Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Affaf

Diberitakan oleh beritasatu.com, pada
Jumat 23 Juni 2023, bahwa beberapa hari belakangan tengah ramai adanya kasus rumah penampungan organ ginjal untuk transaksi penjualan ginjal di Bekasi sebelum dikirim ke Kamboja. Kasus perdagangan organ tubuh ini terungkap setelah pihak polisi menggerebek salah satu rumah yang dikontrak di Perumahan Villa Mutiara Gading Blok F5 no.5, Jalan Plang 9 Rt 3 Rw 18, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dan ternyata kasus ini bukanlah satu-satunya sindikat terkait penjualan organ tubuh manusia, tapi justru banyak sindikat penjualan ginjal internasional juga terjadi di beberapa negara, seperti Mozambik, Amerika Serikat hingga Somalia.

Biasanya korban mendapatkan fasilitas gratis dari sindikat selama proses pemberangkatan ke luar negeri. Mereka terbebas dari biaya perawatan di rumah sakit, baik sebelum, selama maupun setelah operasi hingga pulih dan bisa kembali dipulangkan ke Indonesia,  dengan membawa sejumlah uang yang besar hasil dari penjualan ginjalnya. Keuntungan besar secara materi yang diraih, telah membutakan mata mereka.

Dalam sistem sekuler segala sesuatu bisa terjadi, yang haram dihalalkan, perbuatan jahat dilindungi. Narasi perdagangan ilegal hingga munculnya istilah sindikat, nyatanya tak mampu menghentikan arus jual beli ginjal. Apalagi dengan melibatkan jejaring internasional, ini tentu bukan jejaring yang biasa-biasa saja. Ya para korban atau pendonor ginjal, kebanyakan nekat melakukannya karena alasan impitan ekonomi.

Siapa saat ini yang bersedia menanggung kebutuhan ekonomi mereka, ketika segala sesuatu harus bernilai materi, sedangkan penguasa lebih memilih sibuk untuk memberi makan oligarki? Maka, berlepas tangannya pemerintah terhadap pemenuhan berbagai kebutuhan rakyat, menjadi peluang bisnis dengan dalih bisnis dianggap bisa membebaskan mereka dari impitan ekonomi. Tak heran akhirnya bermunculanlah berbagai aktivitas yang tak biasa, ilegal dan kriminal  demi untuk bertahan hidup.

Ini sangat berbeda ketika penguasa menggunakan aturan dari Islam. Jangankan membiarkan rakyatnya menjual ginjal  kemudian menjadi pelaku aktif dari sindikat internasional tersebut, melukai orang lain dengan lisannya saja sudah termasuk perbuatan tercela yang akan ditindak tegas oleh para penguasa.

Dalam Islam, perlindungan jiwa raga dari tindakan kejahatan sangat dijamin oleh sistem Islam dan diprioritaskan. Karena penguasa dalam sistem Islam menjadi penanggung jawab terhadap terjaminnya pemenuhan berbagai kebutuhan pokok rakyat seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. terkait penunaian amanah jabatan kekuasaannya. Karena sistem Islam menjadikan para penguasa dan seluruh rakyatnya takut dan tunduk kepada aturan Rabbnya. Hingga sangat kecil sekali kemungkinan orang berperilaku nekat membahayakan dirinya dan orang lain karena alasan ekonomi. Karena nyatanya sistem Islam sangat tegas menjadikan para penguasa untuk memperhatikan kesejahteraan umatnya.

Wallahu a'lam bish shawwab. [My]

Baca juga:

0 Comments: