motivasi
Rasulullah Teladan Hidupku
Oleh. Ratty S Leman
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al Ahzab 21).
Orang-orang bertanya, bagaimana caranya mencintai Rasul? Ada banyak para sahabat dan shahabiyah yang begitu amat sangat mencintai Rasul. Bahkan mereka merelakan harta, kedudukan, keluarga, dan nyawanya demi untuk melindungi dan mendukung perjuangan Rasulullah.
Setelah generasi sahabat, generasi para tabi'in juga amat sangat mencintai Rasulullah. Banyak diantara mereka yang menjadi perawi hadist Rasulullah.
Generasi tabiut tabi'in tak mau kalah menunjukkan kecintaan mereka terhadap Rasululullah. Mereka mengamalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai perintah Rasulullah.
Generasi ke generasi memperjuangkan dan melanjutkan risalah Rasulullah. Para ulama adalah orang yang paling takut kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka menjaga umat agar senantiasa patuh kepada perintah Allah Ta'ala yang telah dicontohkan Rasul. Ulama adalah pewaris para nabi..
Apa kabar kita hari ini yang mengaku umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam? Sudahkah mencintai dengan sepenuh hati? Wah, jangankan mencintai. Mengenal pun mungkin hanya sekedar nama, tempat dan tanggal lahir, nama ayahnya, nama ibunya, nama kakeknya, nama pamannya, nama istrinya, nama anaknya.
Sejarah perjuangan beliau? Sudahkah paham? Mulai dari adanya bisyarah nabi terakhir, kelahirannya, masa kecilnya, masa pemudanya, masa pernikahannya, masa diangkat sebagai nabi dan rasul, masa-masa perjuangan menegakkan agama Islam, marhalah dakwah beliau, masa kejayaan Islam, masa mengisi kejayaan tersebut, dan masa wafatnya.
Adakah sudah kita baca sirahnya Rasulullah? Sudah berapa kali tuntas membacanya? Sudah berapa kali dibahas di forum-forum kajian? Semuanya dalam rangka mengenal lebih dekat sosok mulia yang akan kita jadikan teladan.
Ketika kita membaca Al-Qur'an akan kita jumpai banyak sekali nama Nabi Muhammad disebut. Banyak sekali peristiwa yang berhubungan dengan Nabi tercantum. Jika kita membaca Al-Qur'an dengan baik maka akan mengenal Rasulullah. Apalagi jika ditambah dengan rajin membaca hadist-hadist nabi. Maka akan semakin kita mengenal dan mencintai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.
Alhamdulillah. Hal ini pernah penulis lakukan saat mengikuti challenge ke-18 di bulan Rabiul Awal tahun 1443 Hijriyah yang lalu. Saat itu ada challenge membuat surat untuk nabi. Segera penulis mengikutinya. Pemenangnya adalah penulis surat untuk nabi yang terbanyak. Maka penulis berazam dan berkomitmen ke diri sendiri untuk membuat surat setiap hari 1 surat. Alhamdulillah Allah memberikan pertolongan dan izin-Nya.
Setiap hari membaca 1 juz Al-Qur'an dan terjemahnya. Banyak sekali dijumpai ayat-ayat yang memberitakan tentang nabi. Ambil 1 ayat berkesan, ditadaburi dengan membaca hadist yang berkaitan dan mempelajari Sirah Nabawiyahnya. Masya Allah, penulis merasa sangat berkah dengan kesempatan dan waktu saat itu. Penulis merasa sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ikut challenge menjadikan penulis bisa membaca Al-Qur'an dan terjemah setiap hari 1 juz, mentadaburinya, membaca hadist, dan membaca sirah Nabawiyah sekaligus. Maka nikmat Allah yang mana lagi yang hendak kamu dustakan? Penulis merasakan keberkahan waktu itu.
Berbicara tentang cinta. Tak akan mencintai bila tidak mengenal. Maka jika kita ingin mencintai Rasulullah maka hendaknya berkenalan terlebih dahulu. Tak kenal maka tak sayang. Tak kenal maka yuk kita kenalan terlebih dahulu.
Cara untuk mengenal Rasulullah itu sangat mudah. Bacalah Al-Qur'an dan terjemahnya, baca hadist-hadist beliau, baca sirah beliau. Rajin mendengarkan kajian yang membahas tentang beliau. Insyaallah setelah mengenal maka kita akan bertambah sayang.
Mungkin kita heran, mengapa ada orang yang biasa-biasa saja terhadap Rasulullah, namun ada pula yang amat sangat mencintai Rasulullah sehingga rajin melaksanakan sunnah-sunnah beliau.
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh cara berpikir dan berperasaannya. Proses berfikir seseorang dimulai ketika dia melihat berbagai fakta dengan semua indranya kemudian diolah di otaknya berdasarkan maklumat sebelumnya (maklumat tsabiqah) yang dia punya.
Jika maklumat tsabiqahnya benar maka benarlah cara berpikirnya. Jika maklumat tsabiqahnya salah maka salahlah cara berpikirnya. Maka dari itu, inilah pentingnya mencari ilmu yang benar agar cara berpikir kita benar. Dan kebenaran itu akan di dapat jika kita senantiasa memasukkan informasi yang benar ke dalam otak kita. Jika setiap hari yang kita baca adalah Al-Qur'an dan terjemahnya. Kita tadaburi, kita amalkan, dan kita dakwahkan. Maka akan tumbuh kecintaan kita pada Allah, Al-Qur'an, dan Rasul-Nya. Otomatis juga didapatkan kecintaan kepada para malaikat, hari akhir serta rida terhadap qada dan qadar. Lengkap sudah rukun iman ter-up grade. Maka tak akan susah menjalankan rukun Islam yang 5.
Alhamdulillah jika kita berhasil mencintai Rasulullah. Apakah kita tak ingin jika keluarga, keturunan, sanak family, karib kerabat, handai tolan, tetangga, dan masyarakat juga ikut mencintai nabi?
Tak cukup mencintai nabi dengan hanya merayakan maulid. Tak cukup hanya dibibir. Tapi kecintaan itu harus dibuktikan dengan amal perbuatan menteladani beliau dalam seluruh aspek kehidupan. Tak cukup dengan mencontoh akhlak nabi, tapi kita harus mencontoh nabi dalam semua aspek kehidupan. Bagaimana nabi mendidik keluarga, membangun masyarakat madaniyah, membangun sebuah negara yang berdasarkan syariat Allah. Semua harus paripurna.
Semua ini bisa kita mulai dari langkah kecil. Mempelajari sirah nabi agar kita mencintai nabi dengan sepenuh hati. Setelah kita mencintai nabi, tularkan kecintaan kita kepada keluarga, keturunan kita, dan ke siapa pun juga.
Sungguh sangat sedih, jika kita meninggalkan generasi yang tak mengenal nabi dan tak mencintai nabi. Apakah mungkin mereka akan mau memperjuangan risalah nabi? Rasanya tak mungkin.
Yuk sebelum terlambat, kita cari buku-buku bacaan yang bisa membuat kita jatuh cinta dengan nabi, contohnya buku " Surat Rindu dan Cinta Nabi" karya Ratty S Leman. Dengan membaca surat cinta maka kita akan bisa mengerti mengapa harus mencintai nabi. Mengapa orang lain bisa begitu mencintai babi hingga bisa menulis surat cinta sebanyak itu, sedangkan aku satu surat pun tak bisa kutuliskan.
Penulis pun membaca buku antologi surat cinta nabi jilid 1 dan jilid 2. Penulis mempelajari satu demi satu. Apa yang bisa penulis contoh dari penulis lain, sisi manakah dari pribadi Rasul yang belum penulis cintai, namun sudah berhasil dicintai penulis lain. Cari terus hal-hal yang membuat kita jatuh cinta kepada Rasul. Kamu akan bersama orang yang kamu cintai. Seperti bunyi sebuah hadist :
"Seseorang kelak di hari kiamat akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dia cintai." (HR. Ahmad, Muslim, Al-Bukhari).
Lalu, bagaimana dengan nasib anak-anak keturunan kita? Tak terpikirkah oleh kita siapa yang akan mereka cintai? Karena, jika seseorang mencintai kalangan saleh dengan ikhlas, ia akan termasuk golongan mereka, walau amalannya tidak sebaik orang-orang saleh tadi. Kiranya rasa cinta itu memotivasi agar bisa berbuat yang serupa.” (Muhammad bin Abdurrahman Al Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi bin Syarhi Jami’ at Tirmidzi).
Maka mulai detik ini, mari kita baca sirah nabi, kita bacakan kepada anak-anak keturunan kita. Belum punya bukunya? Ayo segera beli. Pengorbanan dana untuk tujuan yang sangat mulia dan menentukan kebahagiaan dunia akhirat kita. [Hz]
0 Comments: