OPINI
Pemimpin ala Sistem Destruktif
Oleh. Yuke Octavianty
(Forum Literasi Muslimah Bogor)
Terciduknya anggota DPRD DKI yang diduga bermain game slot judi online tengah hangat diperbincangkan. Pemimpin yang diharapkan dapat mengurusi rakyat, justru berulah seenaknya. Tak peduli aturan. Sungguh memprihatinkan watak pemimpin yang lahir dari sistem hari ini.
Anggota DPRD Terciduk Main Game
Anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP, Jakarta, Cinta Mega tertangkap kamera tengah bermain game slot judi online saat rapat paripurna (detiknews.com, 20/7/2023). Bosan menunggu rapat paripurna yang terlalu lama dijadikan alasan. Parahnya lagi, perangkat yang digunakan adalah tablet fasilitas dari negara. Namun, berbagai sanggahan dilayangkan. Anggota DPRD tersebut menyanggah jika dirinya sedang bermain game slot judi online. Dia memgungkapkan bahwa dirinya tengah bermain Candy Crush di tengah break rapat. Pernyataan ini memantik kegaduhan publik. Masyarakat pun dengan jelas melihat gerak-gerik gambar dalam tampilan tabletnya. Ada kepakan sayap pada posisi tengah. Tampilan ini berbeda dengan tampilan game Candy Crush. Dan jelas-jelas, ini adalah permainan game slot judi online.
Fraksi PDI P percaya 100 persen bahwa Cinta Mega, anggota DPR tersebut tidak sedang bermain game slot judi online. Hal ini diungkapkan Gembong Warsono, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, dalam pertemuan dengan Dewan Pers 21 Juli 2023 lalu. Meskipun demikian, pemeriksaan terhadap Cinta Mega akan tetap dilakukan. Teknologi sudah modern. Jejak digital dengan mudah ditemukan. Meskipun ada usaha untuk menghapus jejak, jejak digital seutuhnya masih bisa ditelusuri. Teguran keras diterima Cinta Mega. Tak hanya itu, sanksi tegas pun siap dilayangkan atas perbuatannya yang tak bertanggung jawab. Akhirnya permintaan maaf dilontarkan Cinta Mega. Namun, semuanya tak bisa otomatis terselesaikan hanya dengan permohonan maaf.
Sontak, perbuatannya ini mendapatkan kritikan tajam. Bagaimana bisa, rapat paripurna yang tengah membahas nasib rakyat, justru diselingi dengan permainan unfaedah? Apalagi aktivitas tersebut adalah judi online.
Pemimpin Bergaya Sekuleris Kapitalistik
Tak semestinya, seorang pemimpin melakukan hal-hal yang tak bermanfaat. Inilah pemimpin yang lahir dari sistem sekularisme kapitalistik. Yaitu sistem yang tak mengindahkan aturan agama sebagai aturan kehidupannya. Aturan agama tak dianggap sebagai aturan yang mengatur suatu prinsip kepemimpinan.
Parahnya lagi, konsep ini selalu bersanding dengan konsep kapitalistik. Setiap detik waktu kehidupan selalu dihubungkan dengan keuntungan materi. Sementara, rakyat yang seharusnya diurusi kepentingannya, tersisihkan. Karena rakyat hanya dianggap obyek yang membebani kehidupan. Dalam konsep batil ini, kepemimpinan selalu diikat dengan kemewahan, kekuatan dan hawa nafsu. Sementara tugas utama seorang pemimpin justru dilupakan. Sistem rusak ini hanya melahirkan jiwa-jiwa pemimpin yang tak memiliki martabat. Padahal, setiap kepemimpinannya akan dipertanggungjawabkan kelak.
Islam, Mencetak Jiwa Kepemimpinan yang Amanah
Sungguh, kita semua membutuhkan sistem yang amanah mengurusi setiap kebutuhan rakyat. Kita membutuhkan sistem yang memposisikan rakyat sebagai tanggung jawab yang harus dijaga. Semua konsep ini mampu terwujud saat sekularisme yang kapitalistik ini dicampakkan. Kemudian menggantinya dengan sistem yang amanah. Yaitu sistem yang mengintegrasikan aturan agama secara menyeluruh dalam mengatur kehidupan. Termasuk dalam urusan kepemimpinan dan kriteria pemimpin yang layak dijadikan pengurus rakyat.
Islam-lah satu-satunya sistem yang menempatkan rakyat sebagai amanah. Amanah memimpin setiap urusan umat. Sistem Islam dalam wadah Khil4f4h manhaj An Nubuwwah. Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." (HR. Muslim).
Pemimpin yang terlahir dalam sistem Islam adalah pemimpin yang bertanggung jawab. Pemimpin yang penuh iman dan takwa kepada Allah Swt. Pemimpin tersebut menyadari betapa berat beban yang dipikulnya. Karena semua akan dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak. Ketakutan terbesarnya adalah saat sang pemimpin tak mampu memikul beban tersebut. Dan hal inilah yang menciptakan rasa tanggung jawab dalam jiwa-jiwa pemimpin. Berusaha sekuat tenaga, melayakkan diri agar mampu memgurusi kompleksnya masalah umat.
Negara pun menetapkan sanksi tegas pada setiap pemimpin yang “menyelewengkan” kewenangannya sebagai pemimpin. Karena sikapnya tersebut akan merusak nasib rakyat. Ketegasan negara pun akan memberikan efek jera bagi para pemimpin yang “bandel”. Tak hanya sekedar sanksi sosial yang diterapkan. Sanksi berupa denda, penjara ataupun sanksi lainnya diterapkan oleh negara melalui kebijakan Khalifah. Segalanya ditetapkan demi terselenggaranya kepemimpinan yang amanah dan terarah sesuai aturan syariah.
Wallahualam bishawwab.
0 Comments: