Headlines
Loading...


Oleh. Noviana Irawaty

Hai Bestie, pernahkah mendengar kata-kata fetish? Terdengar keren bukan! Namun, sayang seribu sayang, kata tersebut bermakna negatif lho.

Jika Bestie telusuri mbah google, dia bakal kasih bocoran yang bikin mulut kamu menganga. Jadi, fetish itu obsesi seksual pada benda mati atau anggota tubuh yang bukan termasuk organ genital, guna memenuhi kepuasan seksual. _What?_

Penasaran kan, kok ada ya di luaran sana yang terobsesi kayak gitu. Bisa dibilang ini adalah gangguan seksual. Dia bakal meluapkan kebutuhan biologisnya pada benda mati atau bagian tubuh tertentu.

Dilansir dari PsychCentral, studi pada tahun 2018 melaporkan fetish ini berkembang akibat pengaruh biologis dan budaya, serta apa yang masyarakat ajarkan tentang hal yang erotis (kompas.com, 30/08/2023).

Ada yang tergila-gila dengan aneka sepatu, tas, pakaian dalam, mukena, patung, melihat orang lain dibungkus kain jarik seperti jenazah, bahkan hanya dengan melihat foto seseorang menggunakan kaos kaki. Astagfirullah.

Yang terakhir itu masih ramai di facebook lho, Bestie. Dia menyebarkan salam hangat kepada para pengguna facebook. Dengan iming-iming akan diberi hadiah jika korban mengirim foto kakinya yang memakai kaos kaki. Namun ternyata, si pelaku juga mengorek kehidupan rahasia suami istri. Jadi fix, orang ini fetish kaos kaki. Tentu hal ini meresahkan sekaligus mengganggu. Kalau diinbox, langsung blokir dan hapus pertemanan, Bestie. Dan jangan lupa, wara-wara di status untuk warning ke lainnya ya.

Dahulu, ada teman kuliah yang sedang berjalan kaki hendak pulang ke kosnya, di sebuah gang tiba-tiba dia dihadang seorang pria yang menunjukkan miliknya. Horor, seketika loncat teriak ketakutan dan kaburlah temanku. Ternyata, ini juga termasuk jenis fetish, Bestie. Serem kan!

Ada lagi yang lebih mengerikan, Bestie. Yaitu saat seseorang berfantasi dan terpuaskan dengan cara melukai dirinya sendiri atau orang lain, seperti dicekik, dijerat tali, dibekap dengan kantong plastik, dan lain-lain. Tentu saja ini sangat berbahaya, terlebih risiko maut di depan mata. Apa dia gak takut sama ajal ya? Hmmm.

Lalu gimana dong solusinya? Orang dengan gangguan fetish bisa gak ya diobatin? Hmmm tentu sangat bisa. Hanya saja pada sistem kapitalisme sekarang, gak akan pernah bisa kasih solusi yang solutif, Bestie. Bener apa bener banget?

Pelaku saat menyadari dirinya mengalami gangguan dan ingin lepas, bisa jadi mereka merasa sangat malu. Sehingga jarang dari mereka mencari perawatan profesional. Dan saat mereka melakukannya, maka psikoterapi adalah perawatan yang paling umum. Terapi ini juga biasanya disertai dengan obat antidepresan dan antikecemasan. Seperti orang yang mengalami gangguan jiwa ya! Huum Bestie, karena yang rusak adalah pikiran mereka. Kasihan ya.

Nah Bestie, kita kan seorang muslim nih, ada gak sih aturan dalam Islam yang mengatasi masalah fetish? Tentu ada donk! Islam bukan cuma agama yang mengatur ritual ibadah aja lho, tapi dia juga mengatur seluruh kehidupan manusia. Pokoknya, komplit.

Penjagaan Islam meliputi tiga lapis, Bestie.
Lapis pertama, ketakwaan individu.
Negara bakal memastikan setiap individu bertakwa. Mekanismenya dengan jalan menetapkan kurikulum berbasis akidah Islam mulai PAUD-TK hingga perguruan tinggi.

Orang tua di rumah penuh kasih sayang, menjadi role model (teladan), serta madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Toxic parent, no way? Karena bisa jadi fetish berawal dari traumatik anak terhadap pola asuh orang tua. Sehingga pelampisan kasih sayang berwujud fetish, berakhir candu.

Karena yang namanya manusia itu, fitrahnya suka terhadap lawan jenis. Allah udah ngatur nih, Bestie, gimana penyaluran dan pemenuhannya. Dalam Islam hanya disediakan satu pintu ya Bestie, lo serius mau hubungan sama gue? Ya udah, datang aja deh ke rumah, minta sama ortu gue. Halalin dengan prosesi sakral pernikahan. Dijamin deh, Bestie, itu yang namanya fetish bakalan menyingkir jauh-jauh.

Lapis kedua, ketakwaan masyarakat.
Akan ada kontrol sosial, _sense of crisis_, dan muhasabah dari masyarakat kepada setiap anggotanya. Orang dengan kelainan itu akan dipanggil lalu dinasihati dan dibina, jika tak mempan, lapis ketiga akan turun tangan.

Lapis ketiga, ketakwaan negara.
Negara bakal menerapkan dan menjamin Islam dilaksanakan secara praktis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Bestie. Tak ada satu pun pejabat negara yang tidak takut sama Allah. Kebayang kan, kalau penguasa gak berani maksiat dan berbuat zalim, pasti dia bakal mengurus warga negaranya dengan baik.

Penguasa bakal menutup semua lapangan pekerjaan, segala hiburan, tempat hiburan, media, iklan, film, situs yang menayangkan pornografi dan pornoaksi.

Negara juga menyediakan tempat dan sarana rehabilitasi, psikoterapi bagi penderita fetish dengan fasilitas terbaik secara cuma-cuma. Warga akan didorong untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketaatan. Saat hidupnya produktif, tentu otak tak kepikiran hal-hal yang ‘nyleneh’.

Selain itu, ada sanksi tegas bagi pelaku fetish yang meresahkan dan mengganggu masyarakat. Seorang kh4l1f4h akan memberikan hukuman takzir bagi pelanggaran syariat ini.

Keren banget Islam ya, Bestie. Gak ada alasan buat gak bangga, apalagi insecure terhadap Islam. Terlebih Allah sudah menjamin dalam QS. Al Maidah ayat 3, Islam satu-satunya agama yang diridai di sisi-Nya. So, tunggu apalagi nih Bestie, buruan hijrah dan jadilah sebagai agen peletak peradaban Islam yang mulia.

Baca juga:

2 komentar

  1. Yah, Benar Banget Hal-hal yang seperti itu sangat-sangat meresahkan sekali Bund. Apalagi berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya tak patut dibagikan. Hanya solusi sistem Islam sajalah yang mampu meredakan. Itulah perlunya penerapan Islam secara menyeluruh..... Barakallah Bunda Naskah Kerennya Next ditunggu naskah terbaiknya.

    BalasHapus
  2. MasyaAllah Islam itu sangat luas. Islam mengatur semua urusan umat termasuk dalam urusan penyaluran gharizah nau' (naluri seksual) agar sesuai dengan koridor islam

    BalasHapus