Headlines
Loading...
Oleh. Nirwana Sadili

Sepulang mengajar, aku melihat ada bungkusan rapi di atas meja di ruang tamu.  Perlahan kubuka bungkusan tersebut. Betapa bahagia dan terharu rasanya melihat dua buku yang ada di depanku, “SSCQ Tumbuh Berkat Sahabat Surga”. Masya Allah, buku itu kupeluk dengan mata berkaca-kaca. Ada rasa tidak percaya bahwa dalam buku itu namaku tercantum di dalamnya. Kelihatannya sih berlebihan, karena sahabat surga yang ada di SSCQ sudah punya puluhan buku antologi,  sudan banyak buku solo di genggamannya. 

Tapi waktu itu aku merasa sangat bersyukur  karena sudah berhasil melawan rasa malas untuk mulai menulis, dan rasa tidak percaya diri untuk menulis. Tidak terlukiskan  dengan  kata-kata untuk menggambarkan perasaan senang dan bersyukur atas karunia Allah. Karena Allah telah memberikan potensi untuk menulis, hingga aku bisa mengambil bagian dalam menulis buku antologi bersama Sahabat Surga Cinta Quran (SSCQ) yang lain. 

Aku tidak ingin lagi mengulang kesalahan  di mana. Aku sangat menyesal karena di challenge sebelumnya terlewat dan tidak ambil bagian untuk menulis, di antaranya “Surat Cinta Untuk Nabi” dan “Inilah Proposal ibadahku”. Kesempatan itu terlewat begitu saja. Memang saat itu aku juga belum terlalu paham semua aktivitas di SSCQ. Semakin ke sini semakin mengetahui. Masya Allah, SSCQ begitu keren, luar biasa dan banyak prestasi. Setelah itu aku bertekad untuk  menulis dan mengikuti challenge menulis ke depannya.

Penyesalan  datangnya belakangan, tidak pernah datang lebih dahulu. Kesempatan tidak datang dua kali. Gunakanlah waktu yang ada saat ini. Hari kemarin tidak akan kembali, dan hari esok belum tentu diraih. Itulah yang terjadi padaku. Kesempatan membuat buku antologi terpampang nyata di depan mata, tapi dibiarkan berlalu begitu saja. Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman dalam QS. Al-Ashr: 1-4 yang artinya,

Demi masa. Sesungguhnya manusia  benar-benar dalam kerugian. Kecuali  orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran  dan nasehat-menasehati menetapi kesabaran.” 

Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan dan menunda-nunda untuk melakukan  kebaikan termasuk menunda waktu untuk menulis. Jangan tertipu dengan waktu luang Rasulullah bersabda, 

Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Ibnu Majah.”

Di hadis lain Rasulullah saw. bersabda,

Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara. Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu seblum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, kayamu sebelum miskinmu, dan hidupmu sebelum matimu.” 

Hadis tersebut di atas menunjukkan bahwa, kita harus melakukan amal saleh setiap saat dan tidak menunda-nunda waktu karena kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

Maasyaallah. Bagiku sangat penting untuk bergabung  menjadi anggota SSCQ, karena  menjadi wadah bagi pengemban dakwah  untuk menggali dan menyalurkan semua potensinya. Selama dua tahun berkiprah, SSCQ banyak menelurkan penulis yang membuat buku antologi maupun buku solo. Hal itu menjadi motivasi bagiku untuk mengukir jejak karya bersama mereka. 

SSCQ selalu memberi ruang bagi penulis untuk berkarya di berbagai genre tulisan seperti, menulis puisi, cerpen, cernak,  opini, tulisan inspirasi, biografi, dan story telling. Dan selalu memanjakan sahabat surga dengan menghadirkan mentor-mentor keren dan ahli dalam genre masing-masing. Dan istimewanya lagi, semua dengan cuma-cuma alias gratis. Benar-benar mereka tidak pelit ilmu. 

Ini adalah buku antologi pertamaku. Tidak menyangka dan tidak pernah membayangkan kalau akhirnya bisa juga menulis meski tulisan masih jauh dari sempurna , karena aku tidak ada dasar sedikit pun dalam dunia tulis-menulis. Masih dangkal dan minim ilmu sehingga harus terus mengasah kemampuan menulis dengan terus berlatih. Aku ingat para mentor menulis  mengatakan, "meski banyak mengikuti kelas menulis kalau tidak latihan tidak akan menjadi penulis yang baik. Tulis, tulis dan tulis. Tidak ada penulis hebat langsung hebat, tetapi melalui proses latihan."  

Alhamdulillah, bersama SSCQ lahir buku antologi pertama, semoga tidak berhenti sampai disini tapi akan ada lagi antologi berikutnya, berikutnya dan berikutnya. Dan juga bisa melahirkan karya buku solo yang akan menjadi jejak karya dan semoga menjadi amal jariyah yang tidak perna putus pahalanya.

Jazakunnallah khair untuk Sahabat Surga Cinta Qur’an telah bekerja keras sehingga terbit buku antologi “SSCQ Tumbuh Berkat Sahabat Surga” dengan cepat. Jazakillah khair, peluk sayang dan cinta  untuk Bunda Lilik Yani yang telah mengawali terbentuknya  SSCQ dengan penuh perjuangan dan tantangan hingga bisa berkembang seperti sekarang. Semoga Bunda Lilik Yani dan keluarga senantiasa dijaga Allah dan semua pengorbanannya untuk dakwah Islam diganti Allah dengan surga-Nya. Uhibbuki fillah. [My]

Baca juga:

0 Comments: