Headlines
Loading...
Oleh. Izza

“... Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir ... ”
Demikianlah kutipan Qur'an surah Al-Anfal ayat 12. Allah memerintahkan untuk meneguhkan pendirian orang-orang mukmin. Dan memberi kabar gembira yakni dengan memasukkan ketakutan di dada orang-orang kafir.

Telah kita saksikan sendiri bagaimana mencekamnya situasi Gaza. Tak terhitung, ribuan jiwa menjadi korban. Warga sipil, wanita dan anak-anak menjadi korban serangan. Di saat yang sama, rumah-rumah sakit hancur. Para dokter kewalahan karena banyaknya korban sementara stok obat-obatan terbatas.  Evakuasi terhenti. Perbatasan antara Mesir  dan Palestina, Rafah yang digunakan untuk menyebrang, juga tak luput dari pengeboman.

Kini sedikitnya 123.000 warga Palestina menjadi pengungsi. Sementara tidak ada tempat yang benar-benar aman untuk ditinggali. Pasokan air, makanan dan listrik telah diputus. Bahkan bantuan kemanusiaan juga ditutup.  

Tak cukup dengan itu, Israel juga meminta bantuan sekutunya untuk membantu peperangan. Amerika Serikat mengirim bantuan berupa kapal induk tercanggih USS Gerald R. Ford, beberapa jet tempur siluman serta tambahan bantuan dana. Begitu pula Inggris telah setuju dan siap mengirim bantuan baik itu dukungan diplomatik, intelijen, maupun keamanan. Tak ketinggalan Prancis, sejumlah tentara cadangan Israel-Prancis bergabung dengan pasukan lainnya untuk melakukan serangan bersenjata. Sementara dalam negerinya sendiri Prancis juga melarang segala bentuk demonstrasi yang mendukung Palestina.

Sungguh ini adalah kezaliman yang luar biasa. Israel mengklaim hal tersebut dikarenakan akibat serangan Hamas yang terjadi secara tiba-tiba. Namun sesungguhnya ini adalah bentuk perlawanan atas penjajahan yang sudah 75 tahun lamanya. Palestina menjadi penjara terbuka dan terbesar di dunia.

Namun melihat perang yang semakin brutal rupanya banyak pembesar kaum muslimin masih gemetar. Kutukan dan kecaman hanya sebatas di lisan. Sementara bantuan lebih banyak diberikan oleh relawan. Tidakkah mereka lupa di sanalah kiblat pertama. Tidakkah mereka tahu di sanalah letak 1 dari 3 kota suci ?

Melihat apa yang terjadi, perdamaian dua negara bukanlah solusi. Sesungguhnya hal itu adalah bagian dari retorika yang menggeser narasi. Perdamaian dan zona demiliterisasi seolah mengaminkan bahwa pendudukan layak dilakukan. Serta penjajahan legal ditunaikan.

Adapun kuatnya dukungan dan hegemoni juga tak mungkin membuat Israel dapat diseret ke pengadilan internasional. Apalagi hanya sekadar tunduk pada aturan dunia. Seolah kaum muslimin lupa negara polisi dunia ada di belakangnya. Maka tak heran Israel akan semakin angkuh tak terkendali demi mencapai tujuannya.

Maka tak layak bagi kaum muslimin hari ini jika masih saja berharap pada Barat dan sekutunya. Mereka menetapkan standart ganda atas apa yang terjadi di Palestina. Membiarkan adanya genosida dan memutarbalikkan fakta. Yang demikian terus-menerus dilakukan agar umat sendiri ragu atas dukungan mereka. Apa yang terjadi pada Palestina hari ini adalah karena terabaikannya urusan mereka. Tak ada raa'in atasnya hingga kezaliman tumbuh leluasa.

Maka tak layak bagi kaum muslimin hari ini jika masih saja berharap pada Barat dan sekutunya. Mereka menetapkan standar ganda atas apa yang terjadi di Palestina. Membiarkan adanya genosida dan memutarbalikkan fakta. Yang demikian terus-menerus dilakukan agar umat sendiri ragu atas dukungan mereka. Apa yang terjadi pada Palestina hari ini adalah karena terabaikannya urusan mereka. Tak ada raa'in atasnya hingga kezaliman tumbuh leluasa.

Maka tak layak bagi kaum muslimin hari ini jika masih saja berharap pada Barat dan sekutunya. Mereka menetapkan standar ganda atas apa yang terjadi di Palestina. Membiarkan adanya genosida dan memutarbalikkan fakta. Yang demikian terus-menerus dilakukan agar umat sendiri ragu atas dukungan mereka. Apa yang terjadi pada Palestina hari ini adalah karena terabaikannya urusan mereka. Tak ada raain atasnya hingga kezaliman tumbuh leluasa.

Untuk itu diperlukan upaya bersatu diabawah komando panglima tertinggi. Di tangannya pula ia mengenggam kekuasaan Islam. Menyerukan jihad serta futuhat. Meninggikan kalimat Allah dan menerapkan hukum-hukum Islam. 

Sungguh, kaum muslimin tak akan rela diri mereka dihina. Saudara mereka disiksa apalagi sampai terjadi genosida. Daulah Islam telah membuktikan adanya penjagaan di bawah naungannya. Bahkan, di bumi para nabi tercatat abadi bagaimana sejahtera dan damainya hidup di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. [My]

Baca juga:

0 Comments: