Headlines
Loading...
Oleh. Surya Ummu Fahri (Pengamat Sosial)

Siapa yang tak suka memandang sawah nan hijau atau perkebunan yang membentang luas? Bukan sekadar pemandangan indah yang disuka, tetapi juga hasilnya, bukan? Bahkan hari ini banyak sekali bertebaran wisata alam yang memadukan unsur wisata dengan alam maupun dengan pertanian. Entah itu bentuknya perkebunan, cafe di tengah sawah, maupun wisata edukasi yang langsung terkait dengan pertanian. Namun nyatanya apa yang kita pandang tak seindah fakta hari ini yang dihadapi petani. Benarkah demikian? 

Dilansir dari laman CNN Indonesia pada hari Rabu 30 Agustus 2023 terkait Realisasi Kontrak Pupuk Subsidi. Pada laman tersebut menjelaskan bahwa kelangkaan pupuk subsidi karena adanya perbedaan alokasi dan realisasi pupuk subsidi. Pasalnya, perbedaan terjadi karena harga pokok penjualan alokasi pupuk masih menggunakan harga pokok penjualan dua tahun yang lalu. Sehingga selisih dari alokasi dan realisasi ini sedang dipertanyakan bagaimana kebijakan selanjutnya. 

Urgensi Pertanian

Kebijakan yang akan diambil pemerintah dalam hal ini adalah hal yang urgen. Kenapa dikatakan urgen? Karena ini begitu mendesak untuk menyokong hasil pertanian yang merupakan sumber produksi bahan pangan. Terlambat dalam menentukan kebijakan maka akan menurunkan hasil pertanian, bahkan menurunkan kualitas sumber pangan. 

Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan serius dalam menentukan kebijakan terkait pertanian. Dengan tidak terjangkaunya pupuk dan obat-obatan pertanian dapat mengakibatkan kegagalan dalam meningkatkan hasil pertanian, utamanya untuk memenuhi sumber pangan bagi rakyatnya. Bahkan bisa mengakibatkan buruknya kualitas hasil panen. Dan yang paling buruk adalah meningkatnya jumlah petani yang beralih profesi karena terus merugi. 

Semoga pemerintah lebih bijaksana dalam menentukan arah kebijakan, jangan sampai berakibat fatal karena gagal memberikan kebijakan yang terbaik. Karena kebijakan itu akan menentukan seberapa mahal dan bagusnya sumber pangan, yang akan berpengaruh pada tingkat kualitas kesehatan. 

Pertanian Dalam Islam

Petani merupakan profesi yang bergerak di bidang pertanian. Bisa berupa petani kebun, petani ladang, petani sawah, peternak, dan nelayan. Namun di balik itu, petani dalam kamus bahasa Indonesia adalah penyangga tatanan negara Indonesia. Jadi perannya bagi negara adalah komponen yang penting untuk menjaga kelangsungan hidup rakyatnya, utamanya sebagai penyedia bahan pangan.

Namun saat ini pertanian tak lagi dipandang sebagai penyangga tatanan negara Indonesia, tetapi sebagai ladang bisnis pertanian bagi para produsen bahan pertanian. 

Petani hari ini hanya mampu menerima kenyataan bahwa tak lagi dianggap sebagai prioritas dalam menghasilkan bahan pangan. Berbagai bahan impor yang masuk ke Indonesia tidak memperhitungkan apakah petani sedang panen atau sedang masa tanam. Petani dituntut mandiri sehingga ada pupuk yang bersubsidi dan ada yang non subsidi. Walhasil petani besar pasak daripada tiang. Banyak yang gulung tikar maupun beralih profesi. Bertani tak lagi dianggap sebagai pekerjaan yang bergengsi.

Dalam Islam, petani adalah profesi yang sangat diperhatikan. Pasalnya pekerjaan ini menentukan kualitas makanan yang menunjang kekuatan kaum muslimin serta berkaitan langsung dengan bumi. Baiknya pengolahan pertanian menentukan kesuburan bumi dan mempengaruhi kelangsungan hidup seluruh umat. 

Tidak boleh ada lahan yang kosong terbengkalai tanpa pemilik. Negara akan berusaha betul mencari orang untuk turut serta dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian sehingga negara tidak perlu bergantung pada negara lain untuk sumber pangan. Petani tak hanya dituntut menjadi penghasil sumber pangan berorientasi laba, tetapi berorientasi akhirat di mana setiap hasil dari keringatnya adalah pahala dari darah yang mengalir karenanya.

Berbagai cara diupayakan agar negara menjadi negara yang kuat tak bergantung pada negara lain. Baik pemberian subsidi, lahan, dan juga apresiasi yang tinggi. Kebijakan dibuat berdasarkan kebutuhan yang mendesak, bukan untung dan rugi.

Maka masihkah kau merasa ragu menjadi petani? Semoga Allah menguatkan hati para petani hari ini agar tidak kapok, meski harga pupuk subsidi menjadi pupuk nonsubsidi. Karena memang sejatinya bergantung itu hanya kepada Allah, bukan kepada manusia. 

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

1 komentar

  1. Terlahir menjadi seorang anak petani adalah hal yang teramat saya syukuri. Tak hanya memenuhi kelangsungan hidup pribadi akan tetapi juga kebutuhan di negeri ini. MasyaAllah Tabarakallah, Naskah yang keren next ditunggu naskah terbaiknya 🥰❤️

    BalasHapus