Headlines
Loading...
Oleh. Homsah Artatiah Achmad

Rindu kami padamu ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya Rasul
Serasa dikau di sini

Cinta iklasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja...

Aku jadi ingat lirik lagu "Rindu Rasul" yang dibawakan oleh Bimbo. Lagu lawas saat aku masih duduk di bangku SD. Kesan lagu tersebut begitu mendalam. Ingin rasanya aku berjumpa dengan Beliau walau hanya dalam mimpi. 

Apakah aku sudah pantas untuk berjumpa dengan Beliau? Astagfirullah, aku sangat malu. Pantaskan diriku untuk berjumpa denganmu wahai kekasih Allah. 

Hari ini 12 Rabiul Awal 1445 H.  Kaum muslimin memperingati sebagai hari kelahiran Rasulullah Muhammad saw. Beliau adalah Khairul baroya/ penciptaan terbaik. Banyak peristiwa besar yang mengiringi kelahiran Baginda tercinta. Kita tentu mengetahui berita luluh lantaknya pasukan gajah raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah? Ini merupakan peristiwa besar yang membuktikan betapa Allah Swt. Maha Kuasa mampu menghancurkan kesombongan manusia. Kemudian ada peristiwa matinya api pemujaan di Persia, dan sebagainya.

Rasulullah saw. adalah  suri teladan terbaik hingga  akhir zaman. Marilah kita bersalawat untuk Beliau agar kita mendapat syafaatnya serta kebaikan-kebaikan yang Allah janjikan. Allah Swt. berfirman yang artinya: " Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (TQS Al-Ahzab: 56).

Di ayat yang lain yang artinya: 
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (TQS Al-Ahzab:21). 

Masyaallah, Kiai H. Rokhmat S Labib menjelaskan bahwa makna "laqod kaana" memiliki makna yang luar biasa, menunjukkan arti sungguh-sungguh/ benar-benar. 

Kemudian ada lafaz "Fii Rosuulillahi" yang bermakna kekhususan hanya pada diri Rasulullah, bukan pada orang lain sebagaimana "Iyyaka na'budu" yang artinya hanya kepada Allah. Artinya suri teladan yang baik itu hanya ada pada diri Rasulullah, bukan pada diri Karl Marx, Lenin, Stalin, dan lain-lain. Allah juga menegaskan Fii Rosulillah itu supaya kita tidak salah. Hanya pada Rasullullah, tidak disebut fii Muhammad.

Rasulullah adalah pribadi mulia. Beliau manusia pilihan. Diwahyukan kepadanya firman Allah (Kalamullah) yang mulia. Sehingga apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh Rasulullah itu artinya berasal dari Allah. 

Cinta Rasul perlu bukti. Bukti kecintaan kita kepada Rasul yaitu dengan selalu berusaha menjadi manusia bertakwa. Manusia yang selalu menjalankan semua perintah Allah Swt. dan menjauhi semua laranganNya. Manusia yang akan berusaha menjalankan syariatnya yang tertulis di dalam kitab Al-Qur'an tanpa pilih-pilih seperti prasmanan. Pilih syariat yang enak saja namun mencampakkan syariat yang dianggap memberatkan. 

Mengakui Rasulullah sebagai nabi, namun mengingkari syariat Rasulullah sebagai kepala negara. Astagfirullah,  padahal hakikatnya syariat Allah Swt. dibuat oleh al-Khalik/pencipta manusia yang mengetahui semua potensi manusia. Artinya yang namanya pencipta tentu sangat mengetahui kelemahan dan kelebihan produk yang diciptakannya. Manusia akan celaka saat tidak mengikuti petunjuk penciptanya.

Jadi, kalau ingin taat kepada Allah, maka harus taat kepada Rasulullah, pemimpin para nabi sekaligus kepala negara. Sudah kah kita taat sepenuh hati kepada Rasulullah? Katanya cinta, katanya rindu? Mana buktinya? Yuk kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa tapi, tanpa nanti. Wallahua'lam bissawab. [ry]

Baca juga:

0 Comments: