motivasi
Khatam Tilawah, Bagaimana Rasanya?
Oleh. Tini Ummu Faris
Kapan pertama kali khatam Al-Qur'an? Sungguh, aku pun tak ingat kapan pertama kali khatam tilawah. Seingatku, waktu kecil mengaji bersama guru ngaji mulai dari tidak lancar hingga bisa lancar membaca Al-Qur'an. Hidup di kampung, kami terbiasa mengaji selepas Magrib di pengajian dibimbing guru ngaji. Setiap hari oleh guru ngaji disimak bacaan. Hingga akhirnya bisa khatam 30 juz. Butuh berapa lama untuk bisa khatam? Aku pun lupa. Seingatku, dulu ada tradisi kalau khatam Al-Qur'an anak-anak ngaji suka dibuatkan nasi tumpeng, sebagai salah satu bentuk syukur karena sudah bisa khatam. Masyaallah tabarakallah...
Maret 2021 yang lalu, sejak kuterima pinangan Bunda Lilik Yani untuk bergabung menjalankan program ODOJ Plus, bismillah, setiap hari kuikhtiari tilawah plus terjemahnya. Awalnya tak biasa. Sehingga masih meraba-raba. Nyamannya bagaimana ya? Waktu itu aku masih pakai Al-Qur'an terjemah sulungku, Aa Fatih. Al-Qur'an ukuran A5 dengan terjemah. Walhasil, kadang saat membaca terjemahnya, lebih banyak memakai bantuan lampu senter HP. Mengapa? Netraku sudah tak sejelas dan sejernih dulu. Dulu, tilawah dengan Al-Qur'an saku pun (kecil banget) masih bisa. Seiring usia bertambah, ternyata harus yang ukuran tulisannya besar, baru bisa jelas dan nyaman baca. Masyaallah, butuh perjuangan untuk bisa optimal ODOJ.
Awalnya, aku nyaman tilawah sehalaman dulu baru dilanjutkan membaca terjemahnya. Kadang berganti uslub lagi, yaitu dengan tilawah satu ayat lanjut terjemah. Terjadwalkan rutin membaca sebelum Subuh atau setelah qiyamullail, dilanjutkan setelah Subuh, kadang setelah Magrib. Bila tak ada agenda, kadang di waktu lain. Terlebih masih masa pandemi, serasa punya waktu lebih panjang karena tak ada aktivitas keluar rumah selain hanya sesekali saja semisal ke warung.
Belum terbiasa membaca dengan terjemah pun dirasakan sahabat surga lainnya. Wajar, karena baru pertama kali tilawah plus terjemah. Biasanya lebih sering tilawah saja.
Selain khatam waktu kecil, kapan pernah khataman lagi? Sebenarnya malu rasanya diriku yang tak punya target khatam sesering mungkin. Selain waktu kecil, paling banter bisa khatam di momen Ramadan saja. Mungkin karena saat Ramadan vibes-nya beda dengan luar Ramadan. Ramadan, bulan diturunkannya Al-Qur'an. Banyak orang berlomba-lomba untuk beramal saleh, diantaranya dengan tilawah dan tadabur Al-Qur'an. Astagfirullah, miris ya? Katanya, Al-Qur'an itu sebagai pedoman hidup. Lantas, kalau membacanya saja jarang, apalagi tadabur ayat-ayat-Nya, bagaimana mau memahami apa yang terkandung di dalamnya? Astagfirullah. Astagfirullah. Astagfirullah.
Saat ODOJ Plus ini kujalankan, ada rasa yang sangat berbeda. Kata demi kata penuh makna berusaha kupahami. Amazing! Menyesal kenapa tidak dari dulu punya habit tilawah plus terjemahnya?
Tak perlu kusesali atas keterlambatan ini. Akhirnya, kujalani ODOJ Plus dengan bahagia. Ramainya WA grup Berbagi Surat Cinta menambah kehangatan dan semakin termotivasi untuk bisa khatam. Sapaan mesra sang muassis ODOJ Plus semakin menambah suasana kemesraan bersama surat cinta-Nya dan sahabat surga. Masyaallah, menikmati ayat demi ayat sungguh semakin menambah kecintaan kami kepada Allah, Sang pemilik alam, pemilik cinta. Maha Benar Allah atas firman-Nya,
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran." (QS. Shad, 38: 29).
Semoga dengan membaca ayat demi ayat-Nya, dan sedikit demi sedikit menadaburinya, semakin paham kandungan di dalamnya. Terlebih lagi, agar mudah dalam pengaplikasian seluruh hukum yang terkandung dalam Al-Qur'an tersebut.
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا
"Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS. Muhammad, 47: 24).
Ayat tersebut sebagai pengingat bahwa sebagai muslim harus menadaburi Al-Qur'an. Takutlah saat hati sudah terkunci. Na'udzu billahi min dzalik.
Hari demi hari kami lalui semakin mesra. Tak terasa, sudah berada di penghujung juz terakhir Al-Qur'an. Masyaallah tabarakallah, laa haula wa laa quwwata illaa billah, atas izin Allah, aku bisa khatam ODOJ Plus di hari ke-28. Waktu itu aku adalah orang yang pertama kali khatam. Senang sekali ternyata bisa menaklukkan challenge. Ternyata keraguan, kekhawatiran itu bisa terjawab. Meskipun awalnya ragu, antara bisa tidaknya khatam, setelah dijalani ternyata bisa khatam bahkan bisa lebih awal dari yang ditargetkan.
Khatamku disusul dengan khatamnya Bunda Lilik dan sahabat yang lain. Alhamdulillah, kami bisa melewati masa-masa indah itu. Challenge ODOJ Plus pertama bisa kami taklukkan.
Teruntuk sahabat surgaku di manapun berada, janganlah ragu untuk bergabung dengan komunitas kebaikan. Komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an merupakan komunitas yang semata-mata mengajak untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an, lebih cinta kepada Allah. Walaupun tilawah mandiri tanpa bergabung dengan komunitas juga bisa, tetapi setidaknya kita ikhtiar untuk istikamah tilawah dan tadabur Qur'an. Bergabung dengan komunitas yang menunjang akan semakin menguatkan keistikamahan dan menajamkan komitmen yang sudah ada. Di komunitas bisa saling mengingatkan, saling memotivasi, menginspirasi. Wallahu a'lam bi ash-shawab.
0 Comments: