motivasi
Sejarah Bertemu SSCQ
Oleh. Ratty S Leman
اِنَّ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ يَهۡدِىۡ لِلَّتِىۡ هِىَ اَقۡوَمُ وَ يُبَشِّرُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمۡ اَجۡرًا كَبِيۡرًا ۙ
"Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar" (QS Al Isra 9).
Al-Qur'an adalah penolongku yang akan memberi kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aku sadar jika harus mempelajarinya, membacanya setiap hari, menghafalnya meski tertatih-tatih, menadaburinya, mengamalkan dan mendakwahkannya. Maka tak bosan-bosannya kutulis tentang perlu dan pentingnya berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Alhamdulillah one day one juz sudah kukenal sebelumnya. Tapi one day one juz plus membaca terjemah baru kutemukan di komunitas SSCQ ini. Ditambah menuliskan tadabur ayat yang dipilih. Hal ini menjadi tantangan bagiku untuk meningkatkan kapasitas diri.
Alhamdulillah sejak pandemi lalu sudah ikut komunitas Az Zahrawain yang rutin membaca surat Al-Baqarah dan Ali-Imran setiap hari dan mengkhatamkan Al-Qur'an. Program berjalan 3 bulan yakni Rajab, Sya'ban dan Ramadan. Namun setelah program selesai yakni Syawal tidak ada teman yang saling menyemangati dalam bertilawah untuk melanjutkan terapi Al-Qur'an. Alhamdulillah ada SSCQ yang Allah kirimkan di bulan Juli 2021.
Apalagi ditambah program menuliskan tadabur dan tafakur ayat berkesan. Alhamdulillah bersyukur banget, terasa ada ruang penyaluran amal untuk menuliskannya hasil mendengarkan tadabur Al-Qur'an setiap malam bersama Ustadz Bakhtiar Nasir dan Ustadz Deden Makhiyanudin di 3MQ sejak 2020.
***
Inilah sejarah diriku bisa ketemu Bunda Lilik S Yani. Hari itu di postinganku di FB ada komentar salah satu peserta challange TDOPPart05 yang ternyata founder SSCQ. Bahagia dong dan tersanjung tentunya. Wah, ada yang memperhatikan tulisanku nih, muassis SSCQ lagi. Inilah tulisan kenangan itu :
Sabtu, 17 Juli 2021
7 Dzulhijjah 1442 H
Bismillahirrahmanirrahim
Pandemi ini, bagaimana kita memandangnya. Jika kita fokus pada wabah yang melonjak, lama, banyak yang sakit, banyak yang wafat, penghasilan yang menurun dan masih banyak problem lainnya, maka kita bisa jadi sedih.
Namun coba kita memandang dari sisi hikmah yang lebih besar kita akan menyadari betapa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Wabah ini menjadikan kita sekeluarga lebih dekat, sering berkumpul, lebih banyak beribadah, dan lebih menjadikan kita mendekat dan bersandar pada Allah.
Betapa senangnya melihat keluarga-keluarga yang bisa mengkhatamkan Al-Qur'an bersama-sama, bisa tausiyah antar keluarga lebih sering, bisa tahajud dan dhuha yang dulu mungkin terlewat karena sibuk kerja. Masyaa Allah, senang mendengar ada yang bisa khatam sekian juz selama pandemi bahkan ada yang bisa menghafal sekian juz selama pandemi. Langsung bertanya ke diri, kamu sudah melakukan apa? Apa prestasimu selama pandemi?
Kita ingin menjadi keluarganya Allah baik di dunia maupun di akhirat. Bagaimana status ahli Al-Qur'an di sisi Allah?
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
( إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ ) قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ : (هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ) وصححه الألباني في "صحيح ابن ماجة"
“Sesungguhnya Allah memiliki orang khusus (Ahliyyin) dari kalangan manusia. Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasululloh siapakah mereka?" Beliau menjawab, “Mereka adalah Ahlu Al-Qur’an, Ahlullah dan orang khusus-Nya.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Semoga hikmah pandemi ini, Allah subhaanahu wa ta'ala mudahkan jalan kita untuk menjadi keluarganya Allah subhanahu wa ta'ala. Izinkan kami dekat dengan Al-Qur'an ya Rabb.
***
Dari postingan inilah aku dan Bunda Lilik Yani SSCQ bertemu. Beliau memberi saran agar aku ikut SSCQ. Aku jawab sudah gabung Bunda, namun berhubung berbarengan dengan TDOP Part 05 jadi tidak bisa. Semoga nanti challange 6 bisa ikut. Oh, berarti kesimpulannya aku mengenal SSCQ sejak challange ke 5, tetapi baru masuk di challange 6.
Nah dari perbincangan di kolom komentar statusku di Facebook inilah persahabatan yang lebih intens berlanjut hingga aku masuk masuk grup teras SSCQ challange ke 6.
Awal masuk sepertinya di grup teras ini dibimbing Bunda Iha Soliha. Masuk di sini masih diam saja, silent reader hehe. Alhamdulillah diperbolehkan, tidak ditegur dan dikeluarkan. Aktivitasnya membaca laporan para peserta yang memenuhi WA Grup. Saat itu challange mengambil tema "Menuju Hijrah Hakiki". Ya, memang tidak ada pilihan bagiku selain harus berhijrah kafah atau hakiki sesuai tema di challange ke 6.
Di challange ke 27 saat ini yang sedang berlangsung temanya adalah "Pengorbanan dan Hijrah Menuju Islam Kafah". Semoga keistikamahanku di SSCQ ini menjadikanku insan kamil yang bersyakhsiyah Islamiyah menuju rida Allah Subhanahu wa ta'ala. Keluarga Allah yang mencintai Al-Qur'an dan Al-Qur'an pun mau menjadi sahabatku di dunia dan memberiku syafa'at di hari perhitungan nanti. Aamiin Yaa Mujibassailin.
Inilah awal perjalanan sejarahku bertemu SSCQ dan Bunda Lilik. Semoga membawa banyak kebajikan. Tidak ada yang kebetulan, semua dalam rencana Allah. Maka aku mulai ikut challange SSCQ dari challange ke-6 hingga challange ke-27 hari ini. Aku yakin dan percaya, Allah ingin memberi kebajikan bagiku maka dipertemukanlah aku dengan komunitas yang penuh berkah ini yakni SSCQ. Setelah memulai dan terus istikamah sepanjang hari terhubung dengan tali Allah (idrak sillabillah) dengan wasilah membaca Al-Qur'an, terjemah dan menulis tadaburnya. Rasanya sulit untuk menghentikannya. Semoga istikamah terus hingga kelak sampai ajal menjemput dan husnul khatimah. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
0 Comments: