motivasi
Meneladani Rasulullah saw. dengan Totalitas
Oleh. Umi Hafizha
Setiap kali memasuki bulan Rabiul Awal suasana kerinduan umat muslim kepada sosok Rasulullah saw. semakin terasa. Maulid Nabi diperingati, selawat atas beliau bergema di seluruh penjuru negeri. Banyak tabligh akbar diadakan, semua itu semata-mata karena kebahagiaan dan kecintaan umat kepada Rasulullah saw. selain untuk mengingatkan umat akan kemuliaan beliau.
Mengenang momentum kelahiran Nabi saw. sangatlah penting. Terutama sebagai upaya memfokuskan kembali perhatian kita kepada sosok manusia yang paling berjasa di sepanjang peradaban. Tidak lain agar kita mampu menjadikan beliau sebagai satu-satunya sosok pegangan, model perilaku dan suri teladan dalam seluruh aspek kehidupan.
Sungguh dalam diri Rasulullah saw. terdapat suri teladan dalam berkeluarga, dalam bermasyarakat, dan dalam bernegara. Mengenang kelahiran Nabi Muhammad saw. juga agar kita bisa merealisasikan teladan beliau dalam menjalani kehidupan. Dengan itu kita bisa sukses dunia dan akhirat. Semua teladan itu bisa kita dapati pada diri Rasulullah saw. Allah Swt. berfirman: "Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir serta banyak menyebut Allah. (QS.Al-Ahzab: 21).
Nabi Muhammad saw adalah orang yang paling bersungguh-sungguh dalam beribadah. Padahal beliau merupakan sosok yang maksum (terbebas dari dosa) dan sudah dijamin surga. Beliau lakukan semata-mata agar beliau menjadi hamba yang bersyukur.
Beliau adalah pribadi yang paling mulia akhlaknya. Aisyah ra berkata, "Rasulullah saw. adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Tidak pernah berlaku keji, mengucapkan kata-kata kotor, tidak pernah gaduh di pasar, tidak pernah membalas dengan kejelekan serupa. Akan tetapi beliau pemaaf dan pengampun." (HR Ahmad).
Beliau juga paling baik terhadap wanita, teladan terbaik dalam bertetangga, bergaul, berteman, berkuasa dan bermuamalah.
Meneladani Rasul saw. bukan hanya dalam aspek akidah, spiritual, moral dan sosial saja tetapi beliau juga memberikan teladan dalam kepemimpinan dan bernegara, berpolitik baik dalam negeri maupun luar negeri, menjalankan pemerintahan, menerapkan hukum dan menyelesaikan persengketaan.
Maka dari itu kita sebagai umatnya harus totalitas menjadikan Rasulullah saw. sebagai panutan dan suri teladan dalam seluruh aspek, baik dalam aspek individu, masyarakat, dan bernegara.
Salah satu aspek teladan Rasulullah saw. yang saat ini penting untuk kita terapkan yaitu teladan kepemimpinan. Ketika diterapkan bisa menyelesaikan problem-problem yang mendera masyarakat saat ini, sekaligus membawa kepada kehidupan yang dipenuhi ketentraman dan keberkahan.
Perlu kita ketahui bahwa kehadiran Rasulullah saw. tidak sebatas penyampai risalah semata. Beliau sekaligus juga sebagai pemimpin yang wajib ditaati setiap perintah dan larangannya.
Hal ini ditegaskan dalam QS. An-Nisa: 65 bahwa di antara bukti kesempurnaan iman adalah menjadikan Rasul saw. sebagai hakim dan keputusan beliau diterima tanpa keberatan sedikitpun. Sepeninggal Rasulullah saw. hal itu adalah dengan menjadikan syariah sebagai hukum untuk memutuskan berbagai perkara yang ada di masyarakat.
Rasulullah saw. juga memberikan teladan bagaimana menjalankan pemerintahan Islam. Beliau membangun struktur negara, mengangkat para penguasa baik muawin, wali maupun amil, menunjuk dan mengangkat para panglima dan komandan pasukan, membentuk kepolisian dan mengangkat kepala polisi. Beliau juga mengangkat qadhi (hakim) untuk berbagai wilayah, mengangkat para pegawai administratif untuk berbagai urusan. Hal itu merupakan sebagai penjelasan atas kewajiban untuk menerapkan hukum-hukum Islam.
Sebagai kepala negara Madinah, Rasulullah saw. menerapkan syariat Islam secara menyeluruh sejak awal berdirinya negara Islam. Dalam menjelaskan syariat Islam, Rasulullah sangat konsisten. Misalnya, beliau menolak permintaan untuk meringankan hukuman terhadap wanita terpandang yang mencuri, meskipun permintaan tersebut disampaikan oleh orang yang sangat dekat dengan beliau.
Rasulullah saw. berhasil menyatukan dan melebur masyarakat yang beliau pimpin menjadi satu kesatuan umat dengan ikatan yang kokoh, yaitu ikatan akidah Islam.
Rasulullah saw. juga memimpin umat untuk menjalankan misi mulia untuk menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Islam dan penerapannya secara totalitas akhirnya merambah ke berbagai negeri menebarkan rahmat ke seluruh alam.
Walhasil, semua keteladanan Rasulullah saw. itu harus diteladani secara totalitas, termasuk dalam keteladanan kepemimpinan. Meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad saw. bukan hanya meneladani beliau sebagai sosok pemimpin, tetapi juga meneladani dan merealisasikan sistem yang beliau gariskan dan contohkan, yaitu sistem Islam, melalui penerapan Islam secara menyeluruh. Termasuk syariah Islam Khil4f4h.
Wallahualam bissawab. [Ys]
Tiada habisnya jika mendengar kisah sang Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Yang selalu membuat hati bergetar akan setiap haru kisahnya... Barakallah Bunda Naskahnya Next ditunggu naskah terbaiknya 🥰❤️
BalasHapusMasyaallah rasulullah memang teladan terbaik dan terlengkap sepanjang zaman, semoga banyak manusia yang tercerahkan dengan tulisan bunda.
BalasHapus