, kan? Nah, yuk latih untuk suka membaca. Terutama membaca ayat-ayat cinta dari Allah Swt. yaitu Al-Qur'anul karim.
Al-Qur'an bukan sembarang kitab. Namun kitab suci umat muslim. Kitab suci bukan berarti disimpan di dalam almari kaca tetapi tidak dibaca.
Menulis
Selain membaca, kegiatan literasi adalah menulis. Dari kecil aku sudah menulis tapi menulis disini menulis opini di medsos. Nah, ini yang sulit apalagi buat pemula seperti aku hehehe..
Belajar menulis pertama kali ketika menulis kesan dan pesan ayat. Aku diajari sama Mbk Nurazizah, tulis aja sesuai dengan kata hatimu. Baca ayatnya, terjemahannya lalu tafsirnya kemudian kesan ayat yang berkenaan dengan kehidupan. Masya Allah lama-lama bisa menulis walaupun tulisan pendek.
Menulis juga butuh latihan dan latihan. Semakjn dilatih semakin bisa. Asal ada kemauan sih. Terkadang menulis menunggu mute datang. Padahal menulis untuk dakwah adalah kewajiban. Bagian dari mengaruskan opini ditengah-tengah masyarakat. Terutama di dumay (dunia maya). Kata seorang penulis kelas kakap, lupa namanya. "Kalau ingin menguasai dunia, kita harus menguasai media sosial "Sayangnya tidak banyak yang mempunyai keinginan menulis.
Memang menulis terutama opini butuh keterampilan merangkai kata. Aku mendapatkan ilmu ini ya di SSCQ. Tinggal mempelajari dan melatih untuk menulis.
Aku sudah pernah menulis opini dan sudah kukirim di media. Namun medianya sekarang sudah di nonaktifkan oleh pihak yang tidak suka oada opini Islam. Aku sudah mencoba mengirim ke media lain, tapi sangat ketat. Tidak boleh banyak plagiasinya. Harus belajar lagi EYDnya. Kalimat efektif dan tidak efektif. Ilmunya sudah ada, tinggà l prakteknya aja. Semua aku dapat dari komunitas SSCQ. Terimakasih SSCQ semoga bermanfaat bagi semuanya.
Surabaya, 20 Juli 2023
0 Comments: