surat pembaca
Marak Jual Beli Ginjal
Oleh. Agung Andayani
Zaman edan (gila) telah tiba. Zaman dimana manusia bebas berbuat apa saja tanpa batas halal ataupun haram seperti layaknya orang gila. Semakin lama perbuatan manusia makin ngeri. Dengan ditemukannya kasus maraknya jual beli organ dalam yaitu ginjal salah satunya. Lebih miris lagi ternyata pelakunya melibatkan aparat negara.
Sindikat perdagangan ginjal dari Indonesia yang berbasis di Kamboja ditangkap aparat kepolisian. Total ada 12 orang yang ditangkap. Sembilan orang merupakan sindikat dalam negeri, satu orang sindikat luar negeri, dan satu petugas imigrasi berinisial AH, sementara satu orang lagi merupakan anggota polisi berinisial Aipda M. (cnnindonesia.com, 23/07/2023).
Keterlibatan aparat imigrasi dan anggota polisi dapat dipastikan memuluskan kejahatan sindikat perdagangan ginjal. Fenomena ini menunjukkan buruknya kualitas aparatur negara. Yang seharusnya melindungi mengayomi masyarakat, sebaliknya malah menjadi pelaku kejahatan.
Tentunya sindikat perdagangan ginjal yang melibatkan aparatur ini memiliki banyak faktor penyebabnya. Misalnya faktor kemiskinan, kerakusan dan lemahnya iman yang tumbuh akibat penerapan sistem yang telah diadopsi negara. Dan mayoritas negara-negara di dunia telah mengadopsi sistem sekuler kapitalisme.
Dimana sistem sekuler kapitalisme ini berlandaskan pemisahan agama dari kehidupan. Keberadaan agama diakui namun hanya di tempat ibadah saja sedangkan di rumah, masyarakat dan negara, tidak boleh membawa-bawa agama. Sehinggal sekuler ini melahirkan empat nilai kebebasan yang telah mengakar di masyarakat.
Keberadaan dari sistem sekuler kapitalis membuat segala lini kehidupan serba dikapitalisasi. Mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang dan papan), kesehatan, keamanan, pendidikan. Hal itu membuat masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup bertambah sulit. Sehingga karena kemiskinan mereka melakukan segala cara untuk bisa bertahan hidup. Yang membuat mereka nekat menjadi sindikat penjualan ginjal. Begitu juga orang-orang yang rela menjual ginjalnya sudah tidak peduli lagi dengan membahayakan tubuhnya. Hanya demi bertahan hidup.
Jadi sistem sekuler yang memisahkan agama dari kahidupan telah sukses membentuk masyarakat lemah imannya, buktinya mereka mudah putus asa dalam menjalani kehidupan. Membuat mereka tidak peduli lagi dengan halal haram. Wallahu'alam bishawab.
0 Comments: