Story Telling
Cinta Nabi, Cinta Syariat
Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa
Ya Nabi Salam Alaika...
Ya Rasul Salam...Salam Alaika
Ya Habib Salam Alaika
Shalawatullah Alaika...
Kelahiran Nabi Muhammad s.aw memang sudah dinanti-nantikan. Kelahiran yang akan membawa rahmat dan keberkahan bagi semua umat manusia.
Bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad saw.. Bulan di mana manusia mulia utusan Allah dilahirkan ke dunia. Bulan di mana tonggak perubahan akan segera dimulai. Dari gelapnya kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang terang benderang dengan cahaya Islam yang gemilang.
Semua umat Islam yang beriman pasti mencintai Nabi saw. karena Nabi Muhammad saw. adalah seorang Nabi dan Rasul yang terakhir, yang Allah utus sebagai penyempurna Nabi dan Rasul sebelumnya bagi umat manusia.
Betapa cinta dan sayangnya Nabi Muhammad saw. kepada kita, sampai-sampai sebelum wafatpun yang diingat adalah kita, umatnya. Terbukti dengan kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Rasulullah "umati, umati, umati".
Namun, apakah cukup jika kita hanya sekedar mencintai tanpa memberikan bukti? Tentu tidak cukup, karena pada hakikatnya yang namanya cinta pasti membutuhkan bukti. Cinta bukan hanya sekedar diucapkan, tapi harus ada pembuktian dalam bentuk perbuatan.
Apa buktinya, mana buktinya jika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya? Sudahkah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi yang paling utama dalam kehidupan kita? Mari sama-sama kita renungkan!
Manusia adalah makhluk yang lemah, terbatas, serba kurang dan membutuhkan pada yang lainnya. Tentu kita butuh pada sesuatu yang tidak lemah, tidak terbatas, tidak serba kurang dan tidak membutuhkan pada sesuatu yang lainnya. Kita butuh pada sesuatu yang berbeda dengan makhluk-Nya, yaitu Allah Swt..
Allah yang telah menciptakan alam semesta, manusia dan hidup. Allah menciptakan segala sesuatunya dari yang tidak ada menjadi ada. Karena Allah adalah Sang Pencipta (Al-Khalik). Semua ciptaan Allah tidak hanya dibiarkan begitu saja, maka Allah memberikan seperangkat aturan kehidupan pada semua makhluk-Nya agar kita tidak salah dan tidak tersesat dalam menjalani kehidupan, karena Allah adalah Sang Pengatur (Al-Mudabbir).
Aturan bukanlah sesuatu yang akan menghambat kegiatan. Justru dengan aturan akan menyelamatkan setiap perbuatan yang dilakukan. Semua aturan sudah tertuang didalam Al-Qur'an. Islam, agama yang memiliki aturan yang lengkap, mengatur seluruh aspek kehidupan.
Islam sebagai agama yang dibawa Nabi Muhammad saw, memiliki aturan-aturan yang sempurna. Yaitu mengatur hubungan manusia dengan Allah, seperti akidah dan ibadah. Mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, seperti akhlak, makanan, pakaian. Mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lainnya, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan bahkan negara. Jadi... mulai dari bangun tidur sampai bangun negara semua ada aturannya didalam Islam.
Bukti cinta kita pada Illahi Rabbi adalah dengan tunduk dan patuh pada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sesuatu yang harus kita yakini bahwa ketika Allah memberikan aturan pada kita, karena Allah mencintai dan menyayangi semua ciptaan-Nya. Allah tidak ingin kita tersesat dalam kehidupan ini. Allah ingin kita selalu berada di jalan yang benar dan lurus.
Oleh karena itu, kita harus mengambil aturan Islam secara menyeluruh (kaffah) bukan sebagian-sebagian. Dalam hal ini, Allah juga sudah mengingatkan kita didalam QS Al-Baqarah ayat 208 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu".
Bukti cinta kita pada Rasulullah Muhammad saw. adalah dengan senantiasa mengikuti apa yang dicontohkan pada umatnya, menjadikan Nabi Muhammad saw. sebagai suri tauladan dalam seluruh aspek kehidupan. Meneladani semuanya, tanpa terkecuali, tanpa nanti dan tanpa tapi. Baik itu perkataan, perbuatan ataupun diamnya Rasul.
Seperti firman Allah dalam QS.Al-Ahzab ayat 21 :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya :
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah".
Jika kita memang mencintai Allah dan Rasulullah Muhammad saw. Rindu yang membuncah dan menggelora ingin segera bertemu, mari sama-sama kita buktikan cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya dengan senantiasa tunduk dan patuh pada perintah-Nya. Mengikuti jejak Rasulullah Saw sesuai dengan apa yang telah dicontohkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Dengan demikian, bagi siapa saja yang mengaku cinta Nabi, maka juga harus cinta Syariat. Menjadi bagian dari barisan orang-orang yang memperjuangkan Islam kaffah, tetap istikamah dalam perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah Rasyidah.
Allahu Akbar. [Ma]
Tanjung Morawa, 30 September 2023
0 Comments: