
OPINI
Kapitalisme Solusi Eksploitasi Anak, Berchandaaa
Oleh. Wie Amanah
Anak sebagai titipan dari Allah sepatutnya kita jaga dengan baik, di tangan mereka lah estafet perjuangan akan dilanjutkan. Mereka merupakan generasi emas, calon para pemimpin peradaban.
Maka menjadi keharusan bagi kita semua mewujudkan dan mempersiapkan generasi emas untuk masa depan.
Namun bagaimana bila aset negara ini terjebak dalam eksploitasi anak dan tidak terpenuhi hak-haknya, seperti hak mendapat pengasuhan, hak nafkah, hak pendidikan yang layak, hak hidup dan hak mendapat ASI?
Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), ada 21.241 anak yang menjadi korban kekerasan di dalam negeri pada 2022. Berbagai kekerasan tersebut tak hanya secara fisik, tapi juga psikis, seksual, penelantaran, perdagangan orang, hingga eksploitasi (Data Indonesia.id,/7/3/2023).
Eksploitasi anak masih marak terjadi, pada Kamis, 14 September 2023 lalu, Polda Metro Jaya menangkap seorang perempuan berinisial FEA (24), seorang muncikari pada kasus prostitusi anak di bawah umur atau perdagangan orang melalui media sosial. Yang menjadi Korban SM (14) dan DO (15), mereka mengenal tersangka melalui media sosial (Republika.Co.id, 24/9/2023).
Seorang ibu di Malang terbukti melakukan penganiayaan dan eksploitasi anaknya, ASA (14) dan AER (4) sejak September 2023, keduanya disuruh berjualan makanan di pinggir jalan, bila tidak melakukan maka mereka akan disiksa. (SindoNews,31/5/2023).
Kapitalisme Bukan Solusi
Eksploitasi Sosial, seksual serta ekonomi terjadi karena dampak penerapan sistem kehidupan batil bernama sekularisme kapitalisme. Yaitu memisahkan kehidupan manusia dari agama dan fokus pada pencapaian materi semata dengan menghalalkan segala cara. Maka tidak heran hukum yang diterapkan juga bukan hukum dari Allah.
Peringatan Hari Anak setiap tahun dan penghargaan untuk kota atau kabupaten layak anak pun, tidak mampu memberi solusi bagi masalah ini.
Eksploitasi dan perdagangan pada anak tetap terjadi selama masih menggunakan sistem kapitalisme dan liberalisme. Rakyat dibiarkan mengahadapi masalah dan mencari solusi sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dengan regulasi yang minim, negara tidak mampu dalam menolong hajat hidup rakyatnya bahkan cenderung abai, para penguasa sibuk mencari keuntungan pribadi tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat, bahkan membebani rakyat dengan berbagai pungutan pajak yang memberatkan.
Tentu berbanding terbalik dengan kekayaan Indonesia yang melimpah, yang apabila dikelola dengan benar bisa memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali.
Di tengah kesulitan hidup yang dijalani, banyak orang yang menghalalkan segala cara tanpa berpikir panjang bagaimana akibat yang akan ditimbulkan. Eksploitasi anak menjadi anak jalanan, pekerja seksual, pengemis, bahkan pengedar obat terlarang, seringkali menjadikan kemiskinan dan desakan ekonomi sebagai alasan.
Terbukti sistem kapitalisme yang diterapkan negara, gagal menjamin kesejahteraan rakyat, tidak mampu membentuk keluarga yang memiliki tanggung jawab mengasuh, mendidik dan melindungi anak-anak. Selain itu juga gagal mencetak pribadi individu yang beriman kepada Allah dan berkepribadian Islam.
Solusi
Apabila hukum Allah yang diterapkan negara, maka seluruh sendi kehidupan akan bersandar pada hukum Allah semata yang dalam penerapannya adil bagi semua warga negara. Bahkan dalam sistem kehidupan Islam, negara juga berkewajiban melindungi semua rakyat termasuk anak-anak. Negara yang demikian disebut sebagai Kh14f4h.
Meski Kh1l4f4h tidak turut campur dalam urusan privasi sebuah keluarga, Kh1l4f4h akan memastikan setiap anggota keluarga mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Sehingga keluarga mampu melahirkan generasi berkualitas dan tangguh.
Kh1l4f4h melalui serangkaian mekanisme kebijakan yang bersumber dari hukum syariat. Memberi hukuman bagi pelaku eksploitasi sesuai syariah agar memberi efek jera, menjamin setiap kepala keluarga mendapat pekerjaan yang layak sehingga mampu memberi nafkah keluarganya dengan baik.
Kh1l4f4h juga memberi jaminan kebutuhan dasar rakyat seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan secara gratis tanpa terkecuali. Sehingga setiap anak akan mendapat layanan terbaik dan menjaukahkan mereka dari praktek eksploitasi. Kh1l4f4h mengarahkan agar orang tua, memberikan pengasuhan yang terbaik untuk putra-putri mereka sebagai salah satu pemenuhan
hak anak.
Kh1l4f4h juga menerapkan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam sehingga membentuk generasi tangguh yang berkepribadian Islam. Membatasi dan mengawasi informasi berbagai media yang masuk sesuai syariat Islam.
Keadaan inilah yang akan terwujud pada kebangkitan kejayaan Islam dengan memberlakukan sistem negara kh1l4f4h dalam rangka membangun generasi yang unggul serta penjagaan umat. Sehingga membutuhkan sinergi antara individu, masyarakat dan negara.
Terbukti hanya dengan sistem Islam kaffah yang bisa membawa umat kedalam kesejahteraan. Sudah saatnya mengganti sistem batil kapitalisme dengan sistem Islam. Wallahu a'lam bi ash-shawab. [ry].
Baca juga:

0 Comments: