Headlines
Loading...

Oleh. Nirwana Sadili

Hari Senin, 13 Maret 2023, tepat pukul 19.00 Wib saya mengikuti kelas Literasi ke 18 SSCQ pertemuan keempat. Pemateri malam itu adalah Mbak Choirin Fitri didampingi host Mbak Desi Anggraeni. Masya Allah masih muda-muda sudah mengukir prestasi di dunia Litersai dengan menghasilkan banyak karya. Buku solo cetak, buku solo digital, buku antologi fiksi dan nonfiksi  sudah tak terhitung jumlahnya. 

Semoga karya-karyanya menjadi amal jariyah yang tidak pernah terputus. Kami sebagai orang yang lebih tua malu melihat prestasi-prestasi mereka. Namun, tidaka ada kata terlambat untuk belajar, tidak sedikit juga yang usianya seangkatan dengan kami sudah memiliki banyak jejak karya berupa buku solo dan buku antologi bersama SSCQ. Luar biasa atas izin Allah SSCQ banyak mencetak penulis-penulis yang hebat.

SSCQ tidak salah ketika memilih Mbak Choirin menjadi pemateri untuk membagikan ilmu dan membagikan tips dan motivasi dalam menulis, mengingat karya-kayanya yang luar biasa sudah Beliau hasilkan yang membuat kita semua iri melihatnya, masya Allah 
Para sahabat surga pasti sudah tahu karya beliau best seller sangat sukses ‘Gen-Q Kece Badai” tercetak hingga 200 eksemplar, luar biasanya dalam dua pekan uang cetak  dapat dilunasi. Mbak Choirin membagikan rahasianya ternyata modal utamanya adalah keyakinan bahwa rezeki itu milik Allah dan Dialah yang akan menggerakkan rezekin-Nya untuk menyokong dakwah. Keyakinan kuat yang dipegang Beliau adalah “tidak ada kerugian dalam jual beli dengan Allah.”

Ingat Firman Allah Swt tentang ayat jual beli dengan Allah dalam surat at-Taubah : 111,

۞ إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَٱسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
 
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”

Mbak Choirin malam itu membagikan ilmunya dengan judul “ Gimana Agar Karya Menembus Banyak Jiwa” Judulnya saja menarik apalagi isinya daging semua. Pasti penasaran, gimana sih agar karya menembus jiwa, “penasaran?” mari kita simak materinya yang disharingkan malam itu oleh Mbak Choirin Fitri.

Pertama, mengenali mangsa pasar dakwah kita, apakah untuk kalangan anak, remaja, dewasa, orang umum, kaum intelektual, atau siapa dengan tujuan untuk mengetahui genre tulisan yang bakal kita buat.

Kedua, Menentukan jenis karya apa yang menjadi wasilah kita menyampaikan Islam pada umat. Apakah fiksi, cerpen, novel, cernak, puisi. Apakah nonfiksi, artikel, opini, stortel. Itu semua dilakukan agar karya tidak ngambang alias meragukan.

Ketiga, eksekusi sepenuh hati. Hadirkan hati dalam setiap kata yang kita torehkan. Bayangkan kita sedang berbicara dengan umat yang membutuhkan kita untuk mengenalkan Islam pada mereka.

Keempat, hadirkan cinta terdalam karena kita berada di jalan dakwah ini karena ada orang yang mendakwahi kita. So, atas nama cinta pun kita menorehkan karya untuk kebangkitan Islam dan umat Nabiyullah Muhammad saw. tercinta.

Kelima, Luruskan niat dalam berkarya. Niat itu urusan hati. Tak ada satu manusia pun yang tahu. Lakukan dengan  ikhlas, lillah. Hati-hati dengan bisikan setan! Jangan sampai kita berkarya hanya untuk membesarkan nama kita, sungguh rugi. Semoga Allah senantiasa meluruskan niat kita! Aamiin.

Keenam, pelajari Teknik Menulis yang benar. Jangan tergesa-gesa membukukan karya kita kalau memang merasa belum layak. Mengapa? Karena, kita mau memberikan yang terbaik untuk umat Muhammad. Bukan, karya abal-abal atau ecek-ecek. Sehingga, butuh ilmu teknik menulis yang tidak sekadarnya. Butuh ilmu yang benar-benar membuat karya kita layak berada di tangan umat. 

Itu materi yang Mbak Choirin sampaikan malam itu. Bukan hanya itu di sesi tanya jawab banyak ilmu yang didapatkan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sahabat surga. Kisah keberesamaannya dengan SSCQ semakin meyakinkan bahwa saya sangat bersyukur berada di komunitas ini, walau saya belum bisa menghasilkan karya setidaknya saya bersama mereka. Saya mencintai antunna semua karena Allah, Ingat sabda Rasulullah :

الْمرْءُ مع منْ أَحَبَّ يَوْمَ الْقِيامةِ
"Seseorang itu beserta orang yang dicintainya pada hari Kiamat.” (HR. Tirmidzi)

Semoga dengan mencintai sahabat-sahabat surga, bisa berkumpul bersama mereka di surga. Jazakillah khair atas ilmunya malam ini, semoga menjadi amal jariyah, teruntuk bunda Lilik Yani semoga Allah memberi umur yang panjang dan barokah, sehat selalu sehingga dapat terus membersamai kita di SSCQ dan mengembangkan SSCQ. Tambah banyak anggotanya, tambah mencerahkan umat, dan tambah banyak pejuang-pejuang yang akan menegakkan syariat Allah di atas bumi ini.  

Magetan, 21 Juli 2023

Baca juga:

0 Comments: