Hikmah
Mengadu pada Allah dan Rasulullah
Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa
Di hari Sabtu pagi, tanggal 30 September 2023, tersentak diri ini ingin menghubungi teman member di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ) teteh shalihah Neni Arini yang sedang melaksanakan ibadah umrah di Baitullah. Maksud hati ingin minta didoakan agar diri yang dho'if ini menjadi salah satu hamba pilihan Allah yang akan dipanggil melangkahkan kaki menuju Baitullah.
Masya Allah, teteh malah nawarin video call. Karena teteh sedang berada pas didepan ka'bah. Ya Allah, kok jadi salah tingkah plus terharu saat ditawari teteh video call. Malah jadi bingung mau do'a apa, karena banyak banget proposal do'anya.
Belum pun dimulai video callnya tapi air mata sudah tumpah tak tertahankan lagi. Rindu yang membuncah pada Allah dan Baginda Rasulullah Muhammad Saw manusia paling mulia membuat diri ini bergetar, terasa hina dan penuh dosa. Seorang pendosa yang memiliki banyak permohonan. Seorang pendosa yang memiliki mimpi tinggi, tapi sujud masih kurang rendah. Seorang pendosa yang memiliki permintaan beribu-ribu tapi sujud terburu-buru. Astaghfirullahal'adziim.
"Kun Fayakun", tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Hamba sangat ingin bertemu dengan-Mu ya Allah, sangat ingin bertemu dengan Rasul-Mu. Menghadap-Mu dengan membawa diri yang hina. Memohon ampunan atas kelalaian dan kekhilafan diri yang belum optimal menjadi hamba yang bertakwa, menjadi pengemban dakwah yang ikhlas dan sabar dalam menyampaikan risalah.
Ya Rasulullah, saat ini umat tidak lagi menerapkan aturan Allah secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Padahal Islam adalah agama yang mulia, agama yang sempurna, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Tapi ya Rasulullah, Islam hanya diambil sebagian saja. Itupun hanya sekedar ibadah ritual. Sementara aturan Islam yang mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lainnya, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemerintahan tidak diambil ya Allah, ya Rasulullah, aturan yang diterapkan bukanlah berasal dari aturan Allah tapi dari manusia itu sendiri.
Masih ada umat yang memakan riba, padahal jelas-jelas riba adalah sesuatu yang diharamkan. Narkoba makin merajalela, kesehatan mahal, pendidikan semakin memprihatinkan, pergaulan bebas juga semakin bablas, hukum berpihak pada yang punya harta, pemerintahan pun hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok saja. Padahal bukan seperti itu yang engkau contohkan ya Rasulullah.
Ku tak mau hidup dalam kesengsaraan, kemaksiatan, kezaliman, ketertindasan, dan lain sebagainya. Ku mau hidup berkah dengan syariat Allah. Kurindu pada-Mu ya Rabb...kurindu padamu ya Baginda Rasulullah. Kurindu hidup sejahtera, bahagia didalam naungan syari'at-Mu.
Allah SWT berfirman yang artinya :
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-A'raf : 96).
Insya Allah atas izin-Mu semua itu bisa terwujud, ketika aturan Allah diterapkan secara menyeluruh dalam naungan Islam Kaffah. Akan ku buktikan cinta dan rinduku pada Allah dan Rasulullah Muhammad Saw dengan terus berjuang agar semua syari'at Allah bisa diterapkan dan sesuai dengan metode yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Semoga bisa tetap istikamah, menjadi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga tetap menjadi bagian orang-orang yang memperjuangkan agama Allah hingga akhir hayat, Aamiin Allahumma Aamiin. [ry].
Tanjung Morawa, 01 Oktober 2023
0 Comments: