Headlines
Loading...
Oleh. Iske

Krisis air bersih sudah banyak terjadi dibeberapa daerah dikarenakan musim kemarau. Kondisi ini salah satunya dialami oleh sekitar 800 jiwa dari 250 kepala keluarga (KK) warga dilingkungan rt 03 / rw 04 Dusun Kebontaman Desa Kaliyaken Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Warga disana hanya mengandalkan bantuan air bersih dari instalasi Pamsimas (program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat). Tetapi itupun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air, karena sumber debit airnya terus menurun adapun untuk kebutuhan memasak dan air minum warga harus membeli air galon. Namun tidak semua warga mampu untuk membelinya, dan kekeringan ini pun bukan hanya terjadi dikabupaten Semarang saja, tapi juga di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Cilacap, (Republika.com 12 agustus 2023,  07.27 WIB).

Kenapa krisis air bersih ini bisa terjadi? Padahal seharusnya negara dapat mengolah sumber daya air yang ada dengan teknologi untuk bisa menghasilkan air bersih bagi kebutuhan rakyat. Apalagi saat ini para ahli terbantu dengan kemajuan teknologi, hingga mampu memprediksi perubahan cuaca dan kondisi alam yang akan terjadi. Sehingga kekeringan dan dampak buruknya bukan sebuah kejadian yang mendadak, sehingga bisa diantisipasi dan disiapkan solusinya jauh-jauh hari untuk meminimalisir dampak negatifnya bagi makhluk hidup khususnya manusia. 

Maka jika hukum Islam diterapkan, tidak akan dibiarkan sumber-sumber air alam di kuasai oleh negara asing atau para korporat bermodal besar untuk dijadikan ladang-ladang bisnis. Mereka menguras air bersih yang dibutuhkan rakyat tak kenal musim. Sungguh miris, air bersih melimpah tapi diberikan hak mengelolanya kepada kaum bermodal dan menjualnya kepada rakyat. Sementara rakyat sebagai pemiliknya harus mengeluarkan uang yang besar untuk membeli air bersih yang seharusnya menjadi miliknya. Padahal seharusnya negara sendirilah yang mengelolanya untuk diberikan dan didistribusikan kepada seluruh rakyat tanpa mengenal musim. Apalagi menghadapi musim kemarau negara seharusnya sudah punya solusi, bukan membiarkan rakyat bergerak sendiri menanggung semakin beratnya beban hidup dengan harus membeli air bersih untuk kebutuhan hidup harian yang sudah dikomersilkan.

Maka solusi dari segala permasalahan saat ini adalah dengan menerapkan sistem Islam secara keseluruhan. Karena hanya sistem Islam yang mewajibkan negara menjadi pengurus tunggal bagi seluruh rakyatnya, bukan menjadi pelayan para pemilik modal dengan menggadaikan kesejahteraan rakyat. Negara tidak akan mengobral berbagai aset kekayaan alam negara apalagi yang menguasai hajat hidup seluruh rakyat. Negara akan mengoptimalkan pengelolaannya untuk kesejahteraan rakyat dan memastikan pendistribusiannya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat dengan harga yang sangat murah bahkan gratis. Maka berbagai krisis di negeri ini khususnya, akan berakhir dan selesai dengan tuntas, hanya dengan kembalinya sistem hidup Islam dalam seluruh aspek kehidupan benar-benar diterapkan oleh manusia dalam aturan bernegara bukan sekedar aturan peribadatan individual saja.

Wallahu 'alam bishawwab.

Baca juga:

0 Comments: