Nabi Muhammad Teladan kehidupanku

Oleh. Neni Arini

Rasanya tak akan pernah habis kekaguman dan cinta terhadap sosok Nabiyullah Muhammad Saw, sosok manusia mulia, yang Allah hadirkan di muka bumi ini sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia terkususkan kaum muslimin.

Begitu cintanya hamba padamu Ya Rasullullah, selalu ada getaran hati dan jiwa ketika mendengar namamu disebut. Selalu ada airmata bahagia ketika lisan ini memujimu, dan menyebut namamu.

Walaupun raga tak pernah bertemu, walaupun mata tak pernah melihat, bahkan tak sama zaman yang dijalani, tetapi kita sebagai umat Nabi Muhammad merasakan kenikmatan ketika mencintainya. Mencintai semua kebaikannya, sifat-sifatnya serta ajaran-ajarannya. Bahkan kami pun mencintai para sahabatnya dan para salafus Sholih.

Mahluk mulia yang Allah turunkan untuk memberikan petunjuk dan contoh kebaikan bagi umatnya. Tiadalah pernah habis cinta yang dimiilki untuk sang Uswatun Hasanah. Ketika mendengar namanya ada kesejukan tersendiri yang dirasa, tak salah ketika kelahirannya membawa kebahagiaan buat keluarga dan orang-orang yang ada disekitarnya.

Bahkan Siti Aminah ibunya Nabi Muhammad ketika mengandung Muhammad, Siti Aminah tidak merasakan berat sebagaimana dialami oleh ibu-ibu hamil pada umumnya. Bahkan ketika Nur Muhammad SAW masuk ke dalam rahim Aminah, Allah SWT memerintahkan malaikat supaya membuka pintu surga dan memberi tahu semua penghuni langit dan bumi tentang berita kelahiran Sang Nabi.

Bahkan alam semesta pun bahagia menyambut kelahiran Nabi Muhammad, tanah-tanah di sekitar kawasan Makkah sebelumnya kering kerontang. Namun menjelang kelahirannya, tanah di sana menjadi subur, pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah lebat. Hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membicarakan serta mengumumkan berita akan lahirnya Nabi Muhammad SAW. 

Begitu istimewanya akan kelahiran Nabi Muhammad, sehingga sampai hari ini, para umatnya selalu merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad dengan berbagai macam cara sebagai bentuk cinta dan sayangnya kepada Nabi Muhammad. Tak jarang kita jumpai kaum muslimin mengadakan seremonial-seremonial ketika bulan Rabiul awal hadir, karena Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiu'l Awal pada Tahun Gajah di tengah keluarga Bani Hasyim di Makkah. 

Rasulullah merupakan sosok suri teladan untuk kita semua. 

Allah berfirman dalam  Surat Al-Ahzab ayat 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Keteladanan Nabi SAW bukan hanya dalam dakwah dan akhlaknya, tetapi juga dalam beribadah kepada Allah. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Mughirah bin Syubakra, ia berkata bahwa:

'Rasulullah selalu bangun malam (shalat tahajud) sehingga kakinya bengkak. Ketika dikatakan kepadanya bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosa kamu yang terdahulu dan akan datang. Nabi SAW menjawab "Apakah tidak patut aku menjadi orang yang bersyukur?" (HR Bukhari)

Banyak contoh sifat-sifat dan keteladanan dari Rasulullah yang bisa kita amalkan dalam kehidupan kita ini. 

Rasulullulah memiliki sifat sidik, amanah, fathonah, dan tablig. Sidik artinya orang yang jujur. Nabi Muhammad menjadi orang yang selalu jujur dalam segala hal apapun. Baik sebagai utusan Allah SWT maupun sebagai seorang pedagang pada masanya, setiap perkataan Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengandung kebohongan sedikitpun. Tidak seperti di jaman sekarang ini betapa mahalnya sebuah nilai kejujuran.

Amanah adalah dapat dipercaya. Nabi Muhammad Saw memiliki kekuatan untuk membangun kepercayaan antar umat manusia. Nabi Muhammad Saw pun mendapat gelar Al-Amin yang artinya dapat dipercaya.

Fathonah berarti orang yang pandai atau cerdas. Kecerdasan Nabi Muhammad SAW sudah terlihat sejak kecil. Beliau sudah menunjukkan cara berpikir kritis bahkan sejak masih anak-anak. Cerdas dalam berdagang, cerdas dalam menyiarkan dakwah Islam dan juga cerdas dalam hal lainnya.

Tablig artinya orang yang menyampaikan. Nabi Muhammad Saw menyampaikan apa yang Allah Swt firmankan tanpa ada kebohongan atau sesuatu yang diputarbalikan. Itulah yang patut kita contoh untuk menyampaikan hal-hal kebaikan bukan hal yang menyesatkan.

Sesungguhnya rinduku padamu adalah pinta, rinduku padamu selalu ada dalam doaku, berilah syafaatmu kepadaku Ya Nabiyullah Muhammad.

Ya Nabi salam alaika,

Ya Rasul salam alaika,

Ya Habib salam alaika,

Sholawatullah alaika,

Meskipun Nabi Muhammad sudah dijanjikan oleh Allah sebagai ahli surga, ibadah Rasulullah tetap melebihi manusia-manusia lainnya. Sehingga beliau lah sosok pemimpin yang wajib kita teladani dalam segala hal di kehidupan ini.

Shalawat Jibril adalah shalawat yang selalu membuat air mata tumpah ruah. Tak sanggup ketika lirik ini dilantunkan, karena begitu cintanya hamba padamu Ya Muhammad

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Semoga Sholawat dari Allah atas (Nabi) Muhammad

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Semoga Sholawat dan salam dari Allah atasnya.

صَلَّى اللهُ   مُحَمَّد

Semoga Sholawat dari Allah atas (Nabi) Muhammad.

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Semoga Sholawat dan salam dari Allah atasnya (Rasulullah).

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ

Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama.

أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ

Engkau cahaya di atas cahaya.

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ

Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama.

أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ

Engkau cahaya di atas cahaya.

أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَغَالِي

Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya.

أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ

Engkaulah pelita hati.

يَاحَبِيْبِى يَامُحَمَّدْ

Wahai kekasihku, wahai Muhammad.

يَاعَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ

Wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia).

يَامُؤَيَّدْ يَامُمَجَّدْ

Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu).

يَاإِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ

Wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat.

Ya Allah jadikan hambamu menjadi orang-orang yang selalu dapat mencontoh segala kebaikan dari Baginda Rasulullah, sang Uswatun Hasanah. Tanamkan hati ini untuk senantiasa terpaut padaMu Ya Rabbi dan Nabiyullah Muhammad Saw, dan ijinkanlah hamba untuk mendapatkan syafaat di yaumul qiyamah nantinya. Allahu Akbar.

Sidoarjo, 19 September 2023

Neni Arini