Headlines
Loading...
Oleh. Ela Ummu Hanif

Dampak kekeringan yang melanda Indonesia mungkin tak separah negara lain, namun banyak daerah yang sudah kekurangan dan kesulitan air bersih. Semuanya berdampak pada penanaman di sawah dan di kebun. Namun saat ini pemerintah belum ada yang turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini, sedangkan masyarakat berharap bantuan secepatnya. Dengan embel-embel membantu namun karena tahun ini dekat dengan pemilu jadi mereka memanfaatkan kesempatan itu sekaligus dengan kampanye (tvOne.com, 12/08/2023).

Mirisnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai cadangan air tawar yang besar, tetapi rakyatnya justru mengalami krisis air di saat belum sampai puncak kemarau. Dan ada beberapa kondisi kontradiksi dalam kekeringan air ini, yakni melimpahnya air kemasan yang dijual di jalan-jalan, komersialisasi sumber daya air, banyaknya air laut yang bisa diolah menjadi air bersih, penguasaan teknologi pengolahan air, dan lain sebagainya. Tapi sekali lagi itu semua bukan untuk rakyat, bagi rakyat tetap harus mengeluarkan dana dan tenaga yang besar untuk bisa memperoleh air, khususnya air bersih.

Islam mewajibkan negara menjadi pengurus rakyat dalam berbagai urusan, situasi, dan kondisi. Baik kemarau maupun musim hujan, baik kondisi kelebihan air maupun kekurangan air. Negara akan berupaya sekuat tenaga mengurusi rakyat dengan cara terbaik, termasuk mitigasi menyeluruh terhadap bahaya kekeringan dan langkah tindak lanjutnya agar rakyat tidak terancam berbagai bahaya. Dan mitigasi ini harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah kekeringan terjadi, untuk menemukan langkah yang tepat dalam upaya menemukan solusi terbaik dan meminimalisir bahaya yang akan terjadi.

Islam memiliki mekanisme terbaik dalam memenuhi kebutuhan rakyat termasuk penyediaan air bersih melalui berbagai teknologi yang ada supaya masyarakat tenang dalam menjalani ibadah dan kehidupannya. Begitu pun negara tidak akan membiarkan sumber air dikuasai pihak swasta, asing maupun aseng. Seluruh kekayaan alam negara yang menguasai hajat hidup seluruh rakyat harus dikuasai dan dikelola oleh negara. Sehingga rakyat tidak mengalami krisis pada salah satu sumber daya alam akibat salah kelola terhadap sumber daya alam tersebut. Juga negara akan memberikan sanksi yang berat bagi para pelanggar atau penyeleweng pengelolaan sumber daya alam yang berdampak serius atau bahaya bagi rakyatnya.

Maka abainya negara terhadap pengelolaan air juga minimnya mitigasi kekeringan ini semakin menunjukkan bobroknya sistem kapitalis yang digunakan untuk mengatur urusan rakyat. Maka jika rakyat ingin terlepas dari berbagai bahaya salah satunya dari bahaya dampak kekeringan ini, rakyat harus mau negaranya menerapkan aturan Islam dan diatur oleh Islam secara total. Begitu pun dengan para penguasanya harus segera menerapkan aturan Islam dalam mengatur seluruh urusan rakyat. [NI]

Baca juga:

0 Comments: