Ketika Judi Online Menjadi Penyusup dalam Situs Pemerintah

Oleh. Ni’mah Fadeli (Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)

Kemajuan teknologi saat ini bagai air bah yang tak dapat dibendung. Berbagai kemudahan pun dirasakan berbagai kalangan masyarakat karena mudahnya melakukan berbagai aktivitas secara online. Belanja berbagai macam kebutuhan, mengikuti beraneka macam seminar, kelas-kelas belajar dan banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan tanpa perlu keluar rumah. Tentu saja arus teknologi dan informasi yang deras juga membawa sisi negatif ke dalam masyarakat. Seperti maraknya judi online yang jumlahnya bagai jamur di musim hujan. 

Pintarnya para penyusup bahkan mampu menembus website pemerintah untuk mempromosikan judi online tersebut. Pada Rabu, 6 September 2023, akun YouTube DPR RI sempat menampilkan live streaming judi online yang berlangsung selama beberapa jam. Foto profil akun juga sempat diganti oleh si penyusup. Sebelum kejadian itu, beberapa situs pemerintah juga pernah menjadi korban retas untuk promosi judi online. Situs tersebut adalah :

1) Situs Bawaslu Makasar pada Agustus 2023

2) Sub Domain Kementerian Pertanian, pada Januari 2023

3) Situs Kementerian Perhubungan, pada September 2023. 

(cnbcindonesia.com, 07/09/2023).

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menyebut ada sekitar 4 juta halaman web judi online yang menyusup dalam situs pemerintah. Menurutnya, masih ada 3 juta situs pemerintah yang telah disusupi judi online meski lebih dari 800 ribu situs sudah diblokir pemerintah sejak 2018. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan situs pemerintah yang disusupi judi online adalah karena kurangnya faktor pemahaman keamanan siber dimana situs sudah lama tak digunakan oleh lembaga maupun kementerian terkait. (cnnindonesia.com, 06/09/2023).

Indonesia sebagai negeri dengan jumlah muslim terbanyak di dunia saat ini. Namun mirisnya justru menjadi peringkat pertama dunia dalam jumlah slot judi online. Judi adalah hal yang haram dan semestinya pemeluk agama Islam tahu dan paham akan hal ini. Namun kehidupan sekuler dalam sistem kapitalis saat ini membuat seseorang tak lagi melibatkan agama dalam setiap tindakan yang diambil. Meski haram namun tetap dilakukan selama ada manfaat dunia yang dapat dirasakan. Hal ini tentu tak lepas dari lingkungan yang mendukung hal tersebut terjadi. Akidah individu yang kurang menjadi jalan masuknya sisi negatif teknologi dengan leluasa.

Pemerintah yang terkesan kurang serius dalam membasmi judi online ini juga membuat persoalan tak kunjung usai. Keuntungan yang didapat dari beredarnya judi online membuat negara seakan hanya menangani kasus sambil lalu bahkan hingga situs pemerintah pun menjadi sasaran para penyusup untuk mempromosikan judi online tersebut. Tentu saja ini dapat mengindikasikan minimnya keamanan dan kedaulatan negara yang pada akhirnya sangat merugikan rakyat.

Sementara dalam Islam kedaulatan adalah hal mutlak. Negara berfungsi sebagai pelayan rakyat sehingga semua kebutuhan rakyat termasuk keamanan akan menjadi tanggung jawab negara. Segala hal yang diharamkan tentu akan dimusnahkan dan tak mendapat celah untuk tumbuh subur. Teknologi terbaik akan selalu diupayakan dalam rangka menjaga keamanan rakyat dan negara. Sumber daya manusia dalam Islam tak hanya sebatas pintar namun memiliki kekuatan akidah sehingga ketika menjalankan amanah senantiasa bersungguh-sungguh. 

Negara juga tak akan perhitungan dalam membiayai segala sesuatu demi kemaslahatan rakyat dan sumber keuangan negara hanya berasal dari pos-pos yang sesuai syariat. Dalam sistem Islam, bukan keuntungan materi yang dikejar hingga mengabaikan keselamatan dan keamanan rakyat baik dari segi fisik, akidah maupun mental seperti saat. Ridho Allah Subhanallahu Wa Ta’ala selalu menjadi tujuan setiap pemangku kebijakan. Maka hanya kebijakan yang sesuai syariat lah yang akan diambil sehingga kesejahteraan, keamanan dan keberkahan akan dirasakan seluruh rakyat.