Headlines
Loading...
Oleh. Rut Sri Wahyuningsih
(Institut Literasi dan Peradaban)

Banyak cara ke Roma, kalimat ini lazim digunakan untuk menggambarkan banyaknya cara yang bisa ditempuh dalam mencapai sebuah tujuan. Dan di era hari ini tipu menipu, memalsukan uang, memalsukan kematian agar mendapat waris atau klaim asuransi, memalsukan identitas, jenis kelamin, profesi dan lainnya makin marak, hingga terlegitimasi dengan sendirinya sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan, mendapatkan  nafkah. 

Setelah sebelumnya viral dokter palsu di Bali yang memiliki praktik aborsi atau seorang istri di Jambi yang tertipu suaminya yang ternyata berjenis kelamin wanita, yang terbaru seorang pria lulusan SMA di Surabaya, Jawa Timur, memalsukan identitas seorang dokter untuk dirinya bisa melamar pekerjaan sebagai dokter di klinik milik PT Pelindo Husada Citra ( PHC) Surabaya. 

Adalah Susanto, tersangka pemalsuan identitas itu melakukan browsing di internet, kemudian menemukan identitas seorang dokter asli kemudian mengganti fotonya saja , tanpa mengubah identitas apapun, kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya. 

Susanto selanjutnya dipekerjakan sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic yang ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu per tanggal 15 Juni 2020 sampai tanggal 31 Desember 2022 (detik.com, 13/9/2023) menggunakan ijazah asli milik orang lain kemudian fotonya ia ganti dengan foto dirinya.

Susanto diketahui telah menerima gaji beserta tunjangan selama ia menjadi dokter gadungan. Kasusnya baru terungkap setelah pihak rumah sakit hendak memperpanjang kontrak Susanto. Aksi Susanto ini berawal pada April 2020 silam. PT PHC Surabaya saat itu membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid (detik.com, 13/9/2023). 

Dan ternyata, Susanto adalah residivis, ia pernah melakukan aksi serupa di Kalimantan. Hingga pernah menjadi direktur sebuah rumah sakit. Boleh dikata, ia memiliki kelihaian bak artis Hollywood, Tom Cruise dalam film Mission Impossible. Dengan menggunakan kecanggihan teknologi mampu menipu banyak orang. Tentu ini ada unsur kesalahan pihak administrasi rumah sakit, meski mereka beralasan saat Susanto melamar situasi sedang Covid-19 sehingga ada persyaratan untuk jaga jarak bahkan harus online. 

Namun sejatinya miris, potret individu masyarakat yang kesulitan mengakses lapangan pekerjaan, sementara level pendidikannya tidak memadai. Kemana negara? Bisa jadi, fakta di lapangan kasus pemalsuan ini lebih banyak. Di sisi lain, negeri ini mayoritas penduduknya beragama Islam, yang jelas-jelas Islam mengharamkan pemalsuan atau penipuan. Mengapa bisa bertambah marak dan beragam jenis penipuannya?

Kapitalisme, Ciptakan kecemasan Karena Tak Ada Jaminan Negara

Sebagai manusia yang harus memenuhi kebutuhan pokoknya, tentu membutuhkan dukungan tak sedikit dari lingkungan dimana dia tinggal termasuk negara. Ketika akses untuk memenuhi kebutuhan itu sulit atau dipersulit karena sistem aturannya, sudah pasti akan menempuh cara lain agar mampu bertahan hidup. Kapitalisme yang menjadi dasar sistem perekonomian negara hari ini, memang  menyediakan akses ekonomi, namun hanya bagi mereka yang benar-benar kuat secara finansial. 

Hubungan negara dan rakyat tak ubahnya pembeli dan penjual, jika mendatangkan manfaat maka rakyat akan diperhatikan, lihat bagaimana Putri Ariani yang mendapatkan keistimewaan  hanya karena prestasi bernyanyinya level dunia, padahal ada banyak anak yang tertinggal, karena ia tak memiliki kelebihan atau akses menuju tujuannya. 

Tak pelak, masyarakat bawah yang dalam pandangan kapitalis adalah beban bagi negara, ditengah himpitan kenaikan harga barang kebutuhan pokok masih berusaha untuk berjuang bagaimana agar tetap bisa bertahan hidup, ujung-ujungnya jika tetap menemui jalan buntu mengambil keputusan mengakhiri hidup atau mencuri atau memalsukan identitas. Kecemasan akut yang jadi persoalan tentang masa depan yang suram, siapa yang menjamin. 

Tak usah bicara agama, sebab mereka yang dikenal agamis pun melakukan sesuatu yang tipu-tipu. Demi konten, demi masa depan dan lainnya. Masyarakat yang kenyang melihat aksi tipu menipu akhirnya menyamaratakan semua yang terlihat agamis bahkan kajian yang konsisten mengubah pemikiran pun dianggap sesuatu yang menakutkan sehingga harus dihindari. 

Islam Wujudkan Kesejahteraan

Islam bukan sekadar agama yang mengatur ibadah ritual saja, namun juga segala urusan yang menyangkut kebutuhan manusia, dari yang pokok hingga sekunder. Pemimpin dalam Islam wajib meriayah (mengurusi) rakyatnya tanpa terkecuali sebagaimana Rasulullah bersabda, “ Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.(HR. Bukhari dan Muslim). 

Membuka lapangan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan keahlian rakyat individu per individu sebagai jalan menafkahi keluarganya adalah kewajiban negara. Sebab, negara adalah penerap hukum syara, memastikan posisinya sebagai junnah (perisai) bagi rakyatnya dari rasa lapar, cemas, takut bahkan hingga menjadikan ketakwaan setiap individu rakyatnya bukan sekadar lipat servis. Melainkan menjadi gaya hidup. Sehingga tak akan melalukan praktik pemalsuan atau penipuan hanya untuk memenuhi perut lapar dan lainnya. Kebijakan ini tak akan mungkin muncul dari sistem kapitalisme, melainkan Islam saja. Tidaklah kita merindukannya? Wallahu a'lam bish showab

Baca juga:

3 komentar

  1. Sistem Islam satu-satunya solusi semua permasalahan termasuk menghilangkan hal dalam palsu memalsu

    BalasHapus
  2. Sudah seharusnya negara berperan menerapkan sistem Islam sajalah. Agar semua tatanan kehidupan terjamin sempurna. Tidak akan ada lagi tindak pemalsuan yang di sebabkan oleh buah kapitalis. Barakallah Mbak Naskahnya Next ditunggu naskah terbaiknya 🥰❤️

    BalasHapus
  3. Sungguh hidup akan tenang dalam sistem islam tidak akan ada hal tipu-tipu atau pemalsuan karena negara benar-benar teliti dan bertanggungjawab mengurus rakyatnya.

    BalasHapus