OPINI
Menyoal Minimnya Penyediaan Air Bersih
Oleh. Heni Lestari (Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)
BMKG menyebut suhu udara dipermukaan bumi pada Juli, Agustus, dan September menjadi sangat dingin di malam dan pagi hari. Sedangkan pada siang hari suhu udara sangat panas. Kukuh Prasetyaningtyas dalam literatur Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2023 (12 Agustus 2023) memberi peringatan dini, bahwa curah hujan tinggi pada klasifikasi Waspada untuk beberapa kabupaten di Provinsi Papua Barat dan Papua Tengah.
Kekeringan meteorologis pada klasifikasi Waspada meliputi beberapa kabupaten di Provinsi Bali, Banten, Gorontalo, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, klasifikasi Siaga.
Beberapa kabupaten di Provinsi Bali, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Klasifikasi Awas meliputi Kabupaten di Provinsi Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tentang kekeringan. Peringatan itu disampaikan dalam siaran resmi terkait monitoring hari tanpa hujan (HTH). Berdasarkan pemutakhiran data hingga 10 Agustus 2023 perihal monitoring HTH berturut-turut dan prediksi probabilistik, curah hujan dasarian 10 harian di Jawa Timur kurang dari 20 mm. BMKG menangkap indikasi soal potensi kekeringan meteorologis di kabupaten atau kota di Jawa Timur.
Prakiraan BMKG Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto mengatakan potensi kekeringan meteorologis akan berdampak pada kekeringan hidrologis. Terutama pada sektor pertanian dan sosial. Peringatan dini kekeringan meteorologis dengan status 'Siaga' hingga 'Awas' menurutnya diperkirakan akan meluas hingga Oktober 2023. (detikJatim, Selasa (15/8/2023). Teguh pun merekomendasikan daerah-daerah dengan status peringatan dini meteorologis agar melakukan langkah antisipasi. Mulai dari pemutakhiran teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), distribusi air bersih, waspada kebakaran hutan, lahan, dan semak, hingga menerapkan pertanian yang tidak butuh banyak air.
Sementara itu, Prakiraan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Sutarno mengatakan informasi itu bisa menjadi bahan kewaspadaan dan pertimbangan. Terutama untuk melakukan langkah tindak lanjut antisipasi dan penanganan kekeringan di Jawa Timur khususnya untuk wilayah daerah yang memiliki hutan.
Berikut ini sejumlah daerah dengan peringatan dini berstatus 'Awas' di sejumlah daerah di Jatim :
1. Kota Surabaya
2. Kota Pasuruan
3. Kabupaten Situbondo
4. Kabupaten Banyuwangi
5. Kabupaten Bojonegoro
6. Kabupaten Bondowoso
7. Kabupaten Jombang
8. Kabupaten Kediri
9. Kabupaten Madiun
10. Kabupaten Bangkalan
11. Kabupaten Tulungagung
12. Kabupaten Probolinggo
13. Kabupaten Nganjuk
14. Kabupaten Mojokerto
15. Kabupaten Lumajang
16. Kabupaten Ngawi
17. Kabupaten Pasuruan
18. Kabupaten Ponorogo
19. Kabupaten Sidoarjo
20. Kabupaten Sampang
21. Kabupaten Trenggalek
Kekeringan terjadi bukan karena satu sebab melainkan banyak faktor yang melatarbelakanginya. Diantaranya adalah :
1. Undang undang privatisasi air yang dimonopoli oleh perusahaan menjadi salah satu dampak terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih. Pemerintah memberi ruang kepada perusahaan untuk mengelola air yg ada di sumber sumber mata air. Sehingga muncullah air dalam berbagai kemasan dan merk. Itu menjadi bukti nyata adanya privatisasi air. Sehingga air tidak hanya menjadi kebutuhan pokok yang semestinya selalu ada di peruntukkan oleh rakyat secara gratis. Tetapi sudah di perjual belikan secara umum di masyarakat.
2. Terjadinya global warming akibat illegal logging, pembukaan lahan secara besar-besaran, alih fungsi hutan menjadi ladang-ladang perkebunan kelapa sawit di beberapa wilayah di Indonesia. Hutan dengan kemiringan lebih dari 45° termasuk kawasan lindung. 10 meter jarak kiri kanan bibir sungai adalah kawasan lindung. Yang merupakan wilayah konservasi alam yang bertujuan untuk menjaga hutan sebagai fungsi ekologi dan merupakan satu kesatuan ekosistem yang harus dilindungi. Bukti nyata yang lain, beberapa kawasan hutan yang berada di wilayah tahura banyak di buka lahan-lahan untuk cafe atas dasar pariwisata. Hutan sebagai penyangga sumber mata air, mengatur tata air, dan mencegah banjir serta menjadi daya resap air menjadi berkurang debitnya akibat tata kelola yang salah.
3. Ketika musim hujan, air hujan yang turun ke bumi sangat melimpah. Bahkan beberapa wilayah menjadi banjir. Ketika musim kemarau kita bahkan kekurangan air. Hal ini dikarenakan air yang masuk dan meresap ke dalam tanah sangat minim akibat ruang terbuka hijau yang semakin berkurang. Hal ini menyebabkan air hujan langsung masuk ke dalam laut dan menjadi berubah menjadi air asin. Dibutuhkan teknologi yang sangat mahal untuk merubah air asin menjadi air tawar sebagai sumber kebutuhan air bersih.
4. Alih fungsi wilayah perbukitan kapur. Seperti kita ketahui bahwa bukit kapur menjadi salah satu buffer zone tempat menyimpan air hujan.
Sistem kapitalisme yang memandang segala sesuatu harus menguntungkan secara materi menjadikan bukit-bukit kapur berubah menjadi mall dan hotel. Pemerintah berpihak pada pemilik modal besar tanpa memikirkan dampak lingkungan yang akan ditimbulkan. Akibatnya daya resap air saat musim penghujan tidak ada. Air langsung masuk ke sungai dan kembali bercampur dengan air laut.
Porak-poranda dan carut-marutnya sistem kapitalisme yang dijalankan sekarang ini, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Sistem kapitalisme ini tidak akan pernah bisa merubah lingkungan yang rusak ini untuk menjadi baik.
Pun sistem sosialis komunis. Tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan ini. Dikarenakan sistem sosialis komunis menjalankan aturan hidup dengan tujuan utama menciptakan masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
Bagaimana dengan ideologi Islam?
Hanya dengan ideologi islam yang mampu merubah lingkungan yang rusak ini menjadi lingkungan yang menopang sisi ekologi, konservasi, dan mengatur semuanya dengan baik. Karena dengan sistem Islam dijalankan sesuai dengan hukum syara. Ada keterikatan manusia hidup di dunia dengan hubungannya dengan Allah. Sehingga setiap hamba yang menjalankan hukum syara pasti memahami keterikatan ini. Dan tidak akan berbuat semena-mena. Baik terhadap sesama manusia ataupun dengan hewan dan lingkungan. Semoga ideologi Islam ini bisa segera tegak dimuka bumi. Wallahu'alam bishawab.
0 Comments: