motivasi
Pemuda Beriman Pemuda Harapan
Oleh. Utami Ummu Irul
Tak bisa dimungkiri, pemuda hari ini sangat memprihatinkan kondisinya. Bahkan, ibarat penyakit, sudah sangat akut. Sehingga lahirlah istilah "generasi strawberry" sebagai julukan bagi para pemuda hari ini. Apakah itu generasi strawberry? Bukankah strawberry itu indah? Yup, betul! Memang buah yang satu ini, banyak memikat hati manusia dengan pesonanya. Namun, justru dengan wujudnya yang indah itu membuat banyak orang tidak menyadari bahwa ternyata strawberry itu sangat lemah kondisinya di tengah balutan fisiknya yang memikat.
Demikian pula istilah generasi strawberry. Sebagaimana buah strawberry itu sendiri. Luarnya indah, memikat dan mempesona, tapi sejatinya mereka lemah dan rapuh. Gampang sekali hancur, mudah sekali stres atau depresi tatkala keinginannya tidak tercapai.
Banyak dari pemuda saat ini melampiaskan kekecewaannya ataupun kebuntuannya dalam memecahkan masalahnya dengan perilaku nirfaedah dan bahkan aktivitas hina.
Di antara perilaku yang menunjukkan lemahnya jiwa para pemuda hari ini adalah suka tawuran, suka mencuri, merampok, seks bebas, melukai diri sendiri yang disebut "barcode," hingga bunuh diri.
Mengapa pemuda kita begitu rapuh? Bukankah mereka mayoritas pemuda Islam? Inilah yang akan kita kupas secara tuntas. Ada beberapa hal yang menjadikan para pemuda di negeri ini demikian rapuh. Yang pertama, lemahnya keimanan pada individu para pemuda negeri ini. Meski kebanyakan beragama Islam, namun mereka hanya mengambil Islam sebagai ibadah ritual saja. Sementara untuk aktivitas sehari-sehari lebih memilih bebas tanpa aturan Islam. Istilah sekarang namanya sekularisme, pemisahan antara agama dan kehidupan.
Mereka lebih suka bergaya hidup hedonis.
Yang menjadi fokus mereka adalah food, film, fashion, dan football. Intinya berbagai hal yang selalu bikin fun-fun terus.
Kedua, lemahnya budaya saling menasihati di tengah masyarakat. Hal ini menjadikan tidak adanya kontrol di tengah-tengah para pemuda di lingkungan hidupnya. Sehingga banyak pemuda tumbuh tanpa nasihat dan peringatan dari lingkungannya.
Ketiga, tidak adanya penguasa atau pemerintahan yang menerapkan aturan yang tegas dan sahih untuk mengatur rakyatnya. Dan peraturan tersebut bisa berfungsi sebagai preventif sekaligus pembuat jera para pemuda yang melakukan tindakan-tindakan hina yang jauh dari nilai-nilai luhur (sesuai Islam).
Dari ketiganya ini, yakni individu, masyarakat dan negara/pemerintah, yang paling efektif adalah negara. Hal ini disebabkan karena pemerintah/negara memiliki wewenang untuk menerapkan undang-undang atas rakyatnya yang diterapkan pada semua lini kehidupan.
Misalnya dalam bidang pendidikan, negara bisa mengadopsi kurikulum yang sahih, yang bersumber dari Sang Maha Sempurna. Kurikulum pendidikan asasnya adalah akidah Islam. Tidak boleh materi ajar yang bertentangan Islam. Dengan kurikulum seperti ini, bisa dijamin output dari sebuah pendidikan, pastilah generasi-generasi yang cerdas dan beriman. Pemuda beriman yang menjadi harapan sebuah peradaban.
Demikian juga terkait dengan cara untuk memperoleh kebahagiaan selama hidup di dunia ini. Harusnya memakai standar Islam, bukan ala kapitalis seperti saat ini. Kapitalis berpandangan bahwa sumber kebahagiaan seseorang itu tatkala memiliki, harta yang melimpah, serta tahta yang tak tergoyahkan. Sementara standar Islam terkait kebahagiaan adalah tatkala bisa menaati Allah secara totalitas/ merdeka beriman. Dengan kondisi merdeka beriman, dijamin manusia akan bahagia hidupnya fiddunya wal akhirah.
Dengan memiliki standar berpikir Islam, bisa dipastikan seluruh pemuda khususnya dan manusia pada umumnya akan senantiasa mengingati sabda dari manusia mulia, Rasulullah saw. berikut ini, "Tidak akan bergeser kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana dia mengamalkan ilmunya."
Dengan memahami dan merenungi hadis tersebut secara terus menerus, insyaa Allah pemuda-pemuda negeri ini khususnya dan dunia umumnya akan menjadi pribadi yang hebat dan cerdas.
Wallahu a'lam bish shawab. [My]
Tulisan yang sangat luar biasa. Semoga generasi muda tersadarkan dan menjadi pemuda harapan
BalasHapusTulisan yang sangat memotivasi kaum pemuda.
BalasHapus