motivasi
Rasulullah Teladan Sejati dalam Memimpin dan Berdakwah
Oleh. Irawati Tri Kurnia
(Aktivis Muslimah)
Bulan Rabiul Awal saat ini, sering disebut bulan Maulid. Yaitu bulan kelahiran manusia termulia di dunia, dialah Nabi Muhammad saw.
Kemuliaan Nabi Muhammad bukan sebatas pada akhlaknya saja, bukan sebatas perannya penyampai risalah-Nya semata, akan tetapi apa pun yang melekat di diri Beliau adalah teladan terbaik bagi umat manusia. Sesuai dengan firman-Nya:
"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah. Ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita." Benarlah Allah dan Rasul-Nya. Hal itu justru makin menambah keimanan dan keislaman mereka." (QS Al Ahzab: 21-22).
Ini menunjukkan bahwa pada diri Rasulullah adalah teladan terbaik. Hanya pada Rasulullah, utusan Allah; bukan yang lain.
Karena Rasulullah teladan terbaik, wajar kita mencintai Beliau. Sebagai wujud rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw, sepantasnya pada bulan Rabiul Awwal ini kita lebih banyak lagi berselawat untuk beliau. Apalagi berselawat kepada beliau diperintahkan oleh Allah Swt, sebagaimana firman-Nya:
“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada dia” (TQS al-Ahzab [33]: 56).
Posisi Rasulullah sangat istimewa. Beliau sebagai pemimpin para Nabi. Terbukti saat peristiwa Isra’ Mi’raj, para Nabi saat di Sidratul Muntaha (langit ke tujuh), salat bersama Rasulullah dan menjadikan Beliau sebagai imam salat. Kita pun berharapnya pada hari kiamat kelak dalam naungan syafaatnya.
Rasulullah Muhammad saw wajib kita teladani, termasuk meneladani cara beliau sebagai pemimpin. Jika kita melihat dalilnya dalam surat Al Ahzab 21-22, sebelumnya dan sesudahnya didahului beberapa ayat tentang perang Ahzab. Bagaimana bisa ayat-ayat yang menceritakan perang Ahzab (Khandaq), tapi di tengah-tengahnya ada ayat yang menyatakan bahwa pada Rasulullah teladan terbaik? Ini menunjukkan pentingnya teladan Rasulullah pada saat perang Ahzab.
Saat itu Beliau disamping sebagai Rasulullah, Beliau juga sebagai kepala negara Daulah Islam. Saat perang Ahzab, beliau mengumpulkan para sahabat untuk berunding bagaimana caranya untuk menghadapi pasukan Ahzab yang sebanyak 100 ribu orang, padahal kaum muslim hanya 10 ribu. Beliau sebagai kepala negara tidak otoriter. Atas saran Salman Al Farisi seorang sahabat yang ahli strategi perang, mengusulkan untuk membuat parit sebelum pasukan Ahzab datang. Beliau pum berunding dengan sahabat lainnya sebelum memutuskan membuat parit. Beliau pun memberi teladan dengan ikut terjun langsung membuat parit.
Pada perang yang lain, Beliau memilih membagikan harta ghanimah pada kaum Muhajirin yang faqir, bukan pada kalangan Anshar yang kaya. Ini membuktikan bahwa Beliau sebagai kepala negara, memutuskan membagi-bagikan harta pada para fakir miskin.
Meneladani Rasul berarti mencontoh apa pun yang dilakukan Rasul, sosok yang mulia. Meneladani kehidupan Beliau, yaitu kehidupan dakwah. Tujuan dakwah Beliau untuk menghamba pada Allah semata, untuk meraih ridaNya. Dan hasil dakwah Beliau terbukti nyata mampu mengubah masyarakat dari jahiliyah, menuju umat yang terbaik karena akidah Islam yang mereka peluk dan berhasil mengantarkan umat Islam meraih peradaban yang cemerlang selama 13 abad lamanya, dengan menerapkan Islam kafah dalam naungan Khil4f4h. Suatu prestasi yang tidak mampu seorang pun di dunia ini yang bisa meraih kesuksesan ini.
Rasulullah saw melakukan proses dakwah dengan melakukan tiga tahap dakwah yaitu :
1. Tahap pembinaan
2. Tahap interaksi dengan umat
3. Tahap penegakan Daulah Islam
Maka meneladani Beliau, termasuk meneladani cara Beliau berdakwah secara istikamah, tanpa bergeser dari metode dakwah yang Beliau contohkan, tanpa menyimpang sedikit pun, hingga maut menjemput.
Wallahualam bisawab. [Ys]
0 Comments: