Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Khoirul

Dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab Ayat 21, Allah berfirman yang artinya :
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah".

Bulan Rabi'ul Awal adalah momentum peringatan yang banyak dinanti oleh kaum muslimin, karena pada bulan itu ada peristiwa sejarah yang agung yakni lahirlah manusia pilihan Allah yang membawa peradaban dunia gemilang dengan risalah yang diembannya yaitu kelahiran Nabi Muhammad saw. sebagai rasul akhir zaman dengan membawa risalah Islam untuk umat seluruh dunia sampai akhir zaman.

Rasulullah saw. diturunkan oleh Allah Swt. sebagai contoh yang terbaik untuk umat manusia, supaya umat manusia bisa mengatur kehidupan di dunia ini sesuai apa yang telah di syari'atkan kepada nabi-Nya.
Dan Allah telah menjelaskannya dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab tersebut.
Bahwasanya benar-benar  pada diri Nabi Muhammad saw. itu ada contoh yang baik, bukan pada manusia lain.

Bagi kaum muslimin yang mengaku mencintai Nabi Muhammad saw. maka harus  dibuktikan dengan cara mengikuti apa-apa yang disampaikan atau dicontohkan oleh Rasulullah saw, misalkan rasul berjalan diapun harus berjalan, jika rasul duduk diapun harus duduk. Namun jika rasul berjalan dia tetap duduk ditempatnya itu tidak dikatakan mengikuti rasul.

Jika rasul menyampaikan seorang wanita yang sudah baliq harus menutup auratnya seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan maka hendaknya setiap kaum muslimah melaksanakannya.
Jika rasul mengharamkan riba, maka tidak layak bagi kita membolehkan untuk mengambil riba walau sedikit.
Juga ketika rasul mencontohkan penerapan hukum-hukum Islam dalam bentuk institusi negara maka seharusnya kaum muslimin berusaha untuk menerapkan hukum-hukum Islam dalam bernegara.
Begitupun dalam hal dakwah, sepanjang Nabi Muhammad saw. diutus menjadi rasul selama itu pula rasul hanya mendakwahkan Islam, dengan tiga tahapan dakwah sampai benar-benar Allah memberikan pertolongan dengan tegaknya daulah di Madinah.

Dan kaum muslimin hendaknya memahami hal itu, bukan malah menyudutkan saudara-saudaranya yang berjuang menegakkan syariah dan khil4f4h dengan tudingan terorisme, radikalisme, intolerisme dan isme-isme yang terus dibuat-buat.
Jika seperti itu apakah pantas dikatakan mencintai  dan meneladani Rasulullah dengan sebenar-benarnya?

Kalau saja kaum muslimin mau mempelajari dengan sungguh-sungguh sejarah Rasulallah  sejak awal rasul diutus pada usia 40 tahun di kota Mekah yang pada saat itu peradaban manusia masih sangat rusak. Disekeliling Ka'bah banyak berhala-berhala yang dijadikan sesembahan, kabilah-kabilah dan suku-suku yang saling bermusuhan, di mana yang kuat akan menjadi pemenangnya.
Ditambah tradisi-tradisi yang tidak manusiawi seperti membunuh bayi perempuan atau menguburnya hidup-hidup karena menganggap hina jika memiliki anak perempuan.

Sampai akhirnya rasul datang dengan membawa risalah Islam, satu persatu umat tercerahkan dengan risalah yang dibawa oleh rasul, risalah Islam ini pada akhirnya mampu menjadikan manusia hanya menghamba kepada Allah, dengan risalah ini pula mampu menyatukan umat dari berbagai negeri dengan bermacam-macam suku yang adà juga adat dan kebiasaan dalam ikatan yang satu yaitu aqidah Islamiyah.

Keberhasilan dakwah rasul tersebut bukan semudah membalikkan telapak tangan, telàh terjadi banyak hal dan peristiwa yang memilukan menyertai perjuangan beliau.
Dari mulai cemoohan, hinaan dan cacian terus menerus ditudingkan pada diri rasul, juga penyiksaan secara fisik diterima oleh beliau. Namun, beliau tetap tabah dan sabar menghadapinya tanpa mundur kebelakang ataupun menyerah sedikitpun.

Sampai disebutkan dalam sirah bahwasannya Rasulullah menyampaikan kepada pamannya Abu Thalib yang menginginkan rasul berhenti menyerukan risalah Islam karena kekhawatiran yang luar biasa akan keselamatan dirinya yaitu,
"Wahai Paman, Demi Allah, kalaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah memenangkannya atau aku binasa pastilah tidak akan aku meninggalkannya."

Insyaallah jika kaum muslimin mau menjadikan Rasulullah saw. sebagai contoh seutuhnya dan sepenuhnya maka akan terjadi kehidupan yang penuh berkah.
Wallahualam bisshawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: