Headlines
Loading...
Oleh. Lilik Yani

Setiap anak menginginkan ada figur yang bisa dicontoh dan dijadikan panutan. Figur yang dipilih anak, biasanya karena sering dilihat lewat televisi, medsos, atau ikut-ikutan teman. Dan kebanyakan figur yang diidolakan kurang tepat. Lantas, siapa idola terbaik itu?

Tidak heran jika anak-anak memiliki tokoh idola, sesuai keinginan masing-masing. Anak yang suka sepak bola akan mengidolakan tokoh-tokoh bola seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Anak yang suka nonton sinetron akan mengidolakan tokoh-tokoh di sinetron yang cakep seperti Cut Meyriska dan Lucky Alamsyah. Begitu pula anak yang suka musik, penyanyi, dan yang lainnya. Mereka akan memilih salah satu tokohnya untuk dijadikan idola.

Anak-anak menginginkan contoh riil yang bisa dilihat bentuk fisiknya, didengar suaranya, atau bahkan bisa diajak komunikasi walaupun hanya dengan gawai. Jika mendengar tokoh idola akan datang di wilayahnya, mereka akan mengorbankan uang untuk membeli tiket agar bisa melihat langsung permainannya dan berupaya maksimal untuk bisa berfoto bersama atau paling tidak minta tanda tangan, bersalaman dengan tokoh idola.

Memiliki tokoh idola itu boleh, dengan syarat figur yang diidolakan memiliki keimanan yang benar, dan tingkah lakunya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Selain itu, tidak diperbolehkan berlebihan dalam mengidolakan seseorang. Tidak sampai teriak-teriak histeris ketika melihat tokoh idolanya lewat. Tidak memuji berlebihan, karena mereka hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan lupa.

Memiliki tokoh idola, hanyalah untuk menjadi motivasi agar bisa mencontoh kesuksesannya meraih cita-cita. Mendapat inspirasi bagaimana cara meraih kesuksesannya. Tidak sampai mengikuti gaya hidupnya, cara berpakaian, cara berdandan, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Lagi-lagi, karena sang idola yang dipilih anak hanyalah manusia biasa, yang bisa salah dan khilaf. 

Lantas Idola seperti Apa yang Harus Dicontoh oleh Anak?

Manusia sebagai makhluk yang lemah. Diciptakan Allah sebagai khalifah di muka bumi. Agar bisa menjalankan amanah dengan baik maka Allah memberikan pedoman atau aturan sesuai yang dikehendaki Allah. Berupa Al-Qur'an dan As-sunah. 

Nah, pedoman itu tidak bisa dijalankan sebelum dijelaskan cara menerapkannya dan diberikan suri teladan atau contoh pelaksanaan. Dalam hal ini, Allah memilih Rasulullah Muhammad saw. sebagai suri teladan terbaik bagi seluruh manusia.

Betapa Allah sangat mencintai hamba-Nya. Hingga Allah memberikan pedoman hidup dan Rasulullah sebagai teladan pilihan. Dengan harapan agar manusia selamat dalam menjalankan kehidupan di dunia hingga ke akhirat kelak.

Apakah Orang Tua sudah Mengenalkan Idola Terbaik Sejak Dini?

Bagaimana mungkin anak-anak akan memilih idola Rasulullah saw., jika anak selama hidupnya tidak dikenalkan oleh orang tuanya. Jangankan memilih, hanya mengenal saja tidak. Kalaupun dengar hanyalah nama saja. Ketika anak-anak membaca syahadat dan selawat di saat salat.

Untuk itulah sebagai orang tua, jika menginginkan memiliki anak-anak saleh salihah, jadikan diri kalian teladan buat anak-anak. Jika ingin anak rajin belajar, maka orang tua memberi teladan dengan suka membaca buku. Atau paling tidak,  jangan main gawai di depan anak yang sedang belajar.

Jika menginginkan anak rajin salat lima waktu. Maka setiap mendengar azan, orang tua bersegera mengambil air wudu dan mengajak anak salat berjamaah. Jangan sampai terlihat anak, orang tua masih sibuk di depan televisi ketika azan berkumandang.

Begitu pula, ketika orang tua menyuruh anak mengidolakan Rasulullah saw., maka mulailah membaca sirah Rasulullah, kemudian ceritakan kepada anak-anak. Anak-anak pasti suka jika mendengarkan cerita tentang nabi-nabi dan para sahabat sejak kecil.

Sebelum mereka mengenal idola-idola lain, karena sering melihat televisi atau bisa-bisa hanya ikut-ikutan teman. Maka kenalkan anak-anak pada Rasulullah saw., teladan pilihan Allah.

Jadi intinya, orang tua menjadikan dirinya teladan dulu bagi anak-anak. Karena orang tualah yang dilihat anak sejak kecil. Anak lebih mudah meniru, apa yang dilihat. Bukan apa yang didengar. Jadi kalau orang hanya sekedar memberi perintah. Tanpa ada contoh yang bisa dilihat, maka akan sulit bagi anak-anak untuk menjalankan. Karena belum ada bayangan di benak anak.

Rasulullah saw. Idola Terbaik

Tentang idola terbaik, maka Allah sudah memilihkan seorang hamba pilihan, Rasulullah saw. Seperti dalam firman Allah Swt,

”Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Maka kenalkan beliau yang mulia sejak anak-anak usia dini. Ketika hati dan pikiran masih bersih, belum terkontaminasi hiburan dan informasi yang tidak sesuai ajaran Islam. Mari kita masukkan kisah-kisah Rasulullah saw. dan perjuangannya menyebarkan agama Islam. Bersama para sahabat beliau yang tangguh dan semangat tinggi memperjuangkan agama Allah.

Jadi orang tua juga harus rajin belajar. Membaca sirah Rasul dan sirah Sahabat adalah cara yang bagus untuk mendapatkan materi yang bisa diceritakan kepada anak-anak. Ada pula yang bentuk video Islami. Buat anak yang kurang suka membaca, bisa belajar melalui audio visual. 

Tugas orang tua tetap harus mendampingi anak-anak, ketika mereka melihat video. Untuk mengonter pertanyaan anak, atau jadi kesempatan untuk menjelaskan kepada anak menemukan materi yang perlu diperjelas atau mendapat penekanan.

Dengan demikian, waktu untuk menonton acara-acara televisi yang kurang mendidik akan teralihkan. Selain itu juga bisa menghindarkan anak dari game online yang kini semakin marak dan menjadi candu bagi anak. 

Wallahualam bissawwab. [Ni]

Surabaya, 23 September 2023

Baca juga:

1 komentar

  1. Barakallah Bunda, Tulisan yang sangat memotivasi... 🥰❤️

    BalasHapus