motivasi
Tadabur Al-Qur'an Bersama SSCQ
Oleh. Nirwana Sadili
Allah Swt. menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw. manusia mulia teladan umat sepanjang zaman, bukan hanya untuk dibaca saja, tetapi Allah memerintahkan untuk menadaburi dan memahami makna yang terkandung di setiap ayat-ayat-Nya.
Apakah yang dimaksud dengan tadabur? Tadabur menurut bahasa adalah melihat dan memperhatikan segala urusan dan bagaimana akhirnya. Al-Alusi menjelaskan dalam tafsirnya, tadabur berarti memikirkan secara mendalam kesudahan sesuatu urusan dan akibat yang ditimbulkannya.
Menurut Ibnu Katsir tadabur adalah memahami Al-Qur'an makna lafal dan memikirkan apa yang ditujukan, yang terkandung pada ayat-ayat Allah dalam Al-Qur'an, dan apa yang menjadi makna Al-Qur'an itu sempurna dari tanda dan peringatan dalam lafadz.
Selain itu Ibnu Katsir juga memaknai menadaburi Al-Qur'an adalah mengambil manfaat dan hikmah oleh hatinya, tunduk pada nasihat-nasihat Al-Qur'an, juga patuh terhadap perintah dari-Nya.
Sedangkan yang dimaksud dengan tadabur Al-Qur'an adalah menggunakan ketajaman mata hati lewat proses perenungan mendalam secara berulang-ulang agar dapat menangkap pesan-pesan Al-Qur'an yang terdalam dan mencapai tujuan maknanya yang jauh.
Tadabur Al-Qur'an menurut Ibnu Qayyim dalam kitabnya al-Fawaid, Beliau berkata, " jika engkau ingin mengambil manfaat dari Al-Qur'an maka pusatkanlah hatimu ketika membaca dan mendengarkannya."
Allah Swt. memerintahkan hambanya untuk mentadaburi Al-Qur'an sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah An-Nisa' 82 :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِيهِ ٱخْتِلَٰفًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
Allah Swt. berfirman dalam surat Al- Mukminun ayat 68 :
أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا۟ ٱلْقَوْلَ أَمْ جَآءَهُم مَّا لَمْ يَأْتِ ءَابَآءَهُمُ ٱلْأَوَّلِينَ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?
Kedua ayat tersebut memerintahkan tadabur Al-Qur'an untuk memahami makna dari ayat-ayat Allah. Mengapa kita perlu tadabur Al-Qur'an? Karena kalau hanya membacanya kita tidak tahu artinya. Untuk itu selain membaca Al-Qur'an juga sangat perlu untuk membaca terjemahnya.
Mungkin banyak orang sudah mengkhatamkan Al-Qur'an, tetapi sekalipun belum pernah membaca terjemahnya. Termasuk saya, selama ini hanya tilawah saja, tidak terpikirkan membaca terjemahnya. Sehingga tidak memahami kandungan yang terdapat pada ayat Allah.
Sekarang setiap hari selain tilawah juga baca terjemah. Kenapa bisa? Karena saya gabung dengan SSCQ yang memiliki program andalan ODOJ Plus-plus (membaca Al-Qur'an plus terjemah).
Di SSCQ selain kita membaca Al-Qur'an dan terjemah juga harus membuat laporan ayat yang berkesan. Program itu benar-benar membuat kita tambah memahami isi dan kandungan dalam Al-Qur'an.
Saya sangat bersyukur bertemu SSCQ, dimana didalamnya mengajak kita untuk semakin dekat dengan Al-Qur'an. Setiap hari menyelami surat cinta dari Allah.
Banyak komunitas yang mengajak membaca Al-Qur'an, tapi satu-satunya komunitas yang mengajak membaca plus terjemah hanyalah SSCQ.
Bunda Lilik sebagai muassis SSCQ berpikiran bagaimana kita bisa mengetahui makna Al-Qur'an kalau hanya tilawah saja? Akhirnya Beliau mengajak juga para anggotanya untuk baca terjemahnya. Hanya dengan begitu kita bisa memahami makna Al-Qur'an. Bagaimana kita bisa menjalankan isi Al-Qur'an kalau tidak memahami isinya?
Jazakillah khair Bunda Lilik. Bagi yang ingin selalu bermesraan dengan ayat-ayat cintanya segeralah bergabung bersama SSCQ.
Wallahu'alam bishawab.
0 Comments: