motivasi
Mesra Bersama Al-Qur'an, Ramadanku Menjadi Penuh Makna
Oleh. Homsah Artatiah
Alhamdulillah puji syukur tak terkira hanya untuk Rabb penguasa alam semesta ini karena aku diberi kesempatan dapat bergabung di Komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ). Komunitas yang selalu mengajak agar aku selalu mesra dengan Al- Qur'an. Komunitas yang selalu mengajak aku setia melantunkan ayat suci Al-Qur'an minimal 1 juz sehari kemudian membaca artinya dan menuliskan satu ayat berkesan dengan tujuan supaya menancapkan pemahaman diri dan bentuk presensi harian.
Ingin Ramadan seperti apa? Mau Ramadan Berkesan karena ada program teraplikasi? Sudah terbukti 23 kali challenge, kurikulum SSCQ meluluskan puluhan penakluk ODOJ plus plus. Susah? Iya. Tapi bisa ditaklukan! Jika berjuang sendiri berat, mengapa tidak berjamaah saja? Penasaran? Yuk gabung. Gratis. Only muslimah. Itulah sebagian tulisan flyer ajakan untuk bergabung di komunitas SSCQ yang kudapat di grup whatsapp. Flyer itu dibagikan oleh sahabat tercinta namanya ibu Diena pada tanggal 13 Maret 2023.
Jujur, setelah membaca flyer itu aku mulai tertarik untuk gabung ikut ODOJ plus plus di komunitas SSCQ. Alasannya karena aku ingin khatam tilawah Al-Qur'an di bulan Ramadan. Tanpa kuketahui ternyata SSCQ punya kurikulum padat tidak hanya tilawah saja namun berkaitan juga dengan dunia literasi yang ternyata sangat bermanfaat dan mengubah hidupku sehingga terasa lebih bermakna.
Akhirnya selang beberapa hari setelah aku membaca flyer ajakan gabung di SSCQ, aku pun masuk grup SSCQ melalui tautan yang ada di flyer tersebut. Awal masuk grup setiap anggota diwajibkan memperkenalkan diri menyebutkan nama, umur, alamat, dan alasan ikut. Aku pun memperkenalkan diri sesuai dengan format yang disebutkan. "Agar Ramadan lebih bermakna, lebih dekat dengan Al-Qur'an dan menjauhkan diri dari hal-hal yang sia-sia," menjadi alasanku untuk bergabung di SSCQ pada waktu itu. Setelah masuk grup ternyata aku dikelompokkan lagi ke dalam grup kecil. Aku masuk grup kecil namanya grup al-Malik dengan penanggung jawab (PJ) Teh Imas Sunengsih.
SSCQ Punya Kurikulum ODOJ
Tibalah saatnya program ODOJ plus-plus SSCQ dimulai. Tepat 21 Maret 2023, pukul 00.00 WIB challenge ODOJ 24 dimulai. Challenge ODOJ 24 artinya ini adalah challenge ke-24 yang dibuat oleh SSCQ. Adapun tema challenge 24 adalah "Mesra Bersama Ramadan."
Tugas pertama di dalam kurikulum ODOJ SSCQ adalah mengisi komitmen sesuai format dengan bahasa sendiri agar lebih menancap di hati. Komitmen dibuat sebagai wujud niat kuat agar semangat tetap terjaga. Lembar komitmen diisi kemudian di posting di grup kecil yang akan direkap oleh PJ. Dengan ucapan Basmalah aku berkomitmen untuk istikamah tilawah Al-Qur'an 30 juz plus membaca terjemah lengkap 30 hari mulai 21 Maret 2023 sampai 19 April 2023. Aku mulai tilawah dari juz 1 sampai juz 30. Harapannya aku dapat Khatam Al-Qur'an beserta terjemahannya sampai 30 juz sehingga semakin memahami Al-Qur'an. Cara yang kutempuh saat itu dengan istikamah tilawah Al-Qur'an setiap selesai sholat wajib dan setelah sholat sunnah dhuha minimal 3 lembar. Sebagai laporan kehadiran harian aku memilih membuat laporan pendek.
Alhamdulillah di hari pertama challenge 24 aku mampu menuntaskan tilawah Al-Qur'an plus membaca artinya. Sebagai laporan harian, aku memilih ayat 2 di dalam surat Al-Baqarah sebagai ayat yang berkesan hari itu.
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS. Al-Baqarah Ayat 2).
Ternyata di hari pertama mengikuti challenge di SSCQ ada rasa yang berbeda. Setelah kubaca ulang dan kuresapi lagi dan lagi ternyata betapa nikmatnya bisa tilawah Al- Qur'an sekaligus membaca terjemahannya. Aku pun mulai mentadaburi satu persatu ayat yang kubaca hari itu. Salah satu guruku pernah bilang bahwa bicara tadabur maka kita akan bicara tentang "Menempatkan posisi kita pada ayat itu. Posisi kita kira-kira di mana?" kuselami ayat 2 surat Al-Baqarah. Kurenungi lagi makna ayat tersebut. "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa."
Maasyaa Allah tabarakallah, ternyata setelah membaca ayat tersebut ada rasa syukur yang kurasa karena aku termasuk orang yang beruntung. Aku beruntung dapat memeluk agama Islam dan memiliki kitab suci yang mulia yaitu Al-Qur'an. Bagaimana posisiku pada ayat 2 ini, apakah aku termasuk orang yang yakin terhadap Al-Qur'an sebagai kalamullah dan didalamnya ada petunjuk ataukah termasuk orang yang ragu terhadap Al-Qur'an?
Alhamdulillah seiring dengan pemahaman yang kumiliki, aku memposisikan diriku sebagai orang yang tidak ragu sedikitpun tentang Al-Qur'an ini. Aku yakin 100% bahwa Al-Qur'an ini sebagai Kalamullah sehingga aku akan terus berusaha menjadikan Al-Qur'an ini sebagai petunjuk di dalam seluruh aspek kehidupanku. Ya, tentu sebagai aturan kehidupan meski belum bisa terwujud sepenuhnya karena dari segi aturan yang berlaku di dalam bernegara saat ini belum menggunakan aturan yang datang dari Allah, Rabb semesta alam.
Ibroh yang kudapat dari ayat 2 ini bahwa jika kita ingin meraih derajat takwa maka kita harus yakin tanpa ragu sedikitpun menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk di dalam semua aspek kehidupan kita, mulai dari kehidupan pribadi, bersosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan, keamanan, bernegara, dan sebagainya. Wallahu'alam. Terima kasih untuk Bunda Lilik S Yani sebagai Founder Sahabat Surga Cinta Qur'an karena aku diizinkan bergabung di komunitas ini. Komunitas yang membuat aku jatuh cinta untuk terus mencintai Al-Qur'an dengan istikamah tilawah 1 juz sehari plus membaca terjemahannya dan menuliskan ayat pilihan sehingga pemahamanku semakin tertancap. Alhamdulillah, Ramadan 1444 H menjadi sangat bermakna buatku. Maasyaa Allah tabarakallah.
0 Comments: