Generasi Cemerlang Menuju Indonesia Emas Butuh Sistem Gemilang

Oleh. Imas Sunengsih, S.E., M.E

(Aktivis Muslimah Intelektual)

Memasuki tahun ajaran baru, setiap kampus di Kota Bandung terutama kampus negeri kedatangan mahasiswa baru dari bebagai daerah. Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) digelar untuk mahasiswa baru. UIN sunan gunung Djati Bandung mengusung Tema membangun sikap dan perilaku inklusif, toleran dan moderat menuju Indonesia Emas 2045. (https://www.instagram.com/p/Cweny_-pWjb/?igshid=MmU2YjMzNjRlOQ) pada 27 Agustus 2023. 

Sebagai seorang muslim tentu mindset kita harus berdasarkan Islam, karena Islam merupakan way of life. Namun, sungguh sayang kaum intelektual hari ini mereka cenderung berpikir kearah sekulerisme dimana perbuatan dan pemikiran mereka dipisahkan dari agama. Arus pemisahan ini terus diarahkan menuju kebebasan berfikir, mereka harus menerima moderasi beragama, bersikap toleran yang membawa kepada penerimaan semua pemikiran yang bukan berasal dari Islam, sikap Inklusif, ini semua mencerminkan pola pendidikan hari ini. Yang perlu kita fahami sebagai seorang muslim, harus menunjukkan sikap-sikap yang memiliki paradigma Islam. Mereka hendaknya menjadikan pemikiran Islam sebagai kepemimpinan berfikir dalam setiap perbuatan.

Jika melihat dunia pendidikan hari ini berasaskan sekulerisme atau pemisahan agama dari kehidupan, dengan kapitalisme yang cenderung mengambil keuntungan materi bukan semata-mata mendidik generasi dengan ilmu, sehingga output yang dihasilkan pun menjadi generasi yang hedon, liberal, konsumtif, lifestyle yang lahir bukan dari pemikiran Islam.

Disinilah perlunya sistem yang shahih yang akan melahirkan dan membentuk generasi yang cemerlang, sehingga Indonesia akan menjadi negara yang Emas. Bukan dengan sistem hari ini yang rusak dan merusak, produk yang dihasilkannya pun rusak tidak akan menjadi generasi emas sebagaimana yang diharapkan. Sistem yang shahih ini akan berupaya semaksimal mungkin mencetak generasi yang memiliki keimanan, ketaatan, ketakwaan, tangguh juga cemerlang. Sistem ini tidak lain adalah sistem Islam. 

Sistem Islam merupakan sistem yang berasal dari dzat yang sempurna yakni Allah Swt, dimana sistem ini telah terbukti selama 14 abad mampu mencetak generasi emas. Generasi Cemerlang dimasa kejayaan Islam diantaranya Ali bin Abi Thalib sebagai gerbangnya ilmu, Mush'ab bin Umair sang diplomasi ulung, Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel, dan juga berikut ini merupakan contoh ilmuwan muslim yang hingga kini masih dikenang kontribusinya bagi dunia sains adalah Ibnu Sina, Al Farabi, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, serta masih banyak lagi. Karya-karya tokoh sains Islam itu pun diakui mempunyai kontribusi besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan pada era kontemporer dan masih banyak lainnya.

Pada masa Rasulullah Saw, beliau mendidik dan membina para sahabat dengan tsaqofah dan pemikiran Islam untuk menjadi kader-kader dakwah yang tangguh dalam perjuangan, kokoh dalam keimanan dan generasi terbaik. Menjadi renungan untuk kita hari ini, jika mengharapkan Indonesia Emas dengan generasi Cemerlang, maka harus kembali kepada sistem Islam Kafah yang diterapkan oleh negara yang disebut dengan negara khilafah ala minhaj nubuwwah. Langkah-langkah yang ditempuh oleh negara Islam antara lain:

1. Menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam.

2. Membentuk masyarakat Islam dengan pemikiran, aturan dan perasaan yang sama yakni Islam.

3. Menutup celah akses budaya asing yang merusak baik merusak akidah, pemikiran ataupun keimanan.

4. Menerapkan sistem Islam disemua aspek kehidupan.

5. Memberikan edukasi kepada umat dengan tsaqofah Islam. Dll.

Langkah nyata ini wajib dilakukan oleh kaum muslim untuk segera mewujudkannya dengan bersama-sama melakukan perubahan secara revolusioner, karena inilah satu-satunya solusi mendasar untuk menjadikan Indonesia Emas dimasa yang akan datang.

Wallahu'alam. [Rn]