Headlines
Loading...
Oleh. Yuke Octavianty/Forum Literasi Muslimah Bogor

Al Quran adalah tuntunan hidup, dan akan mampu tetap hidup jika diikat dalam tulisan, diterapkan dalam perbuatan dan disebarkan dalam pemikiran masyarakat melalui berbagai cara yang shahih. Sehingga masyarakat mampu bergerak simultan, karena sudah terbentuk pemikiran dan opini yang shahih tentang hidup, kehidupan dan kaitannya dengan syariat Islam dan akidahnya.

Pentingnya Dakwah Literasi

Dakwah literasi merupakan salah satu uslub/cara yang bisa mendobrak kerusakan opini umum yang beredar luas di tengah masyarakat. Dan hal ini dikenal sebagai langkah yang dilakukan para nabi dan sahabat dalam mengenalkan Islam. Tujuannya agar masyarakat terbuka pemikirannya tentang Islam. Dasar ayatnya apa? QS. Al Alaq, yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah Swt. sebagai perintah kepada Rasulullah saw. 

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

اِÙ‚ْرَØ£ْ بِا سْÙ…ِ رَبِّÙƒَ الَّØ°ِÙŠْ Ø®َÙ„َÙ‚َ 

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
(QS. Al-Alaq : 1)

Di dalam Al-Qur'an, perintah menulis (kataba) lebih banyak daripada membaca (qaraa). Yaitu disebutkan sebanyak 303 kali. Sedangkan perintah membaca disebutkan sebanyak 89 kali. Namun, bukan berarti bahwa membaca tidak lebih penting daripada menulis. Justru dengan membaca-lah, tulisan mampu tersusun sistematis dan terstruktur sempurna. Sehingga dihasilkan tulisan yang mudah dipahami dan mampu membuka kesadaran umat.

Dalam Al-Qur’an pun disebutkan bahwa dakwah melalui tulisan telah dilakukan oleh para nabi utusan Allah Swt. Salah satunya dikisahkan dalam kisah Nabi Sulaiman as. yang menyurati dan berdakwah kepada Ratu Balqis untuk mengikuti ajaran agama tauhid yang diperintahkan Allah Swt.. 

Pun demikian yang dilakukan Rasulullah saw. dalam dakwah Beliau. Menyurati para ahlul quwwah, yaitu para raja yang ada di sekeliling Jazirah Arab. Hingga akhirnya banyak raja yang tunduk dan beriman kepada Allah Swt.. Islam pun meluas dan berjaya dalam kegemilangannya. 

Menulis Dakwah, Perlu Diasah Demi  Amal Jariyah

Kemampuan menulis pun perlu diasah. Dengan terus dan terus menulis. Jangan ragu dan putus asa, karena setiap usaha pasti meraih hasil. Berkomunitas juga bisa memacu semangat menulis. Mengikuti berbagai challenge untuk mengukur kemampuan diri. Kemampuan yang terus terasah akan memghasilkan tulisan-tulisan dakwah yang mampu memberikan pemahaman sempurna. Mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini, hingga semua prosesnya melahirkan konsistensi.

Saat ini media sosial menjadi jalan yang sangat mudah diakses. Kemudahan mengakses media pun menjadi ladang bagi kita semua untuk terus menulis dan menebarkan pemahaman yang benar tentang akidah dan syariah Islam yang kaffah. Konsep Islam dengan mudah menenar kebaikan hingga tempat yang paling jauh sekalipun dengan wasilah media sosial. 

Lantas, dengan alasan apa kita tak mendakwahkan Islam melalui literasi dan menulis tulisan dakwah? Dakwah tulisan dan literasi Islam merupakan jalan mulia menegakkan syariat Islam. Dengannya manusia menjadi abadi. Abadi dalam melakukan dakwah Islam. Walaupun nyawa sudah tiada, namun karya dan opini Islamnya terus berjalan mendobrak pemikiran umat. Hingga umat sadar dan mampu menyadarkan umat secara menyeluruh. Menulis tentang dakwah Islam adalah amal jariyah yang tak henti mengalirkan pahala. 
Ingat!! Jika satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, namun satu tulisan mampu menggetarkan jutaan kepala (Sayyid al Quthb).

Wallahu alam bisshawwab. [MA]

Baca juga:

0 Comments: