Headlines
Loading...
Oleh. Agung Andayani

Letak Indonesia yang berada di garis katulistiwa dan hanya memiliki dua musim membentuk keindahan alamnya. Membuat daya tarik tersendiri para turis untuk mengunjungi menjelajahi panorama alam Indonesia. Hal ini menjadi peluang bisnis pariwisata Indonesia. Apalagi dengan dikemas lifestyle hidup sehat yaitu olahraga. Menggabungkan antara pariwisata dengan olahraga (sport tourism) menambah menjadi daya tarik tersendiri. 

Olahraga yang umumnya hanya dilakukan di rumah ataupun ditempat khusus olahraga. Namun, sekarang olahraga bisa dilakukan dimana saja. Misalnya, olahraga bisa dilakukan sekaligus sambil menjelajahi berbagai macam destinasi wisata. Pada akhirnya menjadi tren. Tren inilah yang melahirkan sport tourism yang saat ini sedang digandrungi menjadi tren pariwisata populer. 

Yang pasti telah menjadi peluang bisnis yang amat menggiurkan masuknya pundi-pundi cuan. Karena ternyata sport tourism memiliki pangsa pasar yang cukup besar, tidak hanya wisatawan lokal saja. Namun, wisatawan mancanegara pun banyak yang tertarik. Bahkan, diperkirakan diprediksikan pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai nominal Rp18,790 triliun pada tahun 2024 yang akan mendatang (kemenparekraf.go.id, 13/11/2021). 

Angin segar ini tentunya membangkitkan bisnis pariwisata dan dapat mendongkrak ekonomi di Indonesia. Dan sekaligus bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Sehingga sport tourisme dapat dijadikan solusi strategis sebagai penyangga ekonomi bangsa yang saat ini sedang lesu. 

Sepintas sport tourisme dapat diandalkan sebagai solusi strategis. Akan tetapi dampak jangka panjangnya akan menuai berbagai persoalan. Karena persoalan tourisme itu bisa menyangkut banyak hal, termasuk aspek ekonomi dan juga aspek sosial. Padahal ada sumber pendapatan negara yang jauh lebih strategis, lebih menjanjikan, dan pastinya berkelanjutan. Bila dibandingkan dengan sport tourisme yaitu pengelolaan negara atas SDA yang melimpah ruah. Faktanya SDA negara sebagian besar dikelolah dan diserahkan kepada pihak asing dan aseng. Hal tersebut sangatlah wajar bagi negara yang mengadopsi sistem kapitalis. Karena peran negara hanya sebatas sebagai regulator saja. 

Sangat berbeda dengan negara yang mengadopsi sistem Islam. Dimana negara berperan memiliki amanah sebagai pengatur segala urusan rakyat. Oleh karena itu, sistem Islam akan mengatur sumber pendapatan negara. Yang salah satu pintu strategis sumber pendapatan negara adalah dari pengelolaan SDA. Sebab itu negara akan menutup rapat-rapat pintu peluang kepada baik asing ataupun aseng mengelola SDA negara. Maka negara secara penuh dan optimal akan mengelolanya dan hasilnya diperuntukkan untuk kemaslahatan seluruh warga negara. Wallahu'alam bishawab. [Hz]

Baca juga:

1 komentar

  1. Yups benar, Negara Kita yang katanya sudah kaya akan SDA. Namun, sedikit sekali dimanfaatkan. Hingga diambil alih oleh negara asing. Sudah sepatutnya dan seharusnya kita menjadikan SDA negara sendiri untuk kemaslahatan rakyat dimuka bumi. Itulah mengapa pentingnya penerapan sistem Islam agar tatanan kehidupan berjalan sesuai keadaan. Barakallah naskahnya, Next ditunggu naskah terbaiknya 🥰❤️

    BalasHapus