Headlines
Loading...
Oleh. Iske

Kasus kelaparan baru-baru ini terjadi di Papua. Sebanyak enam orang warga distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, dilaporkan meninggal dunia akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Bupati Puncak, Willem Wandik, menyebutkan dari enam warga yang meninggal lima orang di antaranya adalah orang dewasa dan satu orang merupakan bayi berusia 6 bulan, (viva.co.id, 30/7/2023).

Kenapa kasus kelaparan sampai menghilangkan nyawa ini bisa terjadi di Papua? Sedangkan Papua kaya akan sumber daya alam, bahkan Papua mempunyai PT. Freeport yang jelas-jelas bisa sangat menyejahterakan rakyatnya. Namun, karena sistem yang dianut adalah sistem sekuler kapitalisme, di mana sistem ini hanya menguntungkan kelompok tertentu saja dan sangat merugikan bagi rakyat. Selain itu, sistem ini tidak mempunyai solusi yang mendasar atas suatu permasalahan yang ada. Menyalahkan kasus kematian karena bencana alam merupakan suatu kebodohan. Padahal sejatinya yang terjadi adalah karena rusaknya sistem yang dianut. Sistem yang tidak bisa melindungi dan tidak bisa menyejahterakan rakyatnya.

Maka, solusi yang tepat untuk semua permasalahan yang terjadi saat ini adalah dengan menerapkan sistem Islam secara keseluruhan. Karena sistem Islam tidak memisahkan agama dari kehidupan. Di dalam Islam, pengelolaan sumber daya alam hasilnya adalah untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Tidak boleh penguasaan pengelolaan sumber daya alam diserahkan kepada asing. Sehingga rakyat tidak mencicipi hasil atau manfaat dari pengelolaan sumber daya alam negerinya. Ini tidak boleh dibiarkan karena merupakan keharaman dan menzalimi rakyat.

Rakyat adalah amanah yang berat bagi para penguasa. Karena Islam menyerahkan pengurusan seluruh urusan rakyat kepada para penguasanya. Maka, kematian rakyat yang kelaparan di tengah melimpahnya sumber daya alam serta para penguasanya yang bergelimang harta, adalah kezaliman yang nyata. Dan berhati-hatilah, pertanggungjawaban para penguasa sangatlah berat kelak di akhirat. 

Jadi, jelaslah hanya Islam yang mampu menjaga nyawa manusia dan menganggapnya sangat berharga. Negara akan bertanggung jawab penuh terhadap nasib dan kesejahteraan rakyatnya. Negara Islam tidak akan membiarkan satu nyawa pun meninggal karena kelaparan ataupun satu nyawa melayang karena tindak kejahatan. Karena para penguasa dalam Islam adalah junnah atau perisai, yakni pelindung bagi seluruh rakyatnya di mana pun dan kapan pun. 

Wallahu a'lam bish shawwab. [My]

Baca juga:

0 Comments: