Headlines
Loading...
Oleh. Tari Handrianingsih

Pernahkah mendengar tentang yang saya tulis sebagai judul di atas? Ya. Bulan ini sedang gencar seluruh produsen baik kuliner, merchandise, distro, bistro, produk fashion, buku, dan masih banyak lagi menayangkan dua kata itu di setiap promosinya, khususnya bulan Agustus ini.

Sebenarnya se-efektif apa sih, dengan memanfaatkan moment kemerdekaan membuat program promo? Rasanya justru karena semua orang terbiasa dengan moment tersebut, maka jadi hal yang tidak istimewa, sebatas ritual tahunan program marketing saja jadinya. Kurang lebih akan sama seperti diskon besar-besaran di akhir tahun, rata-rata orang tahu kondisi begitu.

Jadi, yang aku ingin tekankan adalah segala hal yang dinilai luar biasa akan menjadi tidak istimewa jika dilakukan berulang-ulang. Seperti konsep salah seorang psikholog asal Amerika yang menggulirkan satu teori bernama Teori Hirarki Maslow. Bahwasannya manusia jika kebutuhan mulai dari kebutuhan paling mendasar sudah terpenuhi, maka akan meningkat ke kebutuhan selanjutnya. Dan demikianlah mengikuti nafsu manusia yang memang tidak pernah merasa cukup, kecuali orang-orang yang bersyukur.

Analoginya jadi sama dengan promo rad*k*l yang sering dijajakan orang untuk mendiskreditkan muslim yang berusaha taat kepada Allah dan menjalankan Islam secara kaffah. Jika itu tidak mempan maka akan ditingkatkan lagi dengan cara lain untuk mengusik umat Islam, sampai dengan cara halus yang bahkan tidak disadari oleh muslim lain yang sudah terkena racun pemikiran dari mereka. Misalkan dengan promo-promo diskon belanja bahkan pada barang-barang yang belum tentu manfaat namun karena adanya promo tersebut akhirnya menciptakan kebutuhan bagi pembelinya. 

Bagaimanapun, promo merdeka meskipun dianggap sudah biasa dan berulang, ternyata masih efektif juga membuat umat yang sedang lalai dan terlena ikut dalam arusnya. Untuk itu sebagai sesama muslim kita harus saling mengingatkan bahwa jangan selalu mengikuti keinginan yang sebenarnya bukan kebutuhan. Wallahu'alam bishawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: