Headlines
Loading...
Oleh. Tari Handrianingsih

Bulan Agustus merupakan bulan Cinta NKRI, kata sebagian orang. Karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan negara Indonesia, yaitu di 17 Agustus 1945.

Berbagai perlombaan diselenggarakan, mulai dari jenis lomba anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak. Bahkan yang berpasangan bapak dan ibu. Sungguh sangat kreatif panitia memunculkan ide berbagai jenis lomba tersebut. Entah dari sumber mana saja referensinya. Bisa jadi mereka nonton youtube, tik tok, atau menggali pengalaman dari kepanitiaan tahun-tahun sebelumnya.

Berbagai ekspresi seremonial berseliweran gegap gempita, baik di ajang lomba-lomba ataupun atribut bernuansa warna merah putih. Tentunya memerlukan dana untuk mewujudkan hal tersebut, belum lagi menjelang malam tirakatannya yang sudah menjadi ritual tetap setiap kampung di berbagai pelosok negeri. Bukan hal yang salah kita memperingati hari kemerdekaan, selama kegiatan berlangsung tidak mengarah ke kemudharatan. Misalkan dengan perayaan tersebut makin mendekatkan kecintaan kita kepada Allah dan bersyukur dengan adanya kita diciptakan di bumi pertiwi yang kaya raya gemah ripah loh jinawi ini.

Di setiap kampung perayaan hari kemerdekaan selalu ada agenda yang biasanya bertabur hadiah yaitu jalan sehat, dan satu lagi pentas seni yang merupakan ujung dari serangkaian agenda HUT ini, pembagian hadiah dari berbagai lomba yang sebelumnya sudah terselenggara. 

Semangat yang luar biasa terpancar dari wajah-wajah mereka, jika melihat masyarakat dengan suka cita melaksanakan dan terlibat dalam kegiatannya, hingga berandai-andai jika saja semangat itu terpancar pada kekompakan dalam beramar makruf nahi munkar, betapa akan meningkat kenyamanan hidup di bumi tercinta ini. Mereka bersatu padu kompak demi terselenggara kegiatan yang sukses sekaligus membuat semua orang senang dan bahagia karena bisa tertawa gembira merasa telah mengisi kemerdekaan ini berwujud partisipasi di seluruh kegiatan.

Hanya saja, kadang terbersit rasa di hati dan tersurat tanya di kepala, serius kita sudah merdeka? [ry]

Baca juga:

0 Comments: