motivasi
Hadiah, Wasilah Amal Jariah
Oleh. Tini Ummu Faris
Siapapun akan senang bila mendapat hadiah. Begitu pula diriku. Senang sekali kala mendapat hadiah dari Bunda Lilik sebagai hadiah bisa khatam pada challenge ODOJ Plus pertama. Ya, Bunda Lilik memberikan reward sebagai pemantik berupa hadiah bagi para penakluk challenge. Hadiah tersebut berupa Al-Qur'an terjemah per kata ukuran A4.
Masyaallah tabarakallah, selain senang sekali bisa menjadi penakluk challenge, aku senang sekali mendapat tanda cinta dari Bunda Lilik tersebut. Bukan sekadar hadiah, tetapi tanda cinta yang sangat istimewa. Pengorbanan untuk mendapatkan tanda cinta tersebut luar biasa. Perjalanan meniti proses mengkhatamkan tilawah plus terjemah yang sangat penuh makna. Menaklukkan zona nyaman, mengatur waktu untuk bisa sesuai target minimal sehari satu juz, mengatur konsentrasi untuk menadaburi ayat demi ayat, mengatur tingkat fokus saat membaca terjemah yang saat itu dibantu senter HP agar lebih jelas tulisan kecilnya, dan lain sebagainya. Masyaallah, laa haula walaa quwwata illaa billaah.
Tanda cinta berupa Al-Qur'an tersebut bagiku begitu berarti. Benar, kata Bunda Lilik, bisa saja para penakluk challenge di rumahnya masing-masing memiliki Al-Qur'an, bahkan bisa jadi punya lebih dari satu. Namun, tanda cinta yang diperoleh dengan penuh pengorbanan tersebut sang bermakna. Tak tanggung-tanggung, Bunda Lilik mengirimkan secara khusus dengan penuh cinta kepada sahabat sebagai reward challenge pertama tersebut. Dari Cianjur penakluk challenge pertama ada beberapa orang. Selain diriku, ada Bunda Iha, Bunda Eni, Nuy. Tak hanya Bunda sebagai orang yang memberi yang senang, kami sebagai penerima tanda cinta pun sangat senang sekali.
Istimewanya juga, tanda cinta tersebut kugunakan hingga saat ini. Challenge ODOJ Plus yang pertama ada sedikit kendala, yaitu ketika membaca terjemah, aku tak begitu jelas, sehingga butuh penerangan tambahan. Saat itu kalau sedang membaca terjemah suka dibantu dengan lampu senter dari HP. Butuh perjuangan ya. Alhamdulillah, setelah kuterima Al-Qur'an tanda cinta dari Surabaya tersebut, kendala bisa teratasi. Lampu senter bisa kutanggalkan. Aku bisa langsung membaca terjemah tanpa bantuan lampu senter lagi.
Aku sangat bersyukur bisa mengganti Al-Qur'an yang biasa kupakai tersebut. Saat challenge pertama aku meminjam Al-Qur'an terjemah ukuran A5 punya Fatih, sulungku yang sedang mondok. Masyaallah, istimewanya juga, Al-Qur'an tersebut sebagai wasilah amal jariah. Bagaimana tidak, setiap hari Al-Qur'an tersebut kupakai. Sering aku sampaikan ke Bunda Lilik, pahala mengalir untuknya seiring dengan setiap huruf yang kubaca. Dalam sebuah hadis disampaikan bahwa setiap satu huruf yang dibaca diberi pahala dengan satu kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Masyaallah tabarakallah, bonus memberikan hadiah berupa Al-Qur'an tersebut adalah pahala jariah yang terus mengalir bagi si pemberi hadiah, selama Al-Qur'an tersebut dibaca. Masyaallah, berjuta kebaikan tak terhitung, banyak keberkahan di dalamnya.
Membaca Al-Qur'an pun merupakan salah satu perniagaan yang tidak akan rugi. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu firman-Nya,
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi." (QS. Fathir: 29)
Dalam ayat tersebut dijelaskan salah satu bisnis perniagaan yang tak akan pernah rugi yaitu membaca Al-Qur'an. Karena itulah sering-seringlah bertransaksi setiap hari bahkan setiap saat. Ayat ini dorongan pada kita untuk memperbanyak tilawah.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat tersebut termasuk ayatul qurro yaitu ayat para pecinta Al-Qur'an. Cinta kepada Al-Qur'an bukan sekadar sayang tetapi dibaca, dipelajari, ditadaburi, dipahami, diamalkan dan diajarkan.
Bahan muhasabah diri juga, saat ini sudah berada di posisi mana? Ya Rabbi! Semoga kami bukan sekadar membaca saja tetapi kami mempelajari, menadaburi, mengamalkan dan mengajarkan. Aamiin.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari).
Yaa Rabb, mudahkanlah kami dalam menadaburi ayat-ayat cinta-Mu. Mudahkanlah kami dalam menangkap semua pesan penuh makna dalam setiap kalam-Mu.
Berkahilah kami baik yang membaca maupun yang memberikan wasilah bisa membaca Al-Qur'an ini. Aamiin.
Wallahu a'lam bi ash-shawab. [My]
0 Comments: