Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina
(Ibu Rumah tangga dan Pegiat Literasi)

Didalam Al Quran tidak ada sosok Nabi yang dipuji sebegitu tinggi seperti halnya baginda Nabi Muhammad SAW. Bahkan dalam satu ayat Rasulullah disebut sebagai teladan terbaik (Uswah Hasanah) sepanjang masa untuk manusia yakni tokoh identifikasi atau dalam bahasa modern sekarang dinamakan role model.

Lalu hal apa yang membuat Rasul memiliki keistimewaan dihadapan Allah juga makhluk lainnya? 

Rasulullah dari sejak kelahirannya hingga dewasa tak henti-henti diliputi keistimewaan. Beliau begitu istimewa dibanding nabi dan rasul lainnya karena beliau merupakan rahmat bagi seluruh alam. Beliau adalah rasul Allah paling mulia sebab memiliki keutamaan yang tidak bisa dicapai oleh seluruh makhluk. Rasulullah Saw juga manusia yang agung, salah satu bukti keagungannya adalah turunnya perintah bersholawat untuk beliau. Seperti diabadikan dalam Al Qur'an surat Al ahzab ayat 56: " Sesungguhnya Allah dan para malaikat bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawat lah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya" (QS: Al ahzab:56)
        
Rasulullah Saw. juga memiliki kepribadian yang agung dan patut diteladani. Dalam konsep umum ada empat sifat Nabi yang patut dicontoh yaitu: sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah. Namun selain sifat-sifat tersebut dalam kesehariannya terdapat banyak sikap mulia yang sudah sepatutnya kita ketahui dan juga kita teladani tentunya.
        
Beberapa diantaranya adalah pertama tidak pendendam. Pada waktu Nabi hijrah ke Thaif untuk mendakwahkan agama Islam, beliau menerima penolakan bahkan sampai dilempari batu hingga berdarah dan terluka. Namun beliau sedikit pun tidak ada rasa dendam. Bahkan ketika malaikat Jibril atas perintah Allah menawarkan bantuan untuk menghancurkan Kaum Thaif, justru Rasul menjawab jangan, beliau berprasangka baik dan berdoa semoga kelak anak cucu mereka yang akan melaksanakan Islam. Sungguh sebuah sifat mulia yang ditunjukkan oleh beliau karena sebenarnya mudah saja baginya menjawab "ya" atas tawaran Jibril tersebut, namun beliau justru tidak lakukan dan memilih memaafkan. Nabi paham betul bahwa dendam adalah penyakit yang jika dipelihara maka akan merusak jiwa dan menimbulkan penyakit fisik. Maka tinggalkan rasa dendam dengan cara memaafkan apapun kesalahan orang lain karena dendam samasekali tidak ada manfaatnya.
        
Kedua tidak pernah mencela makanan. Rasulullah sama sekali tidak pernah mencela makanan apabila ada makanan yang beliau tidak sukai atau tidak sesuai dengan seleranya. Terkadang kita juga pasti pernah menemukan makanan yang tidak kita sukai atau tidak sesuai selera kita, maka jangan mencelanya tetapi diamlah dan tinggalkan saja makanan tersebut. Yakinlah ada orang lain yang pasti menyukainya. Karena persoalan selera akan berbeda bagi setiap orang.
       
Ketiga Nabi pernah mengganjal perutnya dengan batu karena lapar. Subhanallah kita mungkin belum sampai mengalami kejadian seperti yang dialami nabi. Namun jika kita sampai pada posisi tersebut, maka bersabarlah atas keadaan tersebut. Berupaya lah untuk dapat memperoleh rezeki dengan cara yang halal sambil menguatkan ikhtiar dan melihat keadaan sekitar bahwa pasti ada orang lain yang hidupnya jauh lebih sulit dan prihatin dibandingkan dengan hidup kita.
        
Ke empat menyayangi orang miskin. Nabi Saw sangat mencintai orang miskin. Sekalipun hidup beliau berada dibawah garis kemiskinan namun kedermawanan beliau tidak perlu diragukan. Perlu kita ingat bahwa Allah menakdirkan kehidupan manusia sesuai kadar dan ketetapanNya. Ada yang berkecukupan namun ada pula yang serba kekurangan. Dan mereka semua ada disekitar kita dan pastinya juga saudara kita. Maka tumbuhkan lah dalam hati rasa menyayangi terhadap sesama dan berusaha berbagi apapun yang kita miliki dengan sesama.
        
Ke lima menambal pakaiannya sendiri. Seperti kita ketahui bersama bahwa nabi adalah seorang pemimpin atau khalifah. Namun hal tersebut justru tidak menghalanginya untuk menambal pakaiannya sendiri dengan tangannya sendiri. Ya begitulah Rasulullah SAW, tidak ada rasa malu ataupun gengsi melakukan hal remeh temeh yang bagi sebagian orang itu menjadi hal tabu. Nabi akan melakukan segala hal yang remeh tanpa malu sekalipun itu menjahit bajunya yang sobek. Maa syaa Allah
        
Ke enam Nabi tidak silau dengan dunia. Padahal kehidupan dunia sangat identik dengan gemerlapnya. Seperti harta, tahta, dan bahkan wanita. Ketika nabi ditawari dunia oleh pamannya sendiri agar berhenti dari jalan dakwah, nabi bergeming dan sama sekali tidak terpengaruh. Nabi tetap konsisten untuk menyebarluaskan agama Islam ke seluruh negeri. Dan karena keistikamahan nya lah Islam mampu tersebar ke seantero negeri seperti yang kita rasakan saat ini. Kita patut bersyukur karena kita terlahir sebagai seorang muslim dan ini adalah berkat perjuangan nabi dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam.
        
Demikianlah beberapa sifat Nabi yang sudah selayaknya kita ketahui dan kita teladani. Sebenarnya masih banyak hal lainnya tentang Rasulullah Saw yang harus kita teladani, karena sudah sangat jelas bahwa Rasul adalah suri tauladan. Dan jika kita mengaku mencintai Nabi maka sudah pasti kita akan menjalankan seluruh ajarannya tanpa terkecuali. Wallahuallam. [Rn]

Baca juga:

0 Comments: