Headlines
Loading...

Oleh. Surya Ummu Fahri (kontributor SSCQ media)

Perihal kata naik yang bisa membuat ibu-ibu pusing adalah naiknya harga bahan pokok, pasalnya mereka harus putar otak untuk tetap terpenuhi kebutuhan dengan pemasukan yang tak kunjung naik. Akan berbeda jika yang naik adalah gaji suami, atau jabatan suami serta kelas anaknya pasti bisa membuat dunia berwarna. 

Dilansir dari berbagai media terkait harga BBM nonsubsidi yang naik per 1 Oktober 2023 sebagai imbas dari naiknya harga minyak dunia kini telah nyata dampaknya bagi sejumlah harga bahan pokok. Sebut saja dari Tribunnews.com 1 Oktober 2023 Mulyanto menyebutkan bahwa BBM Indonesia sebagian besar adalah impor sehingga harga BBM nonsubsidi mengikuti harga pasar minyak dunia. 

Dampak kenaikan BBM

Terhitung sejak naiknya harga BBM, berkaitan itu pula banyak harga-harga naik pula. Beras yang menembus 15 bahkan sampai 18 ribu perkilo. Gula yang sampai 15 ribu perkilo dan masih banyak harga lain yang ikut naik karena BBM naik.

Mengapa semua bisa naik padahal yang naik adalah BBM non Subsidi? Karena BBM non subsidi digunakan untuk berbagai proses industri maupun kegiatan distribusi. Sehingga meskipun BBM non subsidi maka dampaknya juga luar biasa bagi semua harga pokok penjualan. 

Bahkan dampak dari naiknya BBM non subsidi dapat memunculkan adanya inflasi atau kenaikan harga barang yang kemudian akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat dan menurunkan kesejahteraan masyarakat. Tentu saja hal ini pun sudah dipertimbangkan oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan naiknya harga BBM nonsubsidi.

Mestinya kenaikan ini tidak perlu terjadi pada negeri yang memiliki julukan zamrud khatulistiwa. Yang gemah Ripah loh jinawi dan memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Namun hari ini negara kita tidak mampu mengolah bahan tadi menjadi BBM siap pakai dalam jumlah yang dibutuhkan dalam negeri. Sehingga harga BBM bergantung pada harga minyak dunia. 

Seandainya kita mampu mengolahnya sendiri dan tidak bergantung pada negeri lain, maka kita tidak perlu mengalami kenaikan harga BBM berulang. Bahkan saat harga minyak dunia naik kita malah bisa mendapatkan keuntungan itu pula. Sayangnya kita terbatas pada kemampuan ini.

Islam dan BBM

BBM merupakan sumber daya yang tidak boleh dikuasai oleh individu atau swasta dalam Islam. Bahkan Islam mendorong sebuah negara untuk mandiri tanpa bergantung pada negara lain. Sehingga negara tersebut tidak akan mudah goyah dan memiliki kedaulatan yang hakiki.

Dalam Islam, BBM merupakan kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi oleh negara sehingga rakyat hanya perlu mengganti biaya pokok produksi saja. Sehingga harga BBM dalam Islam tidak terpengaruh harga minyak dunia yang naik turun. 

Syariat Islam mencegah adanya penimbunan atau pemusatan harta hanya pada segelintir orang saja. Sehingga meminimalisir adanya kesenjangan sosial. Bahkan Islam sudah nyata terbukti jaminan keberkahan dan keadilan sebagaimana kisah-kisah keberhasilan pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab maupun Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Semoga kita menyadari pentingnya solusi dari segala permasalahan yang ada tanpa adanya penerapan syariat Islam ini untuk mendorong pemahaman terhadap syariat Islam dalam berbagai aspek agar tidak memahami Islam sebagian saja. Sehingga tidak ada lagi kezaliman di berbagai aspek. Kesejahteraan bukan lagi  angan atau janji manis belaka yang disampaikan hanya untuk meraup suara. Wallahualam bisshawab. [ry].

Baca juga:

0 Comments: