Headlines
Loading...
Oleh. Erna Kartika Dewi

Desember 2022, awal aku bergabung di SSCQ. Bergabung di komunitas baru, challenge baru, aktivitas baru dan teman-teman baru pastilah bukan sesuatu yang mudah buat aku. Semua masih terasa asing.

Sahabat Surga, begitulah sapaan sayang yang ada di komunitas SSCQ. Tidak hanya di satu kota tapi menyebar di seluruh daerah di Indonesia bahkan sampai keluar negeri. Terbayang olehku bagaimana seorang Bunda Lilik bisa mengajak sekian banyak orang di seluruh daerah di Indonesia. Bagaimana seorang Bunda Lilik bisa meriayah sekian banyak orang ditengah padatnya aktivitas kesehariannya.

Betapa bahagianya menjadi seorang Bunda Lilik, mempunyai sahabat surga yang begitu banyak dan selalu menyayangi Bunda dengan sepenuh hati, mempunyai ide yang tak pernah ada habisnya, dan membayangkan betapa banyak pahala jariyah yang Bunda dapatkan.
MaasyaaAllah, benar-benar Bunda yang sangat menginspirasi. 

Bergabung di kelas A, sebuah kelas dengan laporan tilawah 1/2 Juz setiap harinya. Saat itu koordinatornya adalah Bunda Sri Setyawati Budiningsih, yang selalu setia menyapa kami di kelas A, setiap pagi dan malam hari. Bunda Sri, sosok yang baik hati dan keibuan yang kini menjadi salah satu bestie salihahku, yang sering kucolek-colek sayang di grup atau sekedar menanyakan kabarnya via whatsapp.
Bahagia rasanya bisa mengenal sosok beliau.

Aku mendapat kelompok kecil bernama Al-Mubin, yang di deretan Asmaul husna Al-Mubin ini artinya yang Maha Menjelaskan.
Dengan keberadaanku sebagai newbie alias pendatang baru, aku berharap dengan berada di Al-Mubin, aku bisa mendapatkan penjelasan tentang hal-hal yang tidak kuketahui seputar SSCQ. Harapan awalku bisa menjadi lebih baik disini.

Bergabung di Al-Mubin dengan PJ adalah Bunda Nurhasanah. Beliau adalah sosok PJ yang baik hati, meskipun jarang bertegur sapa karena aku memang orang baru tapi aku yakin beliau adalah sosok yang baik dan penuh kasih sayang. Satu kelompok yang terdiri dari beberapa orang, saat itu satu-satunya yang aku kenal adalah Mbak Ria Rosita, karena kebetulan kami satu tempat pengajian di Sidoarjo.

Mengawali hari-hari pertamaku di SSCQ, rasanya seperti sedang berlari-lari. Meskipun baru mengikuti yang 1/2 juz sehari tapi masih terasa berat buatku. Tapi ada satu hal menarik yang tidak bisa aku lupakan sampai hari ini. Ketika itu aku mulai membaca Al-Quran dan terjemahannya. Aku ingat ada beberapa ayat berkesan yang aku catat hari itu dan aku bingung untuk memilihnya. Catatan itu masih aku simpan hingga saat ini, agar menjadi memori yang indah tentang awal kisahku bersama SSCQ. Beberapa ayat itu yaitu :

QS. Al-Fatihah Ayat 5

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."

QS. Al-Fatihah Ayat 6

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ

"Tunjukilah kami jalan yang lurus."

QS. Al-Baqarah Ayat 23

وَاِنۡ کُنۡتُمۡ فِىۡ رَيۡبٍ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلٰى عَبۡدِنَا فَاۡتُوۡا بِسُوۡرَةٍ مِّنۡ مِّثۡلِهٖ وَادۡعُوۡا شُهَدَآءَكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ‏

"Dan jika kamu meragukan (Al-Quran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

Maa Syaa Allah ayat-ayat itu terasa makjleb di hati. Membuat aku merenung, apa saja yang sudah aku lakukan selama ini sebagai hamba Allah. Betapa lemah tidak berdayanya aku sebagai hamba sehingga selalu saja memohon padaNya.

Surat Al-Fatihah adalah surat yang selalu wajib dibaca setiap hari ketika melakukan sholat. Tapi entah kenapa hari itu aku bisa membacanya beserta terjemahannya sampai air mataku mengalir dengan derasnya.

Ya Allah kenapa aku baru menyadari semua ini. Ternyata begitu indah ayat-ayat cintaMu ini..Ya Rabb..

Dan entah kenapa air mata ini semakin mengalir terus dan tak mau berhenti, seketika mengingat dosa-dosa yang telah aku perbuat.
Ampuni hamba Yaa Rabb..
Ampuni aku yang terlambat menyadari betapa detailnya Engkau mengatur kehidupan ini.
Ampuni aku yang selama ini selalu mengabaikan semua kalam-kalam indahMu..

Jujur sampai saat ini aku belum bisa melupakan momen itu. Momen ketika aku bisa mengeluarkan air mata dan merenung dengan waktu yang begitu lama. Jika bukan karena SSCQ, mungkin semua itu tidak akan pernah aku alami. Jika bukan karena SSCQ mungkin aku tidak akan pernah bisa merasakan indahnya kalam-kalam cinta Allah🩷

Bersyukur yang tiada henti selalu terucap hingga saat ini. Terimakasih atas semua kesempatan ini Yaa Rabb. Meskipun masih asing dengan semuanya, meskipun belum mempunyai teman dekat yang banyak, meskipun masih bingung dengan semua tugasnya, tapi aku yakin bahwa aku sudah berada di tengah komunitas yang benar, yang akan menularkan kebaikan-kebaikan untukku, penuh dengan kegiatan positif dan Insyaa Allah akan mengantarkan aku ke Jannah-Nya kelak.

Semoga Allah menjaga keistikamahan ini. Allah buat diri ini menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup hingga ujung usia nanti.

Sidoarjo, 20 Juli 2023

Erna Kartika Dewi

Baca juga:

1 komentar

  1. MasyaAllah, kisah yang inspiratif. Semoga kita selalu mesra dengan Kalam Illahi. Aamiin. (Artatiah Achmad)

    BalasHapus