Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Humairah (Aktifis Millenial)

Jamrud khatulistiwa itulah julukan Indonesia. Negeri yang kaya akan segalanya, mulai dari lautnya, tambangnya, gas, emas, dan rempah-rempahnya. Namun sayang seribu sayang, tak hanya kaya dengan emas, Indonesia kini juga kaya akan bencana yang seolah sering terjadi. Sungguh sedih sekali melihat ada saudara kita yang sering terdampak bencana sebagaimana yang terjadi di beberapa wilayah seperti Lumajang dan Sumbawa.

Terbaru bencana yang terjadi di Lumajang, di mana Bupati Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, menyusul terjadinya banjir lahar dingin Gunung Semeru (www.detik.com, 21/07/2023). 

Cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari ini dianggap mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Tak hanya itu, getaran gempa akibat banjir Gunung Semeru terekam 4 kali. Jumlah pengungsi pun mencapai 493 jiwa yang tersebar di beberapa titik pengungsian.

Tak hanya di Lumajang, bencana juga terjadi di daerah Sumbawa. Banjir telah merendam rumah warga akibat luapan air Sungai Kokat (www.cnnindonesia.com, 08/07/2023).

"Banjir itu akibat luapan aliran sungai, sehingga merendam pemukiman masyarakat di Desa Emang Lestari dan Desa Sukamaju dengan ketinggian air 50 sentimeter," kata Dandim 1607/Sumbawa Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan.

Mirisnya di berbagai wilayah tanah air terkena bencana dengan dampak yang luar biasa. Secara geografis, faktanya Indonesia adalah negara dengan banyak potensi bencana, namun tampak seperti tidak disadari bencana yang terjadi disebabkan mitigasi yang sangat lemah. Hal ini terbukti karena begitu banyak menelan korban, benda maupun manusia. Negara abai atas tanggung jawabnya sebagai pelindung bagi rakyatnya.

Inilah gambaran negara yang menerapkan sistem kapitalisme demokrasi yang lalai atas keselamatan nyawa rakyatnya. Berbeda dengan sistem Islam yang menjadikan negara sebagai pelindung rakyat baik harta maupun jiwanya. Negara akan melakukan upaya secara maksimal untuk menjaga keselamatan warga dengan penuh tanggung jawab.

Selain itu Islam akan melakukan ikhtiar semaksimal mungkin, guna mengurangi dampak bencana yang ada dengan cara memperbanyak mitigasi serta berbagai upaya preventif sebelumnya. Pelestarian alam, tata kelola kota yang baik, semua dilakukan sebagai ikhtiar untuk mengurangi dan mencegah bencana. Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: