Headlines
Loading...
Subsidi Tinggi untuk Investor, Bukan untuk Rakyat

Subsidi Tinggi untuk Investor, Bukan untuk Rakyat

Oleh. Ummu Zaki

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), mengungkapkan bahwa saat ini pemerintahan tengah mendiskusikan cara agar konsumen bisa lebih mudah mendapatkan insentif untuk pembelian motor listrik baru di dalam negeri. 

Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, pemberian subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit motor listrik. Untuk mobil listrik  pemerintah memberikan kelonggaran, dengan subsidi kurang lebih Rp70 juta per unit mobil listrik (cnbcindonesia.com, Jum'at 18/8/2023).

Mengapa bisa terjadi perbedaan yang sangat jauh sekali antara subsidi motor listrik dengan mobil listrik? Karena, negara lain juga melakukan hal yang sama. "Thailand memberikan subsidi mobil listrik sebesar Rp 68 juta. Maka kalau kita di bawah Thailand, semua investasi akan pergi kesana, bukan ke Indonesia. Jadi, Indonesia harus memiliki strategi besar dan strategi teknik untuk mencapai visi bangsa. Kita jangan kaku, karena dunia merupakan kompetisi yang sangat ketat. Jangan banyak aturan yang membelenggu, jangan terlalu banyak jebakan yang kita buat sendiri sehingga kita tidak bisa bergerak", ujar Jokowi.

Miris sekali politik orang berdasi demi eksistensinya di kancah dunia apapun akan dilakukan. Di tengah-tengah kesulitan yang dialami rakyat, pengangguran dimana-mana, harga bahan pokok yang terus naik, sulitnya mendapatkan air bersih, LPG langka, hingga ada yang mengalami kelaparan.

Kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini hanya untuk menyuburkan usaha para pengusaha saja. Karena disisi lain pemerintah mengabaikan persoalan transportasi yang makin kompleks, mulai dari kepadatan/kemacetan, kecelakan dan pelanggaran lalu lintas, kendaraan jarak jauh dan polusi udara yang tak kunjung selesai. Padahal mobil listrik lebih banyak menghasilkan limbah yang sangat berbahaya dan beracun bagi kesehatan rakyat salah satunya yaitu limbah B3.

Kebijakan dalam Islam justru berbeda, Islam lebih peka terhadap kebutuhan, kesehatan dan keselamatan rakyat. Islam menyediakan alat transportasi yang mudah, murah, aman dan nyaman. Dari segi politik, ekonomi Islam menjamin seluruh kebutuhan pokok rakyat yang dikelola dengan mekanisme yang benar begitupun distribusinya. Semua dikelola negara bukan diserahkan kepada asing atau swasta secara bebas, sehingga harga-harga kebutuhan pokok lebih murah, terjangkau semua lapisan masyarakat bahkan bisa gratis.

Terlihat sangat jelas sekali berdasarkan fakta di atas, perbedaan antara pemimpin yang mengurus (meriayah) rakyat dan yang tidak. Secara riil Islam mampu mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan rakyat. Dengan diterapkannya Islam secara menyeluruh di kalangan individu, masyarakat, dan negara maka akan tercipta keadilan yang berasaskan Islam.

Dengan pemimpin yang amanah yang mengutamakan kepentingan rakyat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Wallahu a'lam bish shawwab. [ry].

Baca juga:

1 komentar

  1. Begitulah jika bukan sistem dari Allah yang diterapkan. Hanya kepentingan pribadi bukan rakyat yang diutamakan. So, hanya sistem Islam sajalah yang mampu mengatasi segala persoalan. Barakallah Mbak Naskahnya Next ditunggu naskah terbaiknya 🥰❤️

    BalasHapus