motivasi
Ibrah dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Oleh. Dewi Khoirul
"Cinta kepada Nabi Menuju Islam Kafah", tema ini yang diambil untuk peringatan maulid nabi tahun ini yang disiarkan secara langsung pada titik-titik nonton bareng di seluruh Indonesia.
Sebagai narasumber yang pertama tampil adalah Ustaz Rahmat S. Labib. Beliau menyampaikan tentang Rasulullah saw. adalah uswah hasanah sebagaimana yang telah
Allah firmankan dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab: 21,
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
Ustaz menjelaskan bahwa, pada ayat tersebut ada dua tauqid yang menunjukkan betapa sungguh-sungguh, dan benar-benar untuk meyakinkan kepada kita bahwa pada diri Rasulullah terdapat teladan yang baik.
Ketika kata Rasulullah didahului oleh jer majrur yaitu fii maka itu memberikan makna khusus pada diri Rasulullah.
Bahwa teladan yang baik itu hanya teladan pada diri Rasulullah saw.
Beliau juga menyampaikan hakikat dari uswah hasanah antara lain, kamu kerjakan apa yang nabi kerjakan, kerjakan seperti yang Rasulullah kerjakan. Misalkan beliau berdiri kita juga berdiri, beliau berjalan kita juga berjalan, maka jika beliau berjalan kita tetap duduk itu berarti tidak mengerjakan sebagaimana yang dikerjakan oleh nabi. Jika beliau mewajibkan kita harus mewajibkan, kalau beliau mewajibkan tapi kita mrngharamkan berarti kita tidak mengerjakan sebagaimana yang dikerjakan oleh nabi.
Luar biasa menyentuh hati dan pemikiran jika benar-benar kita menyimak penyampaian dari Ustaz Rahmat, karena jika umat ini betul dalam meneladani nabi pastilah umat ini hidup dalam kesejahteraan hidup karena menerapkan aturan-aturan dari Allah sang pencipta alam semesta.
Namun, banyak faktor yang menyebabkan umat ini masih enggan menerapkan aturan-aturan Allah salah satunya adalah gempuran yang luar biasa dari musuh-musuh Islam sehingga menyebabkan umat ini lemah dalam tsaqofah dan lemah dalam bahasa arab. Padahal awal hancurnya peradaban Islam adalah ketika umat islam sudah jauh dari bahasa arab, sehingga ijtihad tidak bisa dilakukan dan hasilnya tsaqofah asing masuk tidak tersaring lagi.
Akhirnya sekarang kehidupan Islam tidak ada lagi yang ada hanyalah kehidupan orang-orang islam tanpa aturan Islam menaungi mereka dan tanpa seorang pemimpin yang melindungi mereka. Wajar jika hari ini kaum muslimin hidup dalam keterpurukan penuh dengan penderitaan dalam setiap lini kehidupan mereka.
Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan umat ini dari keterpurukan adalah kembali pada penerapan Islam kafah dibawah naungan khil4f4h, dan ini butuh adanya perjuangan yang besar dan sungguh-sungguh dalam meraihnya. Perjuangan yà ng harus mengikuti dari uswah hasanah kita yaitu Rasulullah saw. dengan tahapan-tahapan dakwah yang pernah dilalui oleh Rasulullah saw. juga.
Insyaallah dengan tekad yang kuat serta keikhlasan dari para pejuang dakwah dan benar dalam menapaki jalan dakwah Rasulullah, izzul Islam wal muslimin akan bisa diraih kembali.
Wallahualam bissawab. [My]
Alhamdulillah segala pujian hanya bagi Allah SWT, jazzakunallah khairan katsir tim media SSCQ atas tayangnya tulisan saya, semoga kerja keras antunna mempercantik tulisan saya supaya layak tampil diberikan balasan kebaikan yang berlimpah oleh Allah, Sebagai wujud rasa senang itu sudah saya share link-nya dibeberapa tempat di sosmed yang saya punya, semoga semakin banyak umat yang tercerahkan dengan mengunjungi media SSCQ.
BalasHapus